--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Sutomo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> INI ...Hampir semua Komo jualnya pake kontrak panjang , jd ngga 
ngaruh amat dg naik turunnya dollar.
> 
> Ehh ada brita bagus dari Congo :
> 
> DRC may ban ore exports
> Release date: 03 Oct 2008
> 
> The Democratic Republic of Congo is planning a ban on exports of 
tin, tungsten and tantalum raw materials from the eastern provinces 
of North and South Kivu and Maniema from January 2009, according to 
news agency reports. Similar restrictions have already been applied 
to exports of copper from Katanga province.
> 
> selengkapnya baca di sini :
> 

ngga semua komo jualnya kontrak jangka panjang contoh daja ANTM dan 
INCO, laba H1 anjlok 50%,kalau mereka ual pake kontrak jangka panjang 
pake harga tinggi tentu labanya ngga anjlok.

Memanga da yang jualan pake kontrak jangka panjang tapi sepertinya 
kebanyakan tidak. menurut saya sih memang ada baiknya perusahaan 
melakukan hedging dengan membuka posisi SHORT di pasar komoditas 
untuk MENGUNCI harga di mada depan.

Jadi jika harga turun, mereka untung dsri posisi transaksi derivative 
seangkan klaau harga naik, dari derviative rugi namun aslinya cuan = 
0. jadi posisi laba nya terkunci.

Namun yang syaa lihat belum ada yang melakkan hal ini sehingga harga 
di masa depan menjadi berfluktuatif. kalau mau HEDGE saat ini sih 
sudah sangat telat. karena harga keburu jatuh.

kalau boleh tau, perusahaan apa ya yang pake kontrak jangka panjang?
dan bagaimana pricing policynya? apakah bisa diubah atau paten 
diharga tinggi?


Kirim email ke