Boss kalau keadaan normal sih gak apa2 ngeshort toh peluangnya kan 50-50 tapi 
dalam keadaan sekarang itu namanya merusak bangsa,
 
sekedar usul bego ,gimana kalau market nanti udah normal yang ngeshort harus 
disesuaiin dengan kekeyaannya,jadi gak modal dengkul doang

--- On Fri, 10/10/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [obrolan-bandar] Pelaku Short Selling Kelimpungan
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Friday, October 10, 2008, 2:43 PM






Jadi lebih baik melakukan short selling di masa bullish????

Dahulu kala Short sell diciptakan agar pasar modal juga tetap ada transaksi 
yang cukup sehari2nya di saat bearish. Investor diberikan hak untuk tetep 
menghasilkan uang dengan transaksi short ini. Dan jagan lupa, dengan adanya 
short selling, saham satu emiten malah tidak akan ditinggalkan oleh pelaku 
pasar,karena tetap harus dilakukan covershort.

Apakah dengan ditiadakan peraturan shortsell akan mengakibatkan pasar akan 
menjadi lebih baik? Coba anda perhatikan kejatuhan DOW yang mencapai -700an 
waktu kita libur. Pada saat itu SEC melarang untuk melakukan short selling 
terhadap semua saham finansial. Tidak menghentikan niat dari pelaku pasar untuk 
melakukan penjualan bukan? Dari bulan juli SEC bahkan sudah melarang untuk 
dilakukan short sell terhadap 19 perusahaan finansial, salah satunya lehman 
brothers. Dan hasilnya...liat sendiri dah chartnya LEH.

*BEI aja baru cabut aturan shortsell senen kemaren* 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "Ys Tjong" <gogreen.tjong@ gmail.com>
Date: Fri, 10 Oct 2008 22:47:24 +0700
To: <obrolan-bandar@ yahoogroups. com>
Subject: Re: [obrolan-bandar] Pelaku Short Selling Kelimpungan



You deserve it !
Makanya jangan menari diatas penderitaan orang lain.
Short selling di pasar bearish adalah tindakan tidak terpuji dan sudah
di-ban dimana2. ( klo zaman orde baru ini sudah katagori subversif
karena mengganggu perekonomian nasional ).
Oleh sebab itu mohon milis ini tidak meng"kultus-individu"kan
para short seller, seolah2 mereka sangat sakti.

Salam
=====

2008/10/10 Adam Rajsha <adam.rajsha@ gmail.com>







10/10/2008 15:14
Pelaku Short Selling Kelimpungan
http://www.inilah. com/berita/ ekonomi/2008/ 10/10/54065/ pelaku-short- 
selling-kelimpun gan/

La Tanry





 


 
INILAH.COM, Jakarta - Pelaku short selling kini kelimpungan. Mereka harus 
mendapatkan saham untuk diserahkan kepada pembeli, tapi apa lacur perdagangan 
ditutup sementara. Tanpa mendapatkan saham, spekulan akan kena denda 125 kali 
dari nilai transaksi. 
Perdagangan saham dengan pola short selling terjadi pada Senin (6/10) dan 
Selasa (7/10), saat harga saham terus berjatuhan hingga mencapai 10%. Short 
selling adalah penjualan saham yang sebenarnya bukan miliknya dengan harapan 
terjadi penurunan harga sehingga bisa membeli kembali pada harga lebih rendah. 
Dengan modal dengkul saja, spekulan yang melakukan short selling sudah bisa 
untung dengan selisih harga jual dan harga beli. Tapi nasib berkata lain. 
Bukannya untung, malah buntung. 
Soalnya, pada Rabu (8/10) pasar ditutup hingga sekarang padahal mereka belum 
mendapatkan saham. Sementara deadline penyerahan saham, sesuai peraturan bursa 
adalah tiga hari setelah transaksi jual dilakukan. Itu artinya penyerahannya 
adalah pada Kamis (9/10) atau Jumat (10/10).
Spekulan yang menderita kerugian paling parah adalah yang melakukan short 
selling pada saham-saham kelompok Bakrie yang dihentikan perdagangannya sejak 
Selasa (7/10). Karena saham ini kemungkinan besar masih belum akan 
diperdagangkan. 
"Banyak yang sekarang mencari pinjaman saham dengan bunga tinggi untuk 
menyelasaikan transaksi short mereka. Yang penting tidak kena denda yang 
mencapai 125%," ujar seorang pemain di bursa.
Begitulah permainan di pasar keuangan. Di tempat ini dikenal adagium sebagai 
risiko tinggi, keuntungan tinggi yang bisa juga diartikan sebaliknya, risiko 
tinggi, kerugian tinggi. 
Short selling juga dituding sebagai penyebab hancurnya harga saham di Bursa New 
York yang populer disebut sebagai Wall Street. Namun, perdagangan yang sangat 
spekulatif itu kini dilarang di banyak bursa utama dunia. Di Indonesia larangan 
ini terlambat sehingga kerugian sudah terealisasikan sebelum ada ketentuan baru 
tentang short selling.

 














      

Kirim email ke