Assamulaikum warahmatullahi wabarakatuh
 
Saya dapat kiriman dari seseorang mengenai subject di atas, adakah rekan-rekan palanta 
(Oom adeer, kaka ahmad ridha, uni Rahima, angku Sinaro, paman Hasbi, uda Duta dll 
dapat menerangkan ke saya akan jawaban dari kirmannya ini ?
 
Maaafkan add sebelumnya, tapi add perlu pencerahan dari kiriman ini.
 
Wassalam mualikum wr. wb
Barukam
 

BAHASA memang PENTING, akan tetapi SATU BAHASA TERTENTU itu JANGAN DIANGGAP akan KEKAL 
ABADI di dunia. BUKTI sudah banyak, BAHASA IBRANI sudah HILANG. BAHASA SANSKERTA masih 
ADA, akan tetapi HANYA SEGELINTIR orang saja YANG TAHU MAKNA nya. Demikian juga BAHASA 
MELAYU, BAHASA MELAYU di INDONESIA dan MALAYSIA pun SUDAH mengalami PERBEDAAN yang 
SIGNIFIKAN. 
Inilah yang DIKHAWATIRKAN oleh GEREJA, seandainya KITA hanya TERPAKU pada SATU JENIS 
BAHASA saja tanpa BERUSAHA membuat SALINAN nya dengan MENERJEMAHAN ke dalam bahasa 
lokal. Karena, PEMAHAMAN KITAB SUCI itu akan menjadi semacam KEPERCAYAAN terhadap 
MANTERA- MANTAERA belaka tanpa PAHAM MAKNANYA. 
PERLU DIPAHAMI bahwa MEMAHAMI INJIL itu BUKAN MENGHAFAL AYAT- AYAT nya, akan tetapi 
MEMAHAMI MAKNA AYAT- AYAT dalam KITAB SUCI dengan SEGENAP HATI, JIWA dan RAGA, 
niscvaya walaupun BAHASA itu MENGALAMI PERUBAHAN / EVOLUSI, untuk MENULIS nya kembali 
PASTI TIDAK AKAN menyimpang dari MAKNA ASLINYA. Mengapa demikian ? Karena yang 
MENUNTUN ULANG PENULISAN KITAB SUCI itu 
adalah ROH KUDUS sendiri yang BERSEMAYAM di hati MANUSIA. 
Inilah PRINSIP GEREJA KRISTEN dalam MENJAGA KEASLIAN KITAB SUCI, yang TENTU nya TERUS 
DIPANTAU secara INTENSIF tanpa TERPUTUS oleh DIMENSI WAKTU. 
Maka JANGAN HERAN kalau KITAB SUCI yang ada sekarang ini sejak 1445 SM ada BERMACAM- 
MACAM BAHASA. 



 

Sama juga dengan Al-Qur'an. Al-qur'an yang asli juga sudah tidak ada. 
Muslim akan menyatakan ada 2 manuskrip Al-qur'an yang berasal dari periode Usman 
dengan mengacu ke manuskrip di Kairo dan Tashkent. 
Namun apakah memang ke 2 nya berasal dari Usman. 

Tentang manuskrip di Kairo. 
Dikutip dari buku 
Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an 
DR. Subhi as Shalih 
Pustaka Firdaus, April 2001, hal 101 
Dimanakah mushaf salinan Usman saat ini?. Sampai sekarang pertanyaan seperti itu belum 
dapat dijawab secara memadai. Dekorasi dan gambar-gambar yang memisahkan satu surah 
dari surah lain atau yang menandai setiap sepersepuluh juz menunjukkan bahwa mushaf 
pustaka kuno yang dewasa ini berada di didalam perpustakaan nasional di Kairo bukanlah 
mushaf salinan Usman mengingat bahwa salinan Usman tidak ada hal-hal semacam itu. 

Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an 
Taufik Adnan Amal 
FKBA, Agustus 2001, halaman 205 – 206 
Terdapat sebuah manuskrip al-Qur’an yang disimpan di masjid al Husain di Kairo. Mushaf 
ini dinisbatkan kepada Usman dan ditulis dengan tulisan Kufi kuno. Tetapi bisa 
dikemukakan bahwa naskah tersebut merupakan salinan dari mushaf Usman (Ahmad Adil 
Kamal, Ulum al-Qur’an, Kairo, 1974 hal. 56). Semisal dengannya adalah manuskrip yang 
tersimpan di Tashkent …………. 
Sejumlah kesimpang siuran tentang mushaf-mushaf utsmani ini pada gilirannya 
mengantarkan sejumlah sarjana muslim pada keyakinan bahwa naskah-naskah tersebut telah 
hilang tanpa bekas. Manuskrip-manuskrip kuno yang ada dewasa ini hanya dipandang 
sebagai salinan sempurna dari mushaf-mushaf usmani. ……. 
Sejalan dengannya, penelitian-penelitian tentang naskah kuno al-Qur’an mengungkapkan 
bahwa manuskrip-manuskrip al-Qur’an tertua – baik dalam bentuk lengkap atau hanya 
sebagian saja – yang ada dewasa ini adalah berasal dari abad ke 2 H. 


