Tujuan utama BI adalah Inflasi.
Inflasi dapat dilihat dari:
1. Nilai mata uang dengan harga barang yg beredar.
2. Nilai mata uang domestik dengan mata uang asing.

Walaupun inflasi bulan Okt menurun, namun harus tetap melihat ancaman
inflasi ke depan.
Di Bulan Des akan ada 3 hari libur besar. Idul Adha, Natal dan Tahun baru
dimana pada bulan Desember tersebut, SPENDING masyarakat akan meningkat
(Beli Kambing, Beli Baju Koko, beli Pohon Natal, Beli Baju baru, beli
terompet, dll). Jadi ancaman Inflasi ke dapan masih ada. Selain itu,
Komponen utama penyebab Inflasi, yaitu harga BBM masih tinggi dan
Fluktuatif.
Terkait dengan Nilai IDR dengan mata uang asing lainnya, IDR akan bergerak
di kisaran 10.000 - 11.000 (Keseimbangan baru IDR).
Bila dilihat dari Neraca perdagangan, Penguatan US$ akan meningkatkan
Ekspor, dan mengurangkan Impor sehingga neraca perdagangan RI akan Surplus
dan menambah cadangan Devisa.
Apa yg dilakukan oleh US, Jepang dan negara lain dengan menurunkan Rate nya
adalah untuk memperbaiki neraca perdagangannya.
Kita ketahui US$ menguat, JPY menguat, otomatis Ekspor mereka terancam
karena Harga barang yg diekspor menjadi mahal, dan Impor mereka mungkin akan
meningkat karena harga barang dari luar negeri lebih murah. Hal tersebut
dapat membuat neraca perdagannya negatif dan mengurangi cadangan devisanya.

Regards


Pada tanggal 06/11/08, didi hernandi <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>    Gila BI, musim nurunin rate malah dia ga berani nurunin... nanti waktu
> musim rate pada naik, dia ikut naik biar ga ada outflow katanya.. busyet,
> makin ancur aja nih obligasi... ngarepin inflow hot money lagi? tapi kapan?
> wong diluar jg lg pada ancur, narikin duit bukan krn faktor spread BI Rate
> dg rate diluar tp terlebih karena emang BU.. Whadduh... BI.. BI.. dari taun
> jebot punya anak2 perusahaan juga pada ancur semua...
>
> Atau BI Rate ga diturunin, apa karena Pemerintah yg katanya mau buyback
> SUN, kaga jadi atau blum ada uang utk buybacknya? Atau kira2 ada
> pertimbangan lain yak? Mohon pencerahan dari suhu-2 OB.. Thanks a lot.
>
> Piiss..
>
> Didi
>
>
>  ------------------------------
> *From:* Gunslie <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
> *Sent:* Thursday, November 6, 2008 1:28:15 PM
> *Subject:* [obrolan-bandar] BI rate 9,50
>
>  Siaran Pers
> Judul BI Mempertahankan BI Rate Pada Tingkat 9,5%
> Sumber Data Biro Hubungan Masyarakat Tanggal 6-11-2008 Hits 177
> Contact Biro Humas, Telp : (62-21) 381-7187 Fax : (62-21) 350-1867, E-mail
> : [EMAIL PROTECTED] id <[EMAIL PROTECTED]>
> Lampiran
> No. 10/ 54 / PSHM / Humas
>
> Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini memutuskan untuk
> mempertahankan BI Rate pada tingkat 9,5%. Keputusan tersebut diambil setelah
> melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan,
> baik dalam negeri maupun luar negeri, serta arah perkembangan laju inflasi.
>
> Dalam menghadapi gejolak keuangan global yang berlanjut dan perlambatan
> ekonomi dunia yang makin nyata, Bank Indonesia memandang penting untuk
> menjaga kebijakan moneter yang tepat, sehingga dapat mencapai keseimbangan
> antara pertumbuhan ekonomi dengan upaya menjaga stabilitas moneter. Di dalam
> negeri, tekanan inflasi mulai mereda, meskipun laju inflasi masih cukup
> tinggi mencapai 11,77% (yoy).
>
> Dengan memperhitungkan beberapa faktor risiko serta tekanan inflasi yang
> masih akan timbul hingga akhir tahun, Bank Indonesia memprakirakan inflasi
> IHK pada akhir tahun 2008 akan berada pada kisaran 11,5%-12,5% (yoy) dan
> pada 2009 akan turun pada kisaran 6,5%-7,5%. Dari sisi nilai tukar, Bank
> Indonesia senantiasa melakukan kebijakan stabilisasi rupiah yang diarahkan
> pada upaya menghindari gejolak nilai tukar yang terlalu tajam.
>
> Kinerja sektor perbankan masih tetap baik. Indikator-indikator utama
> seperti CAR, NPL dan PDN perbankan menunjukkan ketahanan dalam menghadapi
> gejolak pasar. Pertumbuhan kredit mulai menurun, sementara risiko kredit
> tetap terjaga meskipun ke depan masih perlu diwaspadai. Kondisi likuiditas
> perbankan yang mulai longgar juga telah memberi keleluasaan bagi perbankan
> dalam menjalankan usahanya.
>
> Bank Indonesia akan mengoptimalkan penggunaan seluruh instrumen kebijakan
> moneter yang tersedia, sembari terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah
> dalam mencermati perkembangan dan prospek perekonomian global, regional dan
> domestik untuk mengamankan stabilitas ekonomi jangka menengah.
>
> Analisis selengkapnya mengenai kondisi perekonomian pada Oktober 2008 akan
> dimuat dalam publikasi Tinjauan Kebijakan Moneter yang dapat diakses melalui
> website Bank Indonesia (http://www.bi. go.id <http://www.bi.go.id/>) pada
> tanggal 13 November 2008.
>
> Jakarta, 6 November 2008
> Direktorat Perencanaan Strategis
> dan Hubungan Masyarakat
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 
>

Kirim email ke