Yang saya herankan kenapa keputusan ini berbeda dengan keputusan PKS mendukung ARSIS? dukungan kepada ARSIS sptnya 1/2 hati karena dipepet kan menjelang dua hari (H-2) sedangkan dukungan ke jend. Susilo diberi kan 23 hari menjelang hari-H? Apakah Jend. Susilo jauh lebih baik dari AR? Ini bukan hal yang mengagetkan saya, mengingat pernyataan Anis Matta sehubungan denga hasil pilpres I, yang mengagetkan saya justru Anis Matta membuat pernyataan itu sangat cepat, baru lima hari perhitungan suara. Timbul pertanyaan dalam diri saya, sesungguhnya yang menjadi ketua PKS itu adalah Anis Matta sedangkan Ustadz HNW menjadi ketua PKS secara de jure, why? Ketika arus konstituen PKS menginginkan PKS mendukung ARSIS bahkan dikabarkan juga dari dewan Syuro PKS pun hanya tiga orang saja yang mendukung Jend. Wiranto, akan tetapi nampaknya pengaruh Anis Mata jauuh lebih kuat daripada HNW ataupun Din Syamsudin. Saat pilpres II ini pun, arah PKS sudah ditentukan sejak dini oleh Anis Mata, dukungan ke jend. susilo diucapkan ketika perhitungan suara baru berjalan lima hari. Memang pada akhirnya PKS memberikan dukungan ke ARSIS tapi tampaknya setengah hati mengingat dukungan diberikan hanya 2 hari menjelang pemilihan, bandingkan dengan dukungan ke jend. susilo yang cukup panjang 23 hari, dan tugas ini telah dilaksanakan oleh kader PKS tentu konsolidasi denga tim sukses jend. susilo yang sudah ada akan lebih solid dan terorganisir dikarenakan waktu yang diberikan cukup lama dan panjang. Saya juga mau bertanya, konon sinergi PKS dengan PD sudah dijalin di tingkat daerah tepatnya di Surabaya mereka membentuk fraksi bersama yaitu Fraksi Demokrat dan Keadilan, sinergi ini tentu akan dibangun di daerah-2 lain bahkan ditingkat pusat, lalu kemanakaha gaung Ukhuwah Islamiyah yang sering didengunkan dahulu? ternyata tokh partai Politik itu lebih jelas warnanya dari pada partai Dakwah? lalu bagaiamana dengan issyu banyaknya kader PD yang non muslim yang dikumandankan dimilis PKS dan milis awak ko kutiko kampanye legislatif lalu?
Dukungan PKS ke jend. susilo memang atas dasar kontrak tapi sayangnya dalam kontrak itu tidak disebutkan syari'at islam sebagaimana yang sering dikumandangkan saat pemilu legislatif lalu, isi kontrak politik itu bagi saya normatif. Mengenai Israel, tokh jend. susilo juga berjanji dihadapan para pendeta di Jawa Timur termasuk janji meninjau ulang masalah pendirian rumah ibadah. Yang jelas jend. susilo pada tahun 2003 sudah membuat pernyataan kecintaannya kepada negara adidaya USA dan akan menjadikan pertimbangan sebagai negara keduanya. Islam, memang dari pemilu ke pemilu sering dijadikan komoditas politik yang menjanjikan. wassalam, harman "Pilpres II ini hukumnya MUBAH (boleh memilih boleh juga tidak)" "NETRAL adalah pilihan yang lebih baik bagi partai (PAN), itu pendapat pribadi saya" Dikutip dari pernyataan Amien Rais dalam memperingati HUT PAN ke 6 kemarin, Republika 24-08-2004 "Jadi, Untuk (pemlihan presiden) putaran kedua nanti, Mau datang (ke TPS) Monggo, tidak (datang) juga tidak apa-apa. Mau nyoblos satu Monggo, mau NYOBLOS DUA JUGA LEBIH BAIK" Amien Rais, dlm Refleksi Kemerdekaan RI-59 di Jogjakarta.____________________________________________________ ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________