Mobil Baru Tak Pernah Diminta
Oleh Redaksi
Kamis, 07-Oktober-2004, 04:43:00 20 klik

Padang, Padek-Keterangan gubernur Sumbar Selasa (5/10) bahwa pembengkakan
biaya pembelian kendaraan bermotor dipicu alokasi dana untuk pembelian 13
unit mobil, yang empat di antaranya akan digunakan pimpinan DPRD Sumbar,
mendapat tanggapan dari kalangan DPRD Sumbar, lantaran DPRD tidak pernah
meminta mobil baru.

"Dewan periode sekarang tidak tahu tentang rencana pembelian mobil itu. Itu
sebabnya kita terus mengkritisi anggaran yang disampaikan. Kita malah sangat
kaget ketika gubernur bilang anggaran itu untuk membeli mobil pimpinan
 DPRD," ujar Rafdinal, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, yang ditemui
di ruang kerjanya Rabu (6/10). Dia menduga, eksekutif sengaja mengapungkan
rencana pembelian mobil yang sama sekali tidak diketahui dewan, persoalan
perubahan anggaran yang sedang banyak dikritik masyarakat karena sangat
kental nuansa politisnya bisa berubah arah menjadi menyorot dewan.

Pernyataan senada disampaikan Ketua Komisi E DPRD Sumbar, Abdul Kadir, yang
juga ditemui di ruang kerjanya. Dia juga menegaskan, mobil yang dipakai
Ketua DPRD saat ini kondisinya masih sangat bagus, sehingga belum perlu
diganti dengan mobil baru.

"Lagi pula, DPRD tidak pernah meminta mobil baru, kenapa tiba-tiba gubernur
bilang ada mobil baru untuk DPRD. Ini menimbulkan citra yang tidak baik bagi
DPRD Sumbar, karena pimpinan definitf baru bertugas dua minggu, tapi sudah
minta mobil. Padahal DPRD sedang berupaya memperbaiki citra," ulasnya.

Pernyataan sama juga disampaikan Ketua Komisi C DPRD Sumbar, Fetris Oktri
Hardi serta Hendri Irawan, Sekretaris Fraksi PPP. Keduanya menyebutkan,
pimpinan DPRD tidak pernah memberikan surat apapun kepada ekskutif yang
meminta agar dibelikan mobil baru. Bahkan Hendri Irawan dengan tegas
mengatakan, DPRD Sumbar sampai saat ini belum membutuhkan mobil baru.

Selain itu, Fetris juga mengatakan, pernyataan Gubernur adanya anggaran
pembelian mobil baru untuk pimpinan DPRD Sumbar mengagetkan seluruh anggota
dewan, karena dalam draf penjabaran perubahahan APBD 2004 yang diberikan
kepada DPRD, tidak satu pun ada pos yang menganggarkan pembelian mobil baru
untuk DPRD.

"Tiba-tiba ada rencana pembelian mobil baru untuk pimpinan DPRD," katanya
kepada wartawan yang berkumpul di ruang pers DPRD Sumbar, Rabu (6/10).
Fetris memperlihatkan buku penjabaran perubahan anggaran APBD 2004, serta
menunjukkan pos pembelian Belanja Modal Alat-alat Angkutan pada pos
Sekretariat Daerah.

Dalam pos tersebut tertulis, belanja modal alat angkutan darat bermotor pada
awalnya dianggarkan Rp 1.148.796.400, dan pada anggaran perubahan diusulkan
naik menjadi Rp 4.123.296.400 atau naik Rp2.974.500.000. Pos ini kemudian
dirinci dengan penjabaran, untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua Rp983
miliar dinaikkan menjadi Rp3.885.500.000 atau naik Rp2.902.500.000, dan
untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat Rp165.796.400 yang dinaikkan
menjadi Rp237.796.400 atau naik Rp72 juta.

"Kita tidak melihat anggaran untuk pembelian mobil di tulis dalam draf
perubahan APBD. Makanya kita sangat terkejut ketika gubernur bilang ada
pembelian mobil baru untuk pimpinan DPRD. Karena dari penjabaran ini
terlihat, anggaran itu dialokasikan lebih besar untuk pembelian kendaraan
roda dua. Sedangkan untuk membeli kendaraan roda empat hanya naik Rp72 juta
sehingga menjadi Rp237 juta. Mana bisa dengan uang Rp200 jutaan membeli
mobil baru 13 unit seperti dijelaskan, dan empat di antaranya mobil untuk
pimpinan DPRD," terang Fetris.

Wakil Ketua DPRD Sumbar, Masful, yang ditemui di ruang kerjanya juga
mengatakan hal senada. Menurutnya, DPRD tidak tahu menahu tentang rencana
pembelian mobil untuk pimpinan DPRD Sumbar, sehingga tak heran jika selama
ini pihaknya mengkritisi draf perubahan anggaran yang disampaikan gubernur.

"Itu eksekutif saja yang menganggarkan. Dalam mata anggaran yang diajukan
tidak ada satupun yang ditujukan untuk pembelian mobil pimpinan dewan. Tapi
dalam jawabannya, gubernur mengatakan ada mobil baru untuk pimpinan DPRD.
Ini memang mengejutkan," ujarnya.

Pimpinan DPRD katanya, tidak pernah mengajukan pembelian mobil baru. Dengan
begitu, ada kemungkinan rencana pembelian mobil baru untuk pimpinan DPRD
tersebut akan ditolak. Apalagi, kata Masful, usulan untuk penolakan itu
sudah sempat muncul dari beberapa anggota DPRD. Dia juga menegaskan, untuk
saat sekarang pembelian mobil baru belum dibutuhkan oleh pimpinan DPRD
Sumbar, karena mobil dinas yang digunakan sekarang, yaitu 1 Mitsubishi
Galant untuk Ketua dan 3 Mitsubishi Lancer untuk wakil Ketua, seluruhnya
keluaran 1997. Usai sidang paripurna Selasa (5/10), Wakil Ketua DPRD Sumbar
Mahyeldi mengatakan kondisi mobil pimpinan sudah tak nyaman, terbukti ketika
digunakan anggota dewan ke lapangan. (nal)




____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke