Laba bersih Bumi dekati US$317 juta Jakarta, Laba bersih PT Bumi Resources Tbk pada semester I/2008 diperkirakan hampir menyamai keuntungan perusahaan pertambangan batu bara itu pada sepanjang tahun lalu.
Sumber Bisnis mengatakan laba bersih Bumi dalam kurun enam bulan pertama tahun ini hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan yang dibukukan perseroan pada 31 Desember 2007. Pada akhir tahun lalu, perusahaan pertambangan batu bara yang tergabung ke dalam Grup Bakrie ini membukukan laba bersih US$789 juta. Nilai laba itu melambung setelah adanya laba atas penjualan investasi saham anak perusahaan (divestasi 30% saham PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia kepada Tata Power) sebesar US$471,61 juta. Sumber itu menambahkan jumlah keuntungan yang dimaksud adalah laba bersih total setelah dikurangi laba atas penjualan investasi yakni sebesar US$317,39 juta yang setara dengan Rp2,89 triliun jika asumsi US$1=Rp9.120. Penguatan kinerja ini didukung oleh peningkatan volume penjualan dan harga jual, terutama harga jual pada kuartal II/2008 yang bahkan lebih tinggi 60% dari acuan harga terbaru Bumi sebesar US$70 per ton. Pada 14 April, manajemen Bumi merevisi acuan harga jual batu baranya menjadi US$70 per ton, dari semula US$64 per ton. Acuan harga ini sudah direvisi dari sebelumnya US$54 per ton. Sebagai gambaran, pada tahun lalu harga jual rata-rata batu bara Bumi sebesar US$44 per ton. Dengan harga yang tinggi itu, sumber tadi memperkirakan kinerja Bumi pada sepanjang tahun ini akan mencetak rekor. "Kalau tanpa memperhitungkan dampak penjualan 30% saham KPC dan Arutmin kepada Tata, laba pada tahun ini seharusnya tumbuh 2 kali sampai 2,5 kali lebih tinggi dari tahun lalu. Tetapi kalau memperhitungkan divestasi, laba Bumi 70%-75% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu," jelasnya kepada Bisnis belum lama ini. Ketika dikonfirmasi, Senior Vice President Investor Relations Bumi Dileep Srivastava mengatakan kinerja perseroan pada paruh pertama tahun ini bagus. Namun dia menolak memerinci. Dalam kesempatan yang berbeda, Dileep menginformasikan Bumi melalui anak usahanya Calipso Investment Pte Ltd telah menutup masa penawaran untuk membeli saham perusahaan pertambangan asal Australia Herald Resources Ltd yang berakhir pada 30 Juli pukul 19.00 waktu Sydney.