Ukhti, 30 tahun usiamu kini….

Ukhti, karena kasih sayang Allahlah detik ini engkau
mampu merenda kata demi kata menjadi sebuah kalimat
yang bergelora, yang mampu membangkitkan jiwamu
sendiri yang sering kerontang oleh syahwat duniawi…

Ukhti, dari ketiadaan dan kehinaan yang teramat
sangat, dibalik kelembutanmu Allah angkat derajatmu
menjadi seorang muslimah yang memiliki hati yang teguh
bagai baja, semangat yang terus membara dan cita-cita
yang teramat besar dan tinggi untuk digapai…

Sholehah, hari ini Allah menatapmu dalam jumlah hari
yang semakin berkurang dalam usiamu. Perjalanan waktu
hidupmu telah banyak memberi makna kehidupan dalam
kedewassan sikapmu. Terlalu banyak jika di urai
kesalahan dan dosa yang pernah kau lakukan. Terlalu
sedikit kebaikan yang baru kau kerjakan. Adakah
bilangan waktu menjadi cermin dalam menyikapi
detik-detik waktu yang semakin berkurang?

Sholehah, masihkah kau ingat ketika malam-malam mu
senantiasa kau hiasi dengan doa-doa agar dirimu
memiliki keberanian melebihi singa dalam menatap
dunia? Masih ingatkah akan doamu menjadi pengusaha dan
hafizah al-quran yang memiliki gelar duniawi doktor
dan profesor?

Sayang, masihkah menjadi azzamu, bahwa hidup di bawah
naungan Al-quran akan memberikan ketentraman lahir
batin bagi manusia dan alam semesta, dan kau berdoa
pada Allah agar dijadikan perantara cahaya al-quran
itu. Walau kau selalu menyadari betapa lemah imanmu,
betapa fakir ilmumu dan betapa dhoif dirimu…

Sayang, bersyukurlah pada Allah yang telah memberikan
segala kebaikan untukmu. Seorang ikhwan sholeh Allah
hadiahkan menjadi penentram jiwamu yang kesepian.
Sejauh apakah pengabdiamu pada suamimu yang telah
menjadikan engkau sosok feminim dalam dunia ini.

Ukhti, panjangkanlah senantiasa rakaat-rakaat
sholatmu, tetaplah santun pada Rabbmu dan juga
manusia. Menangislah kembali pada-Nya mengadukan
segala kelemahanmu, mohon ampunlah atas dosa-dosa yang
telah berurat dan berakar dalam kulit dan
tulang-tulangmu. Mintakan dengan air mata yang
berlinang, suara yang sendu, dan hati yang penuh takut
dan harap disepertiga malam-Nya agar engkau diberikan
kekuatan menapaki jalan dakwah yang menjadi pilihanmu,
iman yang berlimpah, hati yang lembut dan bercahaya
serta lisan yang terjaga mengeluarkan kata-kata yang
baik.

Ukhti, jangan pernah melupakan azzammu, mengabdi pada
Allah dan suamimu. Bukankah hidupmu telah kau wakafkan
untuk perjuangan agamamu. Dunia ini hanyalah
kesenangan yang menipu. Tidak ada kebahagiaan kecuali
dengan ilmu dan amal. Komitmenlah menjadi penghafal
Al-quran dan segera selesaikan disertasimu.

Ukhti, jangan pernah mengeluh dengan sesak dan
beratnya medan perjuangan yang kau lalui.
Perempuan-perempuan di Palestina memegang batu untuk
berjuang, di sini kau hanya memegang pena dan keyboard
yang dapat merangkai beribu cerita yang membawa ibrah,
goreskanlah terus mata penamu yang tajam itu.
Perempuan-peramuan di Palestina diperkosa, tapi kau
nyaman di sini dalam dekapan suamimu. Bersyukurlah
dengan keadaanmu.  Mohonkanlah pada Allah, agar mulia
wanita-wanita di bumi Islam yang lain.

30 tahun usiamu kini ukhti, semoga tetap menjadi
penyejuk jiwa, penentram hati, dan pelipur lara bagi
seorang laki-laki yang telah Allah halalkan untukmu,
suamimu. Sekali lagi,  tetaplah komitmen dengan
azzamu. 

Ukhti, selamat berkarya, berjuang dan beramal.
Kreatif, inovatif, prestatif, edukatif.

Bandung, 12 Desember 2004, 21.00 WIB
Dalam 30 tahun perjalan usiaku.

=====
"Bersihkan hati, sucikan jiwa, raih kemenangan"

Yesi Elsandra

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Reply via email to