Para Datuk Diminta Perhatikan Kemenakan 
Oleh Redaksi, Senin, 29-Nopember-2004, 04:10:48 0 klik   
 
Pariaman, Padek—Penyakit masyarakat akan bisa teratasi bila semua
komponen masyarakat seperti ninik mamak, bersama pihak berwajib
konsekwen dalam memberantasnya. Selama ini, pihak berwajib hanya
berjalan sendiri. 
 
Demikian dikatakan sesepuh masyarakat Minang, Ir H Azwar Anas Dt Rajo
Sulaiman pada acara Melewakan Gala Datuak Sinaro Nan Kuniang kepada
Dasril Saleh dalam Pasukuan Panyalai di Korong Medan Baiak, Nagari
Padang Bintungan Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padangpariaman, Sabtu
(27/11). 

Mantan Menko Kesra RI tersebut mengingatkan agar datuk-datuk yang telah
menyandang gelar yang umumnya banyak di rantau, hendaknya sering-sering
pulang kampung untuk melihat secara dekat denyut nadi kehidupan anak
kemanakan. Kalau tidak, datuk-datuk akan ditinggalkan oleh kamanakan
sendiri. 

”Datuk-datuk sering-seringlah pulang, kalau tidak akan ditinggalkan oleh
kemanakan sendiri. Dan ini harus disikapi secara arif oleh datuk, karena
sebagai penghulu kaum, di tangannyalah ia keputusan mutlak berada. Walau
pun ada penungkeknya (wakil, red),” ujar mantan gubernur Sumbar ini. 

Hadir pada acara teresbut, mantang Menteri Negara Agraria/BPN, Drs H
Hasan Basri Durin Dt Rangkayo Mulie Nan Kuniang, Mantan Dan Pom TNI
Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal SH, pengusaha Sukses H Iqbal Alan
Abdullah Dr Rajo Ameh, H Sidi Dahlan Djamal dari pengurus DPP PKDP
Pusat, Ketua LKAAM Kabuapten Padang Pariaman, Drs Rustam Djalaluddin Dt
Simarajo, Kepala Badan Kesbang Linmas Kabupaten Padang Pariaman Drs
Zulwadi Dt Bagindo Kali, para ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai,
bundo kanduang dalam nagari Padang Bintungan, Pauah Kamba, dan Kapalo
Koto serta undangan lainnya. 

Bupati Padang Pariaman, Drs H Muslim Kasim Dt Sinaro Basa dalam sambutan
tertulis yang dibacayakan Sekdakab Sudirman Gani SH MM mengatakan, dulu
dalam mengajarkan moral kepada anak kemanakan, ninik mamak kita
menyampaikannya dalam bentuk pantun. 

“Elok rumah karano sandi, rusak sandi rumah binaso, elok banso kareno
budi, rusa budi banso binaso, himbauan halus seperti itu rasanya patut
dipertahankan, mengingat akhlask daan perilaku generasi muda kita masih
kia merisaukan,” ujar Sudirman Gani. 

Menurutnya, kalau dibiarkan terus, dikhawatirkan anak kemanakan akan
dirasuki oleh nilai-nilai perilaku yang tidak sesuai dengan filosofi
hidup orang minang. 

“Maka peran ninik mamak, sangat tepat dan itulah tugas utamanya saat
ini,” tambahnya. 

Di sisi lain, Ketua Panitia melewakan gala Datuk Sinaro Nan Kuniang, H
Sudirman, bahwa Datuk Sinaro Nan Kuniang dalam nagari Padang Bintungan
terakhir disandang Andah yang dikenal dengan Datuk Andah. 

Sejak meninggalnya Datuk Andah tersebut, selama 45 tahun gelar pusako
dari kaum Panyalai di Nagari Padang Bintungan tersebut dibangkitkan dan
dihidupkan kembali sehingga pada tanggal 1 Desember 2003, kaum Panyalai
di Korong Medan Baiak sepakat menunjukkan Dasril Saleh untuk menyandang
gelar pusako yang telah “talipek” selama 45 tahun itu. (hry)



____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke