Yes derivative bomb, mixture from those toxic asset deals..they launched a 700 
billions bail out, but the derivative bomb is close to 90 trillion USDkind of 
pointless bail out if one maybe bold about this matter 
:)http://www.moneyandmarkets.com/issues.aspx?Closer-to-a-Financial-Meltdown-1558
--- Pada Sen, 22/9/08, vividtrader <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: vividtrader <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [obrolan-bandar] Program bail-out Amerika
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 22 September, 2008, 12:17 AM










 






    
            Sepertinya bakal lebih ruwet daripada BLBInya Indonesia deh klo kyk 
gini....  jadi ini ttg derivative bubble....  bukan cuma SPM ya? mohon senior 
menjelaskan

regards,
newbie


Pada 21 September 2008 22:56, indf2000 <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:

















    
            


Mbah dan rekan2 
semua,
dr baca2 
beberapa artikel sih, ada bbrp kesimpulan: 

  

-         
700B yg mau di-bail out itu toxic asset yg merupakan 
derivative contracts. Rata2 skr derivative contracts itu bisa worthless 5% dr 
face value, dan bisa jg hangus. Mgkn lain dg kasus Indonesia yg 
mgkn merupakan hard asset (yg nilainya selalu bisa kembali). 

 

-         
Scenario bail-out msh blm jelas, 
apakah: 

a)      
toxic asset tsb dibeli dr harga sbnrnya 
(mark-to-market) , 

b)      
dibeli dg harga yg unrealistic 
tingginya. 

  

-         
di scenario a), tentunya si holdernya (financial 
institution) bisa menghadapi kebangkrutan, kl asset writedown tll besar. 
(tetapi 
kl mau ky gini buat apa bail out2 an) 

  

-         
Di scenario b), ini moral hazard. Efeknya mgkn tdk 
terasa langsung, tp scr long-term point of view, ini adalah alokasi asset bagus 
utk asset jelek (value destruction) . Financial institution bisa survive, tp 
implikasi ekonomis akan lbh serius. 

  

-         
Pendanaan dr mana, bisa dari: 

a) taxpayer money 

b) printing money, 

c) kombinasi 2 di atas. 

  

-         
implikasi dr 3 pilihan ini ya semuanya buruk. Kl dr 
taxpayer money, taxpayer money itu 
ʽkan utk program govt, subsidi 
sector ini, kembangkan sector lain yg prospek growth bagus. Kl dipake utk ky 
ginian, resource yg ada akan habis. Uang yg mestinya bisa utk value creation 
(penciptaaan lapangan kerja & penyerapannya, produk2 bagus & kreatif yg 
menarik bagi pasar). 

  

-         
printing money, scr otomatis akan mengharuskan 
US treasury 
terbitkan surat utang/obligasi baru 
dlm jumlah massal. Penerbitan obligasi baru tentunya akan membuat harga 
obligasi 
US tertekan 
& bunga obligasi makin menyeret hutang 
US ke 
dunia/domestic makin tinggi. Harga obligasi turun -> tingkat bunganya makin 
tinggi (jika makin susah utk cari hutang baru, tentunya mesti dirangsang dg 
bunga lbh tinggi). Sbg contoh, keadaan Indonesia skr (bbrp bln terakhir), 
credit 
mulai tight, bunga deposito pun naik (krn utk memberi kredit, bank mesti 
memiliki tingkat deposit yg cukup - LDR - loan to deposit ratio) 

  

-         
Akibatnya USD menurun. Tingkat bunga tinggi -> 
credit market yg tight. Tight credit tentunya akan menghambat pertumbuhan 
ekonomi, pengangguran meningkat, dll. Ini jd negative feedback. 

  

-         
Indikasi credit market tight ini sudah kelihatan skr2 
ini. Bisa lebih serius dg program bail out ky gini. Ini masih belum melihat 
efek 
luar biasanya kl sampe ada downgrade rating obligasi 
US 
treasury.  

 

Jd view 
bahwa dg bail out spt ini akan recovery, itu adalah falsehood. Utk kesalahan 
sebesar ini, pasti harus dilalui dg resesi. Resesi2 dahulu jg "membersihkan" 
& membetulkan pandangan & premis2 yg salah (contoh: Nasdaq bubble, 
anggapan bahwa "harga rumah tdk akan turun, akan selalu naik"). Sdgkan 
kesalahan 
yg skr makin dibuat serius, ditambah lg dg moral hazard. Resesi ditunda, 
mungkin 
bisa... tp terelakkan, tdk mungkin. 

 

Resesi pd 
hakikatnya, itu membersihkan sistem ekonomi dr alokasi investasi yg salah 
(mal-investment) . Kl bail-out, skr good money 
dibuat beli bad money -> value destruction. Jelas mal-investment menjadi 
lebih parah & konsekuensinya akan lebih serius. 

 

Kalau mengenai stock market-nya, itu tergantung 
persepsi pasar pd saat ini. Ya kl memang persepsi positif, stock market 
bisa naik (uptrend on false premise). Jd kl mau masuk pun tdk apa2, istilahnya 
"being wrong at the right time". Tapi hati2, sambil ingat uptrend yg terjadi 
adalah on false premise. Ketika false premise ini ter-expose, efeknya akan 
catastrophic. Jd siap2 keluar sblm premise-nya ter-expose (selalu 
alert) 
 
 
Tapi melihat pengalaman Indonesia dengan BPPN-nya, 
ternyata hasilnya cukup sukses, terbukti ekonomi Indonesia terus membaik dari 
tahun ke tahun.
Apakah Amerika bisa mengikuti kesuksesan 
Indonesia?
 

 

 




      

    
    
        
        
        
        


        


        
        
        
        
        




      

    
    
        
         
        
        




        




        
        


        
        
        




      
___________________________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke