running trade mungkin tepat kalau swing trading, tapi kalau perspective 
horizonnya agak lamaan (mingguan misalnya) apakah masih valid pak?


----- Pesan Asli ----
Dari: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 16 Juni, 2008 22:40:34
Topik: Re: Bls: Bls: [obrolan-bandar] To: Pak Jsx Trader - Tolong ulas PTBA 
dong - Thanks sekali


ketika harga saham sedang rally, grafik stochastic-nya bisa berada
diatas zona 80 utk jangka waktu yang lama. begitu juga sebaliknya.

utk exit, menurut saya lebih enak pakai candlestick, volume dan
running trade daripada stochastic.

--pta

On 6/16/08, Rookie Kabu <rookie.kabu@ yahoo.co. id> wrote:
> Dear Pak Jsx Trader
>
> Balik lagi ke hal stochastic, bahwa Bapak bilang indicator ini tepat dipakai 
> saat harga sideways tidak pada saat trending. Hanya mohon konfirmasi lagi 
> karena setahu saya stochastic juga bisa dipakai disaat harga trending up atau 
> down, karena sifantya yang memperkirakan impulse dari perubahan harga 
> terhadap closing price dalam periode tertentu. Bukankah kalau harga trending, 
> maka semakin besar oscilate graphicnya mendekati dan pada waktu tertentu 
> mendekati 80% (overbought) atau kebalikannya 20% (oversold) sehingga apabila 
> sudah masuk dalam area ini, bisa memberikan prediksi bahwa harga kemungkinan 
> bisa berbalik arah. Memang stochastic yang sifatnya yang menghitung CLOSING 
> price, jadi bukan menjadi leading indicator untuk intra-day trader.
>
>
>
> Dalam beberapa literatur modern, saya baca bahwa stochastic ini lebih banyak 
> dipakai sebagai exit point.
 


      ________________________________________________________ 
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

Kirim email ke