Ass W W
Salam kenal ambo uda Sjamsir dan saluruh palata rantaunet...
Manyimak kutipan dari uda, ado saketek tambahan untuk P. Simeulue karena ambo 
pernah survey lapangan disinan, disamping pengalaman2 dari nenek moyang orang2