Cita2 rakyat Palestina untuk merebut tanahnya kembali dari gengaman Israel berakhir bagai mimpi. Bagaimana mungkin tanah yang mau direbut itu juga diakui oleh bangsa Yahudi sebagai miliknya? Kedua bangsa yang berebutan tanah itu mendasari perjuangan mereka pada kepercayaan kitab suci mereka masing2. Kedua bangsa itu memang pernah dalam sejarahnya menduduki tanah yang sama. Tapi masalahnya, zaman sekarang ini tak ada kaitannya dengan zaman dahulu dalam ikatan hukum kenegaraan. Contohnya, sekeluarga Cina yang kakek moyangnya pernah menjadi raja disuatu daerah, tak mungkin bisa diakui dunia sekarang bila mau merebut kembali tanah kerajaan mereka. Demikian jugalah keturunan bangsa Palestina tak mungkin bisa menggunakan kitab suci bangsanya sebagai alasan untuk merebut tanah yang direbut oleh bangsa Yahudi ini. Dunia sekarang terdiri dari negara2 yang umumnya bukanlah kerajaan seperti dizaman dahulu, jadi kalau bangsa Palestina ingin menuntut tanahnya dizaman dahulu tentu harus diteliti siapa yang sah yang berhak menuntutnya, karena Palestina zaman dahulupun juga kerajaan, artinya keturunan raja Palestina yang mana yang mau menuntutnya? Bila tak diteliti dulu tentu akan menjadi masalah kompleks jadinya. Contohlah kasus sekarang ini, Yasser Arafat, Habas & Hammas, mereka merasa yang mewakili penguasa Palestina masa lalu, Israel kemudian merujuk pada yang terkuat yaitu Yasser Arafat yang mewakili bangsa Palestina, akibatnya semua perjanjian Arafat & Israel direcoki oleh saingannya terutama Hammas. Demikian besar bantuan Israel maupun International diberikan untuk Arafat dalam membangun sistem pemerintahannya, tapi semua bantuan itu dikorupsinya sendiri dan akhirnya pemerintahannya sendiri saling cakar dalam berkorupsi sehingga seluruh elemen2 kenegaraan Palestina yang sudah dirancang sempurna tak pernah berhasil dibangun. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh kelompok saingannya Hammas yang melakukan berbagai macam propaganda anti-Arafat disertai dengan terror kepada pihak Israel yang meruntuhkan wibawa Arafat dimata Israel. Kalau pada akhirnya Israel hilang harapan & kepercayaannya kepada Arafat tentu dunia seluruhnya dapat mengerti dan menerimanya meskipun dengan segala formalitas protest2 tak berarti. Arafat tak mampu menegakkan hukum dalam wilayahnya sendiri, bahkan wilayah dan kantor2nya justru dijadikan sebagai pusat terrorist dalam mengganggu orang2 Yahudi diwilayah tersebut maupun masuk kewilayah Israel. Israel memanfaatkan fakta2 ini untuk memutihkan kembali semua perjanjian yang pernah dibuatnya. Bagaimana mungkin dunia maupun Arafat mau menuduh Israel meng-injak2 perjanjian yang disepakati kalau kenyataannya Arafat sendiri menggerogoti perjanjian tersebut dari dalam? Perjanjian hanya bisa ditegakkan bila kedua belah pihak mampu memegang kata2 & janji mereka. Israel berjanji akan memberikan, membantu, dan mengamankan berdirinya negara Palestina dengan imbalan bahwa negara yang berdiri nantinya tidak akan memerangi negeri Yahudi ini, dilain pihak Arafat berjanji bahwa bangsa Palestina bukan bangsa yang suka berperang tapi bangsa yang menuntut tanah airnya. Dalam proses pelaksanaan perjanjian ini ternyata dogma masyarakat Palestina untuk memusnahkan bangsa Yahudi bukan diredakan oleh Arafat tapi sebaliknya malah ditunjangnya akibat sistem kepemimpinnya berantakan oleh korupsinya. Daripada masyarakat Palestina berpihak kepada Hammas yang militant akhirnya