BUKAN LENYAP KALEE..

Hanya "BERPINDAH TANGAN" DARI SATU INVESTOR KE INVESTOR YANG LAEN

Just Simple..

Inilah dunia pasar modal.

saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman nyangkuters yang
telah menyelamatkan aset saya..

hehe...

semua orang juga paham kalo belum dijual artinya belum rugi (real) hanya
potential loss.




--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Reza <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ya, saya sendiri juga masih belum ngerti, dengan tekanan jual yang
sangat
> besar pada kondisi sekarang ini tapi masih ada yang nampungin beli..
> pertanyaannya: yang nampungin beli tuh mau diapakan sebagian besar
sahamnya
> ??
>
> Ada yang bisa menjelaskan?
>
> 2008/10/23 JOsh WaiKIKI [EMAIL PROTECTED]
>
> >   Benarkah Triliunan Dolar Dana Lenyap dari Pasar Saham?
> > Nurul Qomariyah - detikFinance
> >
> > Foto: Reuters Jakarta - Kejatuhan pasar saham dalam beberapa pekan
> > terakhir menimbulkan pertanyaan, kemana sebenarnya larinya uang?
Yang
> > benar adalah tak satu sen pun dana keluar dari pasar saham.
> >
> > Kejatuhan pasar saham yang sudah dimulai sejak September telah
> > merebak ke seluruh dunia. Mulai dari Asia, Eropa, Amerika, bahkan
> > Timur Tengah semuanya mengalami kejatuhan dramatis. Secara
rata-rata,
> > pasar saham di seluruh dunia mengalami penurunan hingga 30-50 persen
> > dibandingkan tahun 2007.
> >
> > Kejatuhan itu bermula dari krisis subprime mortgage di AS, yang
> > memicu seretnya likuiditas sehingga membuat sektor finansial
> > berjatuhan.
> >
> > Namun menurut John Sloman, profesor ekonomi dari University of
> > Bristol, pasar sebenarnya hanya mengalami kerugian 'kertas' dan
tidak
> > berhubungan langsung dengan hilangnya dana tunai. Dan ini
berhubungan
> > dengan anjloknya nilai dari 'kertas' itu sendiri.
> >
> > "Ketika kita mengatakan triliunan dolar telah hilang, maka
sebenarnya
> > ini adalah kata-kata yang salah," jelas Sloman dalam wawancaranya
> > dengan AFP, Selasa (21/10/2008).
> >
> > "Yang seharusnya kita katakan adalah: triliunan dolar nilai pasar
> > modal sudah dimusnahkan. Dan ini benar-benar berbeda karena ini
> > bukanlah uang, melainkan nilai, yang sebenarnya merupakan basis dari
> > harga yang orang mau membayarnya pada suatu waktu," jelasnya.
> >
> > Robert Shiller, profesor ekonomi dari Universitas Yale pun
> > menerangkannya dengan membandingkan turunnya harga rumah.
> >
> > "Misalnya suatu hari Anda meminta agen properti untuk memperkirakan
> > nilai rumah Anda jika akan dijual. Namun pada hari berikutnya, Anda
> > meminta agen properti kedua memperkirakan nilai rumah Anda, dan agen
> > kedua membuat estimasi yang lebih rendah 10 persen," jelas Shiller.
> >
> > "Apakah itu artinya Anda kehilangan uang? Tentu saja tidak, karena
> > uang yang Anda miliki tidak berubah demikian juga uang di rekening
> > Anda," imbuhnya lagi.
> >
> > "Namun Anda akan merasa lebih miskin. Dan ini sama halnya dengan di
> > pasar saham. Tidak ada orang yang kehilangan 'uang' dalam arti yang
> > sesungguhnya secara istilah, namun mereka sudah kehilangan
nilainya,"
> > tambah Profesor Shiller.
> >
> > Namun demikian, investor spekulan bisa benar-benar kehilangan
uangnya
> > jika mereka mencoba-coba berspekulasi di tengah gejolak pasar saham
> > yang sangat dahsyat.
> >
> > Sorang pialang biasanya membeli saham dengan kinerja yang buruk
> > karena mereka berspekulasi bahwa harga sahamnya sudah mencapai titik
> > terendah, dengan harapan mereka akan menjualnya lagi setelah harga
> > naik. Namun kadang-kadang ternyata harga saham justru meluncur turun
> > lebih jauh.
> >
> > "Jika Anda perlu untuk menjual aset-aset ini dan nilai aset Anda
> > sudah turun, maka Anda dapat kehilangan uang dari harga yang Anda
> > bayar untuk aset ini," jelas Sloman.
> >
> > "Anda harus membedakan aset-aset, seperti saham atau rumah dari uang
> > tunai. Uang tunai bisa lenyap, tapi nilai aset seperti 'kertas'
> > (saham) dan fisik (rumah) bisa turun karena mereka tergantung dari
> > permintaan dan penawaran. Namun itu tidak berarti ada uang yang
> > hilang," urai profesor Sloman.
> >
> > Anda setuju?
> >
>

Reply via email to