Detik lagi bingung tau2 banyak saingan, terutama dgn kompas.com.
Terutama rss feed. Tadinya kekeuh nggak mau masang. Setelah kompas
masang, baru dia ikut2an. Hari gini nggak ada rss?

On 10/12/08, Tommy Jayamudita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Berita di detikfinance selalu bernada negatif, media semacam ini menggunakan
> tehnik pengembangan dengan mengekspos berita negatif, pada masa krisis
> ekonomi dan politik 1998 juga banyak muncul koran/tabloid yang semacam ini,
> namun ketika keadaan kembali stabil, media semacam ini MATI semua. Kalau
> detikfinance tetap menggunakan cara ini, media ini tidak akan bertahan lama.
> Mengapa Kompas bisa bertahan dan berkembang sampai saat ini, karena Kompas
> tidak menggunakan cara tsb, sehingga kepercayaan publik tidak menghilang.
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: Yogix
>   To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
>   Sent: Saturday, October 11, 2008 10:58 PM
>   Subject: [obrolan-bandar] berita di kompas.com vs detik.com ttg BUMN yang
> ikut buyback
>
>
>
>   berita pada hari yang sama
>   di kompas.com disebut BMRI dan BBNI menyatakan siap ikut buy back
> (http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/11/21491390/11.bumn.siap.buyback.senilai.rp10.triliun)
>   tp di detik com malah disebut 3 BUMN dari sektor bank tidak bisa ikut
> karena harus menjaga likuiditas
> (http://www.detikfinance.com/read/2008/10/11/172331/1018626/6/program-buy-back-saham-ditangani-sekuritas-pelat-merah)
>   padahal sama2 terinformasi 11 BUMN yang ikutan buyback
>   yang benar mana ni info nya ya
>
>
>
>

Reply via email to