Arafat juga didorong untuk menunjukkan militansinya dimata rakyatnya sendiri yang sudah kehilangan kepercayaan atas kepemimpinannya. Dalam Al Quran, tulisan kata2 yang merendahkan, mengkafirkan, dan mewajibkan untuk memusnahkan bangsa Yahudi tak akan pernah bisa dihapuskan maupun diubah artinya meskipun berbagai Hadist berusaha merujuk, dan menginterpretasikan bahwa Islam tidak sama dengan benci Yahudi. Tentu saja dari pihak Yahudi akan selalu merasa terancam sepanjang dunia ini ada yang menggunakan AlQuran sebagai kepercayaannya dalam melakukan tindakan2. Artinya, Yahudi jangan harap bisa tidur dengan mimpi indah selama dunia ini ada umat Islam. Pilihannya cuma satu, Yahudi yang musnah atau Islam yang musnah! Dalam waktu yang pendek, Islam yang juga terpecah belah itu tidak terlalu membahayakan bangsa Yahudi sehingga bangsa ini mampu menghancurkan kekuatan musuh2nya dalam skala prioritas. Dengan adanya PBB, Israel merasa terlindung karena tak satupun negara yang diakui oleh PBB diperkenankan untuk saling mencaplok, dan semua negara yang bisa diakui oleh PBB diharuskan menjunjung piagam PBB & Hak2 azasi manusia yang tidak berpihak pada agama manapun juga didunia ini. Dengan ditandatanganinya berbagai perjanjian dan diakhiri dalam perjanjian "Camp David" akhirnya Israel yang tadinya tidak diakui oleh PBB berhasil mendapatkan kursinya di PBB. Semua kejadian yang menguntungkan Israel ini juga ditunjang dengan berakhirnya perang dingin blok komunis dan anti-komunis. Dilain pihak keberuntungan juga merembet kepada perjuangan bangsa Palestina yang akan segera berakhir dengan berdirinya negara Palestina yang perwakilannya sudah diwakili dalam bentuk PLO sebagai organisasi cikal bakal negara Palestina. Seluruh dunia sudah siap untuk menerima dan membuka Kedutaan Besar Republik Palestina, kantor2 sementara sebagai perwakilan PLO sudah banyak dibuka diseluruh dunia tinggal dibalik nama menjadi negara Republik Palestina pada waktu yang tepat. Bantuan keuangan PBB, maupun Israel sendiri sudah mengalir untuk membangun infra struktur negara baru ini. Gedung Orient (kayak Bina Grahanya) di Gaza sudah dengan megah dibangun, kantor2 polisi yang berseragam polisi sudah dikenakannya, kantor pengadilan negeri sudah terbentuk. Mimpi indah akan segera berubah menjadi realita nyata ! Sementara itu aktivitas terorist terhadap masyarakat Yahudi tidak pernah berhenti karena itu semua dilakukan oleh group Hammas lawan dari Arafat, tapi Israel masih bisa memakluminya karena Yasser Arafat terus bekerja sama dengan Dinas Intelejens Israel dalam melumpuhkan gerakan2 terorist ini. Tapi memang nasib sudah menentukan, negara Palestina tidak diperkenankan Tuhan untuk berdiri karena ternyata semua dana yang diberikan kepada Arafat dikorupsinya sendiri sehingga dia berperang dengan anak buahnya sendiri dalam sistim yang kropos ini sehingga banyak orang2 Arafat yang tadinya berpihak kepada Arafat malah berbalik untuk membantu Hammas, sehingga Kantor2 dan Fasilitas2 yang didirikannya bukan untuk membangun negara Palestina melainkan dijadikan tempat perencanaan, & training para terrorist yang dikendalikan oleh Hammas untuk terus melakukan penculikan, pembunuhan, dan perampokan sehingga harapan untuk tidur tengang bagi bangsa Yahudi tidak pernah akan terwujud bahkan sebaliknya lebih meningkat dari sebelumnya. Korban2 dipihak Yahudi akibat situasi damai ternyata lebih banyak daripada dalam situasi perang. Kalau pada akhirnya Israel meng-injak2 semua perjanjian yang tak pernah bisa diwujudkan se-mata2 merupakan pilihan terbaik daripada korban2 dipihak mereka terus berjatuhan tanpa bisa dibalas. Kursi PBB yang sudah ditempatinya tidak akan menyebabkan Israel ditendang keluar dari PBB, sebaliknya perjanjian2 yang ditanda tangani sebelumnya yang memberi Israel sebuah kursi di PBB sekarang di-injak2nya dan dijadikan kertas sampah yang tiada artinya dan tidak lagi diperlukannya. Tentu saja posisi ini sangat menguntungkan Israel tapi sama sekali merugikan bangsa Palestina. Kursi PBB untuk Palestina baru dipersiapkan belum bisa diduduki, akibatnya untuk mencari dukungan dunia dalam financial maupun politis jadi lemah ditambah lagi organisasi PLO sekarang ini berantakan didalamnya. Hammas maupun Yasser Arafat sudah berumur diufuk senja, namun tak ada pengganti yang bisa diharapkan untuk melanjutkan perjuangan jangka panjang ini. Kesalahan Fatal yang utama adalah terletak dalam AlQuran yang merupakan ancaman abadi bagi bangsa Yahudi. Ditambah dengan kenyataan bahwa kebencian kedua bangsa ini tak bisa diakhiri dengan perjanjian apapun juga. Laporan2 berita dunia menunjukkan, dalam situasi krisis perang ini jumlah korban Yahudi bisa dikurangi dengan perbandingan 160 Yahudi yang mati terbunuh ditebus dengan ribuan Palestina yang terbunuh hanya dengan beberapa peluru kendali. Teror terhadap masyarakat Yahudi ternyata lebih menguntungkan Israel katimbang Palestina. Dengan dalih mengatasi terorisme inilah Israel mampu menghancurkan mimpi bangsa Palestina yang hampir menjadi realita ini. Perjuangan bangsa Palestina dimasa depan hampir mustahil, karena bantuan negara2 Arab/ Islam yang bersimpati semakin sedikit akibat perpecahan diantara mereka sendiri. Lebih2 kalau mau menggali negara Palestina dengan menggunakan Al Quran, BUKAN HANYA TANAH ISRAEL SEKARANG INI YANG TERMASUK WILAYAH KERAJAAN PALESTINA MASA LALU, TAPI JUGA WILAYAH YORDANIA, LIBANON, DAN SEBAGIAN DARI KERAJAAN ARAB SAUDIA JUGA MERUPAKAN WILAYAH PALESTINA. KALAUPUN ISRAEL PADA AKHIRNYA BISA DIREBUT OLEH PALESTINA, TENTU PADA SAATNYA WILAYAH2 LAINNYA SEPERTI YORDAN, ARAB SAUDIA, LIBANON, JUGA AKAN MENJADI SASARAN SELANJUTNYA. ADANYA ISRAEL SESUNGGUHNYA MENGUNTUNGKAN BANYAK NEGARA2 ARAB LAIN DARI GANGGUAN TERORIST PALESTINA INI, ITULAH SEBABNYA NEGARA2 ARAB BANYAK YANG MEMBANTU PERJUANGAN PALESTINA SEKEDAR UNTUK MENGALIHKAN ARAH PENGHANCURAN TERSEBUT HANYA TERHADAP ISRAEL. DULU WILAYAH YORDANIA DIJADIKAN BASIS PERJUANGAN BANGSA PALESTINA YANG OLEH RAJA YORDANIA SUKAR UNTUK DITOLAKNYA. TAPI SETELAH DENGAN BERBAGAI CARA YORDANIA BERHASIL MEMINDAHKAN SEMUA BASIS INI KE LIBANON SELATAN DAN AKHIRNYA PERANG YANG HANCUR2AN INI BERLANGSUNG DI LIBANON SELATAN YANG MENGHASILKAN KEHANCURAN TOTAL SELURUH BASIS2 PEJUANG PALESTINA. DARI SINILAH ISRAEL BERHASIL DENGAN MEMAKSAKAN PERJANJIAN CAMP DAVID UNTUK DITANDA TANGANI YASSER ARAFAT . Meskipun perjanjian Camp David ini sekilas merupakan kekalahan Israel karena diharuskan menyerahkan wilayah yang dikuasainya untuk dijadikan negara Palestina, tapi dilain pihak Israel memenangkan simpati dunia maupun tetangga2 Arabnya. Tapi semua ini ternyata harus berakhir pahit untuk bangsa Palestina. Pelanggaran janji, sikap terrorist, kepercayaan Al Quran, yang semuanya se-olah2 akan merugikan bangsa Yahudi tapi dalam prakteknya merupakan kehancuran dan kepunahan bangsa itu sendiri dari muka bumi ini. KITA BERSAMA PADA AKHIRNYA MENYAKSIKAN HANCURNYA SUATU BANGSA YANG NYARIS MUNCUL HANYA KARENA MASYARAKATNYA BERJUANG BUKAN UNTUK MENDIRIKAN SUATU NEGARA MELAINKAN UNTUK MENGHANCURKAN NEGARA LAINNYA AKIBAT PETUNJUK KITAB SUCI KEPERCAYAAN MEREKA. Dari kejadian ini, kita seharusnya belajar dari sejarah, bahwa seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan politik modern yang mampu mempertimbangkan keputusan2nya berdasarkan kenyataan2 dilapangan maupun mampu menginterpretasikan kegagalan2 sejarah masa lalu untuk bisa menyempurnakan kemampuannya sebagai pemimpin suatu bangsa. Pemimpin yang menyerahkan keputusan politiknya kepada kepercayaan masyarakat yang dibentuk oleh dogma agama dimasa lalu terbukti tak pernah membawa keberhasilan melainkan hanya mengulangi kegagalan2 yang sama dengan waktu yang berbeda. Umat2 beragama hanya dibrainwash akan keberhasilan2, kesuksesan2, dan kejayaan2 pemimpin2 religious mereka dimasa lalu, bahkan kekalahan pun bisa diinterpretasikan sebagai kemenangan dengan memutar balik situasi maupun posisi sehingga kita yang seharusnya menginterpretasikan sebagai sesuatu kekalahan atau kegagalan bisa terkecoh menjadi kemenangan maupun kesuksesan. Dogma agama yang menyesatkan inilah yang akhirnya membudaya kepada umatnya diseluruh dunia. Contohnya seorang yang mati ketubruk mobil dianggap beruntung karena dipercaya bahwa di korban disayang Tuhan sehingga dipanggilnya mendahului semua yang masih hidup. Bila ini dikaitkan dengan perjuangan bangsa Palestina, mereka merasa menang dengan membomb tempat2 umum di Israel yang membunuh hanya beberapa orang sipil Israel, sementara pembalasan pemerintah Israel yang menembakkan peluru2 kendalinya yang menghancurkan ribuan tentara2, pejuang2, dan polisi2 mereka tidak diperhitungkan mereka. Dikalangan penduduk mereka, jumlah korban Israel saja yang diceritakan, sedangkan korban2 dipihak mereka hanya pemimpinnya yang diumumkan untuk dibalaskan kematiannya. Bahwa tindakan terorist seperti itu sangat tidak effisient dan sangat merugikan pihaknya tak pernah terpikirkan. Semua itu se-mata2 akibat petunjuk2 AlQuran yang dianggapnya sebagai petunjuk abadi yang tak pernah salah, tak pernah merugikan, dan merupakan janji keberhasilan pada akhirnya. Dunia International tak satupun yang tertarik pada tindakan terrorist dengan alasan apapun juga. Suatu negara bisa dimusuhi, tapi tidak rakyatnya. Tapi kalau rakyatnya saling bermusuhan dan saling membunuh tanpa kendali negaranya tak mungkin ada negara manapun sekarang ini yang akan bersimpati. Kalau tindakan agressive Israel diprotest oleh pihak Komunist, tentu bukanlah berarti pihak komunist mengharapkan ataupun ingin membantu Islam melainkan se-mata2 karena Israel merupakan kaki tangan USA yang merupakan saingannya dalam pengontrolan dunia ini. Kalau banyak negara yang menyudutkan Israel & USA atas kejadian di Timur Tengah, sama sekali tak berhubungan dengan kemenangan Islam melainkan se-mata2 ingin menggunakan Islam untuk menyulitkan, memperlambat, dan menyalahkan Israel & USA yang selama ini lebih banyak mengenyam kenikmatan2 ekonomi akibat pertikaian yang tak pernah usai ini. SEMOGA UMAT ISLAM SEGERA BERDOA MENGUTUK ALLAHNYA YANG MENYEBABKAN KEKALAHAN2 MEREKA SELAMA INI. Pak Ogah -------------------------------------------------------------- [oe] es gibt keinen gott außer gott . . . http://groups.yahoo.com/group/soasiu Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/