Model model valuasi menggunakan angka Growth didalam menghitung harga wajar. Bertambah besar growthnya bertambah besar pula target harga yg dihasilkan.
Dengan ancaman lesunya ekonomi dunia maka angka Growth ini sangat penting, karena angka growth bisa berubah dari positif menjadi negatif dan mengakibatkan perubahan drastis pada harga valuasi. Angka angka growth tahunan Year On Year (YOY) bisa MENYESATKAN karena angkanya TERLAMBAT. Angka growth kwartalan bisa lebih mendekati meskipun bisa terlambat juga karena perubahan harga jual yang turun begitu drastis dari hari ke hari. Dibawah ini embah sudah menghitung MRQ GROWTH untuk 3 jenis industri yaitu saham tambang (PTBA), saham perbankan (BDMN) dan saham industri semen (SMGR). Mudah mudahan angka ini bisa memberikan gambaran pekembangan industri di Indonesia PER 30 September 08 !!! (terlambat 24 hari dibanding hari ini) Disini embah membandingkan angka Most Recent Quarter (MRQ) yaitu Q3/08 dan Q2/08 untuk angka SALES, OPERATING PROFIT dan NET PROFIT. Hasilnya sbb: - NET PROFIT: PTBA tumbuh 44%, SMGR 5% dan BDMN 1% - OPERATING PROFIT: PTBA tumbuh 43%, SMGR 5% dan BDMN -3% - SALES PTBA tumbuh 25%, SMGR -1% dan BDMN +10% Untuk selengkapnya lihat: - http://www.obrolanbandar.com dengan judul: MRQ GROWTH Note: - MRQ growth kolom 14,15,16 dan - YoY growth kolom 11,12,13