Perantau Minang tak Lupakan Masjid
Laporan : rul
http://republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=177327&kat_id=164
Rabu, 03 Nopember 2004

PADANG -- Kanwil Depag Sumbar pada Ramadhan tahun ini mengucurkan bantuan
untuk masjid dan rumah ibadah lainnya sebanyak Rp 28,5 miliar. Dana sebanyak
itu diantarkan langsung oleh pejabat-pejabat Depag dan diterima oleh
pengurus masjid saat usai Shalat Tarawih. ''Kita serahkan langsung kepada
pengurus masjid di hadapan jemaahnya, sehingga rakyat tahu dengan pasti
berepa pemerintah membantu masjidnya,'' kata Kakanwil Depag Sumbar Dalimi
Abdullah kepada Republika di Padang, kemarin.

Selain Kanwil Depag, Pemrov Sumbar juga turun dengan tim Ramadhannya,
tentunya juga menyerahkan bantuan. Selain itu juga ada tim Ramadhan kota dan
kabupaten yang juga menyerahkan bantuan. Masjid yang dikunjungi harus tidak
berdempet, sehingga bantuan bisa disebar secara merata. Tak heran selama
Ramadhan semua pejabat di Sumbar nyaris tak berbuka puasa di rumahnya,
karena harus melakukan perjalanan untuk Safari Ramadhan. Hal ini, menurut
Dalimi Abdullah, sangat dalam maknanya, guna mengenali rakyat dan sebaliknya
rakyat tahu akan pejabatnya.

Ahad misalnya, tim Safari Ramadhan Kanwil Depag Sumbar telah menyerahkan
bantuan Rp 1,4 miliar untuk masjid Taqwa Mandahiling, Kecamatam Salimpaung,
Kabupaten Tanah Datar. Bagi masyarakat setempat, bantuan sebanyak itu sangat
berarti. "Kami sedang membangun masjid, bertahun-tahun tak kunjung selesai,
kini Depag datang menyerahkan bantuan, kami berterima kasih sekali," kata
Malin Kayo, pemuka masyarakat setempat. Di Mandahiling dan sejumlah nagari
di sekitarnya terdapat delapan masjid yang sedang terbengkalai. Kanwil Depag
menyerahkannya bantuan untuk delapan masjid itu, termasuk untuk pembelian
mobiler dan alat pengeras suara.

Sementara itu, tahun ini Tim Ramadhan Pemprov Sumbar mengalokasikan dana Rp
140 juta untuk diserahkan ke masjid-masjid. Tiap masjid menerima Rp 3,5 juta
ditambah 110 buah buku agama dan 30 buah kitab Alquran. Dana sebanyak itu
sudah selesai dibagi oleh sejumlah tim Ramadhan yang disebar ke seluruh
pelosok Sumbar. Malah Gubernur Zainal Bakar selain mendatangi masjid untuk
menyerahkan bantuan, juga membawa note book dan infokus guna menjelaskan
kepada masyarakat tentang hasil-hasil pembangunan selama ia menjadi
gubernur.

Bantuan untuk rumah ibadah di Sumbar dalam lima tahun terakhir memang
meningkat tajam. Di DPRD Sumbar periode 1999-2004, tiap tahun dianggarkan Rp
11 miliar atau Rp 55 miliar selama lima tahun. Anggaran itu dibagikan hampir
ke semua rumah ibadah di Sumbar. Menurut Kanwil Depag Sumbar, banyaknya
rumah ibadah di Sumbar menandakan rakyat setempat sangat kuat memegang
ajaran Islam. "Orang Minang harus bangga karena Sumbar termasuk bahkan
daerah yang dinilai paling kuat memegang ajaran Islam setelah Aceh," kata
dia.

Karena itu, jika alokasi bantuan untuk masjid di daerah itu cukup besar
adalah wajar. "Tahun depan mudah-mudahan bertambah lagi," kata dia. Menurut
Dalimi, sumber pendanaan untuk masjid selain dari swadaya masyarakat,
pemerintah yang terpenting adalah dari perantau. "Tidak ada masjid di Sumbar
yang di dalamnya tidak ikut perantau membantu," kata dia. Tiap tahun, apakah
ia pulang kampung atau tidak, bantuan perantau untuk masjid di daerah
asalnya masing-masing, pasti ada. "Orangtua dan masjid di kampung takkan
pernah dilupakan oleh perantau Minang," kata dia.



____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Reply via email to