Mushaf Usman ditulis sekitar tahun 650 M (sekitar 550 tahun setelah tulisan perjanjian 
baru). Dikisahkan mushaf asli disimpan di Medina, sedangkan 3 copy dikirim 
masing-masing ke Kufa (Irak), Basrah (Irak) dan Damaskus (Siria). Pendapat lain dalam 
buku Al-Itqan karya imam Suyuthi menambahkan 1 copy lagi yang dikirim ke kota Mekah. 
Sedangkan pendapat dari kitab Al-Mashahif karya Ibn Abi Dawud menambahkan 2 kota lagi 
yaitu Yaman dan Bahrain. 
Apakah umat Islam masih memiliki salah satu dari 7 copy mushaf asli yang ditulis 
Usman?. 
Tidak!!!!. 

Aneh, kenapa 7 copy mushaf asli Usman bisa lenyap?? 
Padahal saat itu Islam kan sedang jaya-jayanya. 
Apa susahnya menyimpan 7 copy mushaf asli Usman oleh otoritas Islam??. 
Bahkan naskah laut mati saja yang bertarik tahun 100 SM (750 tahun sebelum Al-qur’an) 
yang tidak dipelihara dan tidak dijaga (hanya tergeletak didalam gua) ternyata masih 
ada?. 
Pertanyaan : APA YANG TERJADI DENGAN 7 QUR’AN (1 ASLI + 6 SALINAN) MILIK USMAN?? 
Sudah musnahkah?? Kapan musnahnya?? 
Dimusnahkan?? Kenapa dimusnahkan?? 

Menarik sekali untuk mencermati 2 kutipan berikut : 
Pertama : 
Ulum Al-Qur’an, 1994, Ahmad von Denffer, The Islamic Foundation,halaman 56 : 

“ACCORDING TO IBN ABI DAWUD ELEVEN CHANGES WERE MADE UNDER AL-HAJJAJ. THESE ARE AGAIN 
ACCORDING TO IBN ABI DAWUD, MISTAKES WHICH WERE MADE IN THE PREPARATION OF 'UTHMAN'S 
COPY." 

(terjemahan bebas brw – mohon koreksi jika ada kesalahan) 
"Menurut Ibn Abi Dawud sebelas perubahan dibuat oleh Al-Hajjaj. Perubahan-perubahan 
ini sekali lagi menurut Ibn Abi Dawud, (brw : adalah terhadap) kesalahan-kesalahan 
yang dibuat dalam persiapan pembuatan mushaf Usman 

Kedua : 
Arabic Literature To The End of The Ummayad Period, 1983, Ed. A F L Beeston, T M 
Johnstone, R B Serjeant and G R Smith, Cambridge University Press, halaman 243] 

“ON THE OTHER HAND WE HAVE THE TRADITION IN IBN ABI-DA'UD THAT AL-HAJJAJ WAS 
RESPONSIBLE FOR ELEVEN CHANGES IN THE CONSONANTAL TEXT. IF THIS IS SO, HE IS 
RESPONSIBLE FOR A MINOR RECENSION AT LEAST." 

"………. Kita memiliki tradisi dari Ibn Abi Dawud bahwa Al-Hajjaj bertanggungjawab untuk 
sebelas perubahan dari teks konsonan. Jika ini benar, berarti dia bertanggungjawab 
untuk perbaikan kecil ini. ……. 

Siapa Al-Hajjaj : 
Al Hajjaj Ibn Yusuf Al-Thakafi, yang hidup 660 – 714 M, seorang guru bahasa Arab di 
Taif. Dia kemudian bergabung dengan militer dan menjadi seorang yang sangat 
berpengaruh saat kekuasaan kalifah Abd al-Malik Ibn Marwan dan Al-Waleed Ibn Abd 
al-Malik. 

Apakah karena mushaf Usman tidak sempurna dan mengandung kesalahan makanya harus 
direvisi oleh Al-Hajjaj. 
Kalau benar, konsenuensi logis memang Al-Hajjaj terpaksa harus memusnahkan mushaf 
Usman agar tidak timbul pertikaian dikemudian hari.


Ahmad Ridha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
udrekh wrote:
> Terimakasih atas penjelasannya pak. Sungguh sangat mencerahkan.

Wah, maaf, harusnya saya yang manggil 'Pak' karena saya jauh lebih muda, 
Pak.

> Mm.. coba ada digitalnya yah, tentu enak, bisa disearch berdasarkan topik
> yang diinginkan. Selama ini saya lihat, pustaka media Isnet cukup banyak
> menyediakan file-file digital.

Kalau Bapak menggunakan Windows 2000/XP bisa coba program Al Muhaddith 
(www.muhaddith.org). Tersedia banyak sekali buku-buku yang bisa 
di-download termasuk Fiqhus Sunnah yang terjemahan bahasa Inggris. 
Mayoritas bahasa Arab sih, sayang saya belum bisa. Lumayan kan hemat 
beli kitab.

Semoga bermanfaat.

Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

-- 
Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________


---------------------------------
  Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! Download 
Messenger Now
____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke