--- adeer <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum
> 
> Saya lagi membuka buka postingan yang masuk..., duh
> sedih dan ingin marah rasanya baca artikel ini...,
> semoga hal2 seperti ini cepat segera berlalu
> dinegeri
> kita..., kita2 yang kebetulan diberi rezeki yang
> berlebih oleh Allah, cobalah luangkan waktu untuk
> menyantuni mereka2 yang membutuhkan..

Da Ad...banyak yang bisa kita lakukan untuk saat ini
buat mereka. Selain duit, kita bisa berikan mereka
baju-baju yang masih bagus di pakai, namun sudah
kesempitan oleh anak-anak kita. Kalau bisa kita
sisihkan duit untuk mereka. Alangkah baiknya bila ada
yang mengorganisir mereka-mereka ini.

Ngak usahlah kita banyak mengharap dari pejabat2 kita
itu. Kita lakukan aja apa yang dapat kita lakukan saat
ini.Kalau kita tunggu pejabat kita yang bergerak,
pasti tunggu 10-20 tahun atau lebih bahkan negara kita
akan maju dan berubah. Percaya deh da Ad.

Bagi yang berilmu berikan mereka pelajaran secara
gratis. Bagi yang punya sesuatu yang dapat
disumbangkan berikan lah apa yang dapat kita
sumbangkan.

Tetapi alangkah lebih baiknya memberikan mereka modal
dan kerja agar mereka dapat menilai betapa harga duit
itu mahal di capai. lebih baik memberikan orang modal,
ketimbang duit uda. Modal ia akan berkembang dan akan
menambah tenaga kerja baru lagi.


> 
> Dan bagi mereka yang kebetulan punya akses ke yang
> lebih tinggi di gedung bundar sana, cobalah untuk
> memperjuangkankan nasib2 mereka ini lewat regulasi2,
> nggak usahlah teriak2 korupsi melulu yang hasilnya
> cuma nihil sekedar jargon2 tanpa makna...:(, ini
> yang
> lebih nyata didepan mata lebih pantas untuk
> diperjuangkan.

Uda Ad,..doakan ima yah,.. pingin jadi pejabat yang
bermutu, bisa meraih anak-anak melantar ngak bisa
makan dan ngak bisa sekolah itu. Kalau ima punya akses
dan duduk disana akan lebih gampang dan banyak berbuat
untuk itu. Paling tidak bisa memenuhi harapan da Ad
itu.

Dulu ngak pingin jadi pejabat, koq sekarang ( setelah
4 thn ini dan setelah pulang langsung lihat
orang-orang menderita di Indo, jadi berubah haluan ,
dulu cuman ingin jadi guru, atau dosen saja, sekarang
itu sdh tercapai, ingin yang lebih tinggi lagi, agar
bisa berbuat lebih banyak lagi ).


Ima ingat sekali di Bkt itu banyak orang-orang susah,
dan ingin belajar tapi tak ada duit, akhirnya ima
korbankan waktu ima untuk mengajari mereka, sampai
larut malam.  Ingat anak-anak itu, jadi sedih, entah
bagaimana nasib mereka sekarang. Ima dengar banyak
yang tak nyambung sekolah dan jadi kenek bis kota.
Duh..sedihnya.Padahal ketika ima di BKT dulu mereka
sering ke rumah, makan, dan belajar sama ima, guru
mereka yang masih sangat muda sekali. dan sering ima
mensugesti mereka agar menyambung sekolahnya.

Kalau dulu ima ima punya barang yang dibawa dari
Kairo, atau Jakarta,.dan suruh mereka yang
jual,..silahkan cari duit dengan bekerja setelah
pulang sekolah. Hmmm,.betapa senangnya hati mereka,
dapat duit hasil kerja mereka sendiri. 



Lihat orang-orang miskin tak terperhatikan oleh
pejabat jadi ingin mendudukinya yah..? Cuman niat
ingin merangkul orang-orang susah kayak begitu doank.
paling tidak bisa memberikan mereka pelajaran gratis,
dan bisa makan dari hasil mereka sendiri, dan ini
tentu butuh dukungan dari kita-kita ini da Ad. Siapa
lagi yang mereka harapkan, selain kita2 juga kan..? 

Wassalam. Rahima.

> 
> wassalam
> adeer
> 
> 


                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Check out the new Yahoo! Front Page. 
www.yahoo.com 
 


____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke