dari milis UGM, untuk bahan bacaan aja. Dewis, 34 www.cimbuak.com #Kampuang Nan Jauah Dimato Dakek Di Jari# -----Original Message----- From: Silih AW [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 01, 2004 1:05 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [kagamamuda] Kampanye negatif, akhirnya
Menyenangkan juga melihat maraknya kampanye negatif. Mencoba untuk mengikuti kehebatan Denny dan Anis, saya coba untuk ikut bikin artikel politis. Dengan kerendahan diri, saya kirim ke Kompas. Semoga berguna. salam, silih Kampanye Negatif Presiden, Akhirnya. Oleh: Silih Agung Wasesa. Kampanye Negatif akhirnya berlangsung juga. Sekalipun KPU dan beberapa politisi bersikeras menolak kampanye negatif, rasanya kita sudah tidak bisa mengelak lagi bahwa genderang perang kampanye negatif sudah dimulai. Bahkan pada putaran pertama pun, kampanye negatif sudah terjadi secara kuat, sekalipun masih dilakukan dengan lempar batu sembunyi tangan. Bermula dari tuduhan Megawati Sukarno (MS) terhadap ucapan Susilo Bambang (SB) tentang koalisi rakyat, maka bergulirlah perang kampanye negatif secara terbuka. MS memilih ucapan ’koalisi dengan rakyat’ dari SB dan melakukan spinning dengan menuduh SB sebagai capres anti partai. Seperti bidak catur hitam yang diserang bidak putih, SB melakukan balasan –bahkan dengan nada suara agak keras dan sedikit emosional- dengan menjelaskan posisinya dalam memandang partai. PBB dan PKPB pun menjadi tameng sebagai bukti bahwa SB tidak anti partai. Termasuk posisi SB yang mendirikan partai demokrat. Seperti halnya bendera perang yang dikibarkan, maka begitu spinning dilakukan oleh MS, maka kedua tim sukses dari masing-masing kubu pun dengan serentak meluncurkan komentar-komentar melalui media massa. Ini sebuah sinyal positif yang harus cepat ditangkap dalam proses demokratisasi bangsa, karena toh terbukti kampanye negatif tidak memunculkan kekuatiran yang selama ini dilontarkan; bahwa kampanye negatif hanya akan membuat massa pendukung tingkat bawah melakukan balasan-balasan fisik yang akan memungkinkan bentrokan massal. Saya setuju dengan komentar Syafii Maarif, Ketua Umum PP Muhammadiyah yang meminta kita untuk membiarkan SB dan MS untuk saling serang. Yang penting, mereka tidak mengerahkan massa untuk melakukan bentrokan fisik. Alasan moralitas dan “budaya timur“ rasanya juga sudah tidak bisa lagi menjadi argumen perdebatan. Apalagi pada kenyataannya, pada putaran pertama saat kampanye negatif dilarang; yang terjadi justru adalah serangan-serangan citra negatif dengan cara-cara yang tidak fair dalam bentuk selebaran tak bertuan, ataupun email-email tanpa sumber. Kecuali memang, cara-cara menyerang diam-diam tanpa bertanggung jawab dianggap sebagai budaya ketimuran. Kampanye Negative yang Positif Satu hal positif yang bisa diberikan dari kampanye negatif adalah kesempatan pada capres yang sedang tidak menjabat untuk menyerang kebijakan-kebijakan capres yang sekarang sedang menjabat presiden. Ini perlu pemikiran mendalam. Karena selama ini, ketika MS memanfaatkan kesempatan acara-acara kepresidenan sebagai ajang kampanye, maka kesempatan yang sama harus diberikan kepada SB untuk menyerang kebijakan-kebijakan kepresidenannya juga. Kalau boleh disederhanakan dalam filosofi kompetisi, MS berada pada posisi melakukan langkah pertama (baik menyerang ataupun membangun posisi), dan SB menanggapi dengan langkah berikutnya (baik bertahan ataupun melakukan serangan balik). Sekali lagi, ini perlu pemikiran mendalam. Karena pasti ide ini akan langsung ditolak oleh tim sukses MS karena itu berarti mengurangi kesempatan mereka yang sekarang sedang berada di atas angin (dengan jabatan MS sebagai presiden). Dan juga bukan berarti diterima oleh tim sukses SB. Selain sikap SB yang penuh pertimbangan (untuk tidak menyebut peragu), tim sukses SB juga kurang berpengalaman untuk menggunakan strategi kampanye menyerang. Mereka lebih terbiasa bermain sebagai bidak hitam yang lebih suka bertahan. Dan sekali lagi, sekalipun Undang-Undang No. 23 tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden pasal 38,39 dan 40 menyebutkan bahwa kampanye tidak boleh menjelek-jelekan capres lain, dan juga tidak boleh memanfaatkan jabatan kepresidenan, tapi pada kenyataannya KPU tidak bisa memainkan perannya sebagai penjaga gawang UU tersebut. Untuk tidak menyebut mandul, KPU lebih cenderung untuk membela diri ketimbang menjadi pengawal pelaksanaan UU No. 23. KPU tidak bisa secara persis membedakan kegiatan presiden yang berbau kampanye atau tidak. Ketika Panwaslu berteriak-teriak, KPU tidak memberikan solusi, tapi malah menganggap itu adalah serangan terhadap lembaganya. Dan ketika MS dan SB sudah saling serang pun, KPU masih tenang-tenang saja. Maka, rasanya lontaran ide dari Safii Maarif untuk membiarkan SB dan MS saling harus kita carikan solusinya; sehingga posisi saling serang antara SB dan MS bisa terjadi dengan fair. Karena memang sebetulnya kampanye negatif memiliki dampak positif bagi kedua capres. Justru masyarakat bisa melihat, manakah yang paling dewasa dari para capres ketika menghadapi serangan negatif dari pihak lain. Kalaupun kemudian dari kampanye negatif muncul hal yang terburuk, misalnya saling serang kondisi fisik, masyarakat justru akan melihat kualitas capres yang bersangkutan. Karena kan sebetulnya tim sukses yang berpengalaman pasti akan melakukan kampanye negatif dengan memanfaatkan data-data yang akurat serta pertimbangan-pertimbangan rasional yang memikat publik. Dana berlimpah tidak akan cukup bagi tim sukses untuk membangun kampanye negative capres-nya. Karena kekuatan kampanye negative adalah pada endurance serta spinning sebuah isu yang berkembang. Ketahanan untuk bertahan terus pada isu-isu rasional dan tidak terjebak pada kondisi emosional adalah kekuatan utama yang mesti dikembangkan. Dana berlimpah hanya akan cukup untuk membeli air-time teve, radio ataupun space di media cetak; tapi isinya harus diolah secara cerdas. Kemampuan mengolah isu menjadi ketulusan yang memikat public adalah hal yang mutlak perlu. Lokalisasi Kampanye Negatif Sikap KPU untuk terus menerus membela diri rasanya mulai harus dipertimbangkan oleh KPU sendiri. Kampanye Negatif sudah terlanjur diluncurkan. Kalau KPU mau konsisten dengan UU Pemilu berarti mereka harus menganulir dua capres yang ada. Pilihan lainnya adalah KPU menjadi wasit yang baik dengan membuat lokalisasi Kampanye Negatif. Karena, mengelola kampanye negatif itu seperti mengelola perjudian. Ketika hal tersebut dilarang, kampanye negatif ataupun judi akan muncul dalam bentuk lain yang justru sulit dikontrol. Pada putaran pertama kemarin, di milis-milis Kristen banyak tudingan bahwa SB akan melaksanakan syariat Islam, sedangkan di milis-milis Islam tersebar bahwa SB memiliki istri kristiani. MS pun kena serang. Daftar setoran direksi-direksi BUMN ke Taufik Kemas (TK) mendadak menjadi rahasia umum. Bahkan jadual bangun tidur MS yang jam delapan pun merupakan santapan segar di milis. Disinilah KPU harus bersikap. Siapa tahu sikap yang tepat dari KPU bisa menghilangkan citra lembaga ini sebagai lembaga keras kepala. Tentu saja, itu kalau KPU mau melakukan inisiatif untuk menentukan arahan-arahan teknis tentang kampanye negatif. Lokalisasi menjadi sangat diperlukan, agar isu yang berkembang nantinya membuat publik menjadi kembali tertarik mengikuti berita-berita pemilu putaran kedua. Karena, sekedar informasi saja. Masyarakat sudah mulai lelah mengikuti irama pemilihan presiden putaran kedua. Kalau kampanye negatif bisa dilokalisasi dengan cerdas oleh KPU –dengan asumsi bahwa KPU adalah kumpulan orang-orang cerdas- maka itu bisa dijadikan momentum untuk membangkitkan kembali animo masyarakat menghadapi pemilu putaran kedua. Jadi, ada satu lagi hal positif dari kampanye negatif, bahwa dia akan kembali membangkitkan animo publik untuk datang ke bilik-bilik pemilihan. Animo publik sudah mendekati titik nol sekarang. Kalau tidak percaya, tanyakan pada orang sebelah anda, kapan pemilu putaran kedua, hampir pasti dia tidak tahu. Jadi, kenapa harus menolak kampanye negatif. sofyan asgart <[EMAIL PROTECTED]> wrote: KU opo ? KUtanan ? KUangan ? opo KUsastraan ? Muhammad Iqbal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: .... perlu ngundang cah KU ki.... he he he ---------------------------------------------------------------------------- -- Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages! ---------------------------------------------------------------------------- ---- Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - 50x more storage than other providers! Yahoo! Groups Sponsor ADVERTISEMENT ---------------------------------------------------------------------------- ---- Yahoo! Groups Links a.. To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kagamamuda/ b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________