Banyak orang parlemen dan para petinggi bingung bagaimana menaikkan IHSG. 
kenapa kita tidak berpikir simple seperti anak kecil. 
kadang hal-hal yang kelihatan mudah akan menjadi sulit kalau kita berpikir 
ruwet.

Orang dewasa: kalau ada permen dengan barang yang sama dijual dengan Rp100 dan 
Rp200, kamu beli yang mana?
Anak kecil : ya yang Rp100

Orang dewasa: lha kalau ngak ada yang jual Rp100
Anak kecil : ya terpaksa beli yang harga Rp200

dari wacana ini, dapat kita tarik kesimpulan:
jika tidak ada supply, sedangkan demand tetap tinggi, maka harga akan naik.

Demikian juga dengan IHSG:
Kita harus menciptakan iklim bagaimana demand tetap tinggi dengan supply yang 
berkurang.

pada dasarnya: demand akan selalu tinggi jika orang yakin, dengan membeli harga 
berapa pun, kita dapat menjual dengan harga lebih tinggi dari harga beli.
nah tinggal, bagaimana menciptakan harga jual yang lebih tinggi tersebut?

saya ada usul utk menaikkan IHSG:
1. Asimetris harus segera diberlakukan secepatnya.
logikanya, dengan sistem probabilitas:
jika kita beli di titik 0, probabilitas loss -10%, probabilitas profit +25%, 
maka jika berpikir rasional, probabilitas porfit > loss, maka apa yang terjadi? 
-Demand tetap tinggi-

jika Demand sudah ada, tinggal: bagaimana bisa mengurangi supply?

2. Dibuat peraturan baru: " suspend sell ".
yaitu kalau kita buy pada hari H, maka kita baru bisa sell setelah H+7 (atau 
lebih).
dengan begini, jika semua orang buy, dan baru sell di hari ke 7, maka mau tidak 
mau supply akan berkurang, karena semua barang akan terserap dari pasar ke 
konsumen.
Jika supply sudah berkurang, sedangkan demand masih tetap tinggi, maka harga 
akan perlahan naik.
dan pada saat H+7 saat kita mau jual barang, harga akan sudah lebih tinggi 
karena jumlah supply sudah berkurang dibandingkan pada hari H (hari awal beli).

jika hal ini sudah terjadi, tinggal bagaimana caranya maintain supaya hal ini 
tetap berlangsung?

3. ini adalah tugas berat pemerintah! 
pemerintah juga harus menciptakan iklim yang kondusif dan terjamin. serta 
realisasi dari setiap perkataannya.
jika memang sudah comitment buy back dengan nominal tertentu, LANJUTKAN, jangan 
hanya se-per-berapa saja trus berhenti.
public malah tidak akan percaya akan kredibilitas pemerintah. sehingga "pasukan 
yang sudah siap maju perang" jadi ciut lagi nyalinya.
Dan satu lagi, sebagai panutan market, selayaknyalah jangan ada oknum pemimpin 
yang "asal celometan" sehingga tidak membuat resah market.

semoga pemikiran saya ini dapat menjadi masukan bagi Bapak2/Ibu2 yang masih 
bingung dalam mengambil keputusan utk menggairahkan lagi market yang lagi 
terhuyung-huyung "mati ogah, hidap tak mampu".


------------Vincent Go------------
:+: Stay Happy in Christ :+:

Reply via email to