Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) punya peluang untuk
kembali menjajaki level 2.000 pada pekan ini, setelah dalam dua pekan
terakhir babak belur terkena krisis finansial global.

Bursa saham Wall Street yang akhir pekan lalu (19/9/2008) melonjak
tajam memberikan konfirmasi kepada IHSG untuk ikut positif di awal
perdagangan saham Senin (22/9/2008).

Wall Street naik tajam setelah pemerintah AS pun mengeluarkan sebuah
rencana penyelamatan krisis yang bernilai US$ 700 miliar.

Kabar itu membuat perdagangan saham di AS pada Jumat (19/9/2009) ikut
naik, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melonjak
368,75 poin (3,35%) ke level 11.388,44. Nasdaq naik 74,80 poin (3,40%)
2.273,90, Standard & Poor's 500 naik 48,57 poin (4,03%) ke level 1.255,08.

Sementara dari dalam negeri sentimen naiknya lagi harga minyak mentah
ke level US$ 100 per barel akan memberikan angin segar ke saham-saham
komoditas. Rencana perusahaan BUMN untuk melakukan buy back saham juga
menjadi perhatian pelaku pasar.

Pada perdagangan Jumat (19/9/2008), IHSG ditutup naik hingga 104,059
poin (5,82%) ke level 1.891,732.

Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.

Optima Secururities

Indeks menguat tajam sebesar 104 poin kelevel 1.891 dengan sebelumnya
sempat break di 1.900 didorong bursa regional, naiknya harga minyak
dan komoditas, rencana buy back saham oleh BUMN serta pengawasan
praktik short selling oleh otoritas bursa. Nilai transaksi yang
mendekati Rp 7 triliun mengkonfirmasi tren saat ini menuju arah
bullish menuju level 2.000. Investor masih memburu bluechip yang
berbasis komoditas karena masih terdiskon cukup besar, mata uang dolar
AS masih melemah dan minyak kembali mendekati US$ 100/barel.
Selanjutnya indeks bakal menguat kembali dilevel 1.840-1.950 dengan
pilihan saham: BUMI, TINS, UNSP, SMCB dan AALI.

eTrading Securities

Bursa Indonesia menutup perdagangan pekan lalu dengan menguat
melanjutkan rallynya selama 4 hari berturut-turut. Selama pekan
kemarin, indeks berhasil menguat sekitar 87 poin (+4,8%) ke level
1891,7. Trading value pekan kemarin juga melonjak signifikan dari
rata-rata pekan sebelumnya yang hanya Rp 3,2 triliun menjadi hampir Rp
5 triliun. Penguatan indeks pada pekan lalu ditopang oleh rebound-nya
saham-saham mining yang memang pada pekan sebelumnya mengalami koreksi
paling dalam.

Sementara bursa US sendiri pada perdagangan akhir pekan lalu juga
berhasil ditutup menguat signifikan setelah rencana pemerintah US
untuk melakukan bailout (pembelian) surat-surat hutang bermasalah yang
berbasis kredit property dengan jumlah sekitar US$700 miliar. Hal ini
direspon positif oleh pasar sehingga Indeks Dow berhasil kembali
menguat +3,3% seiring kembalinya kepercayaan diri investor kepada
sektor finansial US. Harga minyak dunia juga berhasil rally menembus 
level US$ 100 pada perdagangan pekan lalu dan ditutup di level
US$103/barrel. Bursa Asia sendiri pada perdagangan pagi ini dibuka
menguat signifikan memfaktorkan sentimen positif di bursa US pekan lalu.

Bursa Indonesia sendiri pada perdagangan hari ini nampaknya masih
memiliki ruang untuk melanjutkan momentum penguatannya seiring
positifnya sentimen dari bursa US dan regional. Lonjakan harga
komoditas dunia seiring kenaikan harga minyak pekan lalu juga menjadi
katalis pendorong indeks hari ini. Nickel +1,2%, Gold +1,2%, CPO
+3,5%. Sektor mining masih akan menjadi pendorong indeks pekan ini,
meski banyak saham yang telah memasuki overbought areanya. Kami
menyarankan kepada investor untuk waspada terhadap aksi profit taking
yang sangat mungkin terjadi hari ini. Rentang pergerakan indeks akan
berada pada kisaran 1920 - 1850.  (ir/ir)

Kirim email ke