Pak Darul dan sanak dipalanta nan terhormat.

Alhamdulillah statement pak Darul berikut menjawab sebagian masalah kita dalam 
mengajak urang awak untuk membangun bersama dikampuang.
  O ........ iyo dulu pernah basumbang saran ka rombangan DPRD Sumbar di Jakarta 
............ dapek jawabanno: "kirim sajolah pitih pulang, bia kami atur dikampuang"   
............. jadi dari gadang sampai ketek, dikampuang tu nan banamo bantuan adolah 
wesel titik.
Jadi kebiasaan perantau mengirim wesel ini membunuh kreativitas orang dikampung. 
Seperti kata pepatah "jangan berikan ikannya tetapi berikan kailnya" sudah berlaku 
dengan keadaan kita. Setelah krativitas mati, sekarang dengan sedikit kemampuan yang 
dimililki timbul keangkuhan untuk merasa tahu segalanya. Apabila memang ini yang 
terjadi, maka ada dua masalah yang harus diperbaiki. Pertama bagaimana mengembalikan 
agar kreativitas itu tumbuh kembali, kedua bagaimana menyadarkan banyak orang bahwa 
kita tidak mungkin membangun sendiri, perlu kerjasama.

Dalam hubungan antara negara untuk memberikan "bantuan" dalam membangun pemerintahan 
di negara berkembang ada kegiatan yang dinamakan Capacity Building. Misalnya, kegiatan 
yang dilakukan oleh PBB terhadap Brazil ditahun 1980-1995, atau kegiatan yang 
dilakukan oleh GTZ di tahun 2003 kepada Indonesia melalui Dep Dalam Negeri. Apa yang 
dimaksud dengan Capacity Building ini? dan bagimana kita bisa mengukur kemampuan 
(capacity) yang dimaksud ini. Berikut adalah definisi yang dikemukakan dalam salah 
satu laporan mengani membangun kapasitas ini.

What exactly is "capacity", and how can it be measured? There is a multitude of 
concepts and definitions about what exactly "capacity" is. Usually they all refer to 
the abilities of individuals or organisations to perform functions and to achieve 
stated objectives. Capacity is the ability of an individual, an organisation or a 
system to perform functions and to meet objectives effectively and efficiently. This 
should be based on a continuing review of the framework conditions, and on a dynamic 
adjustment of functions and objectives.



Apabila ada yang tertarik, saya akan sampaikan teks lengkapnya sehingga kita bisa 
bahas apa yang terjadi dan bagaiman kita melakukan sesuatu demi keperdulian kita 
terhadap apa yang terjadi dalam membangun Daerah di era desentralisasi.



Wassalam,

Ridwan





____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Reply via email to