Total raih proyek Kemang Village Rp1,3 triliun

    * Cetak

JAKARTA: PT Total Bangun Persada Tbk bulan ini berhasil meraih kontrak
baru pembangunan tahap I Kemang Village dengan perkiraan nilai proyek
Rp1,3 triliun.

Kemang Village merupakan kompleks multiguna (mixed used) dengan total
luas bangunan mencapai 360.000 m2. Proyek itu terdiri dari mal,
sembilan menara yang terdiri dari kantor, hotel, sekolah, dan hunian.
Pengembang proyek itu adalah Grup Lippo.

Komisaris Independen Total Persada Michael V. Haribowo mengatakan pada
tahap I, Total akan membangun tiga menara apartemen dan podium dalam
periode 24 bulan.

"Dengan diraihnya proyek Kemang Village tahap I, hal itu berdampak
positif terhadap kinerja perseroan tahun ini, 2009, dan 2010. Kami
ditunjuk sebagai kontraktor utama pada proyek tersebut," tuturnya kemarin.

Dirut Total Reyno Stephanus Adhiputranto menambahkan proyek Kemang
Village diperkirakan menyumbang pendapatan perseroan tahun ini 15%,
65% pada tahun depan, dan selebihnya pada 2010.

Michael menjelaskan selain Kemang Village, Total Persada juga
mengerjakan tahap I proyek Central [EMAIL PROTECTED] City dengan total
luas bangunan 650.000 m2 yang diperkirakan rampung pada Agustus tahun
depan.

Proyek, senilai Rp1,6 triliun tersebut, diperkirakan rampung pada
Agustus 2009. Pengembang proyek itu adalah Grup Podomoro.

Direktur Keuangan Total Arif Suhartojo menambahkan perseroan mempunyai
skenario terbaik dan terburuk terhadap estimasi kinerja tahun ini.
Dengan nilai proyek yang dikerjakan pada awal tahun ini Rp2,3 triliun
dan diasumsikan bisa meraih beberapa proyek yang diincar (pipe line)
tahun ini, Total memprediksi pendapatannya mencapai Rp2,2 triliun
dengan laba bersih Rp80 miliar pada 2008.

Dengan nilai proyek pada awal tahun ini Rp2,3 triliun dan tidak meraih
kontrak baru, pendapatan dan laba bersih Total tahun ini diprediksi
Rp1,7 triliun dan Rp40 miliar.

Lonjakan biaya

Michael juga menjelaskan lonjakan harga bahan bangunan meningkatkan
biaya. Kenaikan biaya baja mencapai 15%, semen 1,2%, dan bahan
bangunan lainnya diperkirakan 6%. Selain itu, lonjakan harga minyak
berdampak meningkatkan biaya 8%-10%.

Analis saham Stanley Tjiandra dari Trimegah Securities mengatakan
kenaikan harga bahan bangunan bisa memangkas margin kotor Total. "Itu
yang menjadi perhatian utama."

Margin kotor Total tahun ini dan tahun depan, ujarnya, bisa menurun
menjadi 6,5%. "Itu menjadi masalah karena kenaikan bahan bangunan
membuat Total menempuh resharing dengan pemilik baru. Skema itu
membuat margin Total berkurang."

Berdasarkan data Bloomberg, harga Total kemarin ditutup stagnan di
posisi Rp310. (yeni. [EMAIL PROTECTED]/[EMAIL PROTECTED])


Kirim email ke