jangan khawatir!

aset2 sudah pindah tangan ke asing pada harga bagus (BYAN di 5800, 
ADRO di 1100, CTRP 700, ITMG 14000, INCO di 60000-an, ....).

pemerintah juga pinter, jual ORI 4 pada yield 9.5 (yield skrg 14.3%).

skrg apa yg beruntung jual mahal mau beli balik???
apa yg udah beli mahal dah siap lepas???

yg pasti saya benar2 kagum sama pemilik BYAN: bajaj berhasil dijual 
pada harga mercy!!!


rz


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, simon bolenang 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada konspirasi besar yg sengaja untuk membuat harga saham jatuh
> dengan membuat rekomendasi negative terhadap SUN.
> Kecurigaan terhadapt saham2 Bakrie yg terus di tekan, untuk 
mengincar
> saham BUMI & UNSP supaya di lepas murah karena terjepit utang
> USD 1.2 milyar, dengan menekan di AR -10%.
> Kecurigaan juga terhadapt saham UNTR yg dalam 2 hari ini di buat AR-
10%,
> dan PTBA yg mengalami tekanan walaupun ada program buy back supaya
> saham BUMI waktu di buka semakin jatuh lagi.
> Juga saham LSIP & AALI yg terus di tekan.
> Ini cuma dugaan saja, tapi bapepam di harap bisa memulainya, jangan
> sampai aset2 bagus berpindah tangan apalagi dgn harga murah.
> 
> --- On Fri, 10/17/08, Sudeswanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: Sudeswanto <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [saham] NEWS : Rekomendasi Jauhi SUN, JP Morgan Malah 
Borong SUN (Sumber Indofinanz.com)
> To: "Sudeswanto" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Friday, October 17, 2008, 12:13 AM
        
> 
> Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) 
disebut-sebut segera menyelidiki JP Morgan Securities Indonesia, 
karena diduga menjadi pembeli bersi (net buyer) surat utang negara 
sementara rekomendasi broker itu sendiri kepada para klien dan publik 
adalah menjauhi surat utang Indonesia. 
> 
> Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK, Sarjito, seperti 
yang dilansir Investor Daily menyatakan, pihaknya akan mengambil 
langkah awal untuk menyelidikdi JP Morgan. Hanya saja Bapepam-LK 
masih kekurangan personil yang akan dimasukkan dalam tim tersebut. 
> 
> Seperti diketahui, Bloomberg dalam laporannya menyatakan, JP Morgan 
Chace & Co menarik diri dari surat utang negara berkembang, terutama 
Indonesia. Bank investasi terbesar di AS itu merekomendasikan agar 
pemodal menjauhi obligasi Indonesia karena pasar surat utang lokal 
yang dangkal dimana kalangan perbankan lebih tertarik dalam 
pengucuran kredit ketimbang pembelian surat utang.
>


Kirim email ke