Cross posting dari mailing list  Teknik Kimia UGM, sebagai masukan juga
untuk menentukan pilihan 5 july nanti.

Dewis, 34
www.cimbuak.com
#Kampuang Nan Jauah Dimato Dakek Di Jari#

 -----Original Message-----
From: Edy Pratolo




Antara Iacocca, Hatta, dan Otto Rehhagel *)
----------------------------------------------------------------------------
--
                             Oleh Edy Pratolo


Saya ingat Lee Iacocca, pria berdarah italia yang tercatat sebagai CEO
terbaik sepanjang sejarah Amerika Serikat. Memulai karirnya sebagai
insinyur mesin di Ford Motor Company, Iacocca diangkat menjadi Presdir Ford
di th 1970 pada umur 46 th. Saat itu Ford adalah company terbesar kedua di
AS setelah General Motors. Tapi apa yg fenomenal dari alumni Lehigh
University ini bukanlah prestasinya di Ford, tapi apa yang dilakukannya
pada Chrysler Corp.


Mengundurkan diri dari Ford di th 1978, Iacocca bergabung dengan Chrysler
sebagai Presdir. Di tahun tsb perusahaan manufaktur vehicle nomer 3
terbesar di AS itu mengalami kerugian 205 juta dollar. Untuk itulah Iacocca
direkrut: menyelamatkan Chrysler yg sedang karam! Dua tahun berikutnya,
Chrysler rugi 1097 juta dan 1710 juta dollar, keadaan yg membuat Iacocca
panik dan nyaris putus asa. Kondisi perusahaan itu lebih buruk dari yg ia
kira. Saking buruknya, di tahun 1980 itu pula tak ada satu bank pun di AS
yg mau memberi pinjaman pada Chrysler. Chrysler terancam pailit dan 600.000
karyawannya akan menganggur.


Maka pergilah Iacocca ke Kongres, sendirian. Dilakukannya apa yg selama ini
diharamkan di negara kapitalis liberal seperti AS: mencari pinjaman dari
pemerintah. Melalui kecaman pers dan hujatan kongres, akhirnya
didapatkannya apa yg dibutuhkannya utk menyelamatkan Chrysler.


Dan mulai hari itulah, catatan sejarah dibuatnya. Di tahun itu, 1981,
Iacocca mengumumkan kebijakannya yg kontroversial: pemotongan gaji karyawan
demi efisiensi. Dimulai dari pemotongan gajinya sendiri menjadi 1 dollar
setahun. Anda tidak salah baca, ya US$ 1 setahun! Dan pers AS mencatat
bahwa ini bukan bualan. Simak apa yg ditulis Iacocca dalam otobiografinya.
"Kepemimpinan berarti memberikan contoh dan teladan. Kalau Anda menjadi
pemimpin, orang akan mengikuti Anda. Dan ketika sang pemimpin bertindak,
orang-orang memperhatikannya."


Di tahun tsb, kerugian Chrysler dpt dikurangi menjadi US$ 476 juta, dan
tiga tahun berikutnya, 1984, Chrysler sudah membukukan keuntungan US$ 2380
juta, menyalip Ford Motor Company. Benar, inilah yang membuat Iacocca
dicatat dalam sejarah AS: dalam 6 th dibawanya Chrysler dari company yang
nyaris bangkrut menjadi company terbesar kedua setelah General Motors.
Iacocca dikenang sebagai CEO dengan manajemen krisis terbaik di dunia,
sampai sekarang.


                                                ***


Saya ingat Mohamad Hatta. Peletak dasar perekonomian Indonesia yg dikenang
sebagai Bapak Koperasi. Konsep ekonomi yg digagasnya adalah ekonomi
berkemandirian (self relince) dan berlandaskan pada keinginan utk menolong
diri sendiri (self help). ''Cita-cita koperasi Indonesia,"
tulisnya,"menentang individualisme dan kapitalisme secara fundamental.
Paham koperasi Indonesia menciptakan masyarakat yang kolektif, berakar pada
adat istiadat hidup Indonesia yang asli, tetapi ditumbuhkan pada tingkat
yang lebih tinggi sesuai dengan kehendak zaman." Karena menurutnya, nasib
orang banyak harus ditentukan oleh orang banyak pula, tidak oleh satu
golongan kecil yang berbahagia.


Akan tetapi, ekonom yg dikenal amat bersahaja dalam hidupnya ini tidaklah
alergi pada bantuan modal asing. Apabila modal nasional tidak mencukupi,
"barulah kita meminjam tenaga dan kapital asing." Sedangkan investasi asing
(foreign direct investment) adalah jalan keluar terakhir, "dengan
syarat-syarat yang ditentukan oleh pemerintah Indonesia."


Jika saja Hatta masih bisa membaca surat kabar di tahun-tahun terakhir ini,
tentu ia akan sudah mengirim tulisan kolom ke media massa tentang
keprihatinannya pada pengobralan asset nasional secara besar-besaran lima
tahun terakhir.


                                                ***


Saya ingat Salahuddin Al Ayyubi, atau lebih dikenal sebagai Saladin. Kisah
Saladin adalah kisah peperangan. Tapi sebagian besar kisah Saladin, yg
tersebar di sejarah Barat maupun di Timur dari sejarah Perang Salib, adalah
juga kisah tentang seorang pemberani sekaligus berhati lembut, yg
sebenarnya tak ingin menumpahkan darah.


Ketika Saladin hendak menyerbu Jerusalem di musim panas 1187, ia beri
kesempatan penguasa Kristen kota itu utk menyiapkan diri agar bisa melawan
pasukannya dgn terhormat. Dan ketika pasukan Kristen itu akhirnya kalah
juga, yg dilakukan Saladin bukanlah menjadikan penduduk Nasrani
budak-budak. Saladin membebaskan mereka tanpa dendam, meskipun dulu, di
tahun 1099, ketika pasukan Perang Salib dari Eropa merebut Jerusalem, 70
ribu orang muslim kota itu dibantai, dan orang Yahudi digiring ke Sinagog
utk dibakar.


Kala Raja Richard The Lionheart sakit dalam pertempuran melawannya, Saladin
mengiriminya buah pir yg segar dalam salju, dan juga seorang dokter. Lalu
perdamaian pun ditandatangani, 2 September 1192, dan pesta diadakan dengan
pelbagai pertandingan. Orang Eropa pun takjub bagaimana Islam bisa
melahirkan orang sebaik itu.
"Anakku," konon begitulah pesannya kpd anaknya Az-Zahir, menjelang
wafat,"Jangan tumpahkan darah, sebab darah yg terpercik tak akan tertidur."
                                                ***
Saya teringat mereka lagi, ketika saya akan memutuskan pasangan mana yg
harus saya pilih 5 Juli nanti.
Saya teringat figur mereka: seorang manajer yg berani mengambil resiko
dihujat dan dikecam, dan dipotong gajinya, untuk sebuah tujuan mulia.
Seorang pemikir yang jujur dan bersahaja, yang mengutamakan kepentingan
rakyat banyak.
Dan seorang pemimpin umat yang berani -tak takut pada apa pun kecuali
Allah- yg berhati lemah lembut, mengayomi umat lain, dan menghormati hak
lawan-lawannya.

Tentu saja, tak ada gambar Iacocca, Hatta, dan Saladin pada kertas suara
nanti. Tapi jika saya nanti memilih pasangan nomer 3, itu bukan karena
mereka figur yg sempurna. Tetapi lebih karena: tak ada pasangan lain yg
lebih baik dari pasangan nomer 3.
Tak ada calon lain yang mengingatkan saya pada Iacocca, Hatta, dan Saladin,
seperti pasangan nomer 3.
Adapun Otto Rehhagel? Saya cuma ingin mengutip ucapannya pagi ini, "Yunani
pantas maju ke babak final!"
Ya. Pasangan nomer 3 pantas maju ke babak final.


----------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------
*) Sebuah Kampanye Putaran Pertama Pamungkas menjelang 3 even penting: 1.
Pemilu 5 Juli; 2. Final Euro 2004; dan 3. Cuti tahunan pertama saya ;-)
Permintaan maaf saya pada teman2 di milis ini, jika selama 2 bln terakhir
kampanye saya ada yg menyinggung perasaan. Bagaimanapun, saya berusaha
menjaga etika dan objektifitas: saya tidak menulis/memforward kecuali
(berdasar) fakta, saya juga tidak memforward email2 berisi analisa2
spekulatif yang tidak jelas sumbernya. Jika ada khilaf, itu krn saya orang
biasa. Sampai jumpa di Putaran Kedua. Insya Allah.


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting 
___________________________________________________

Reply via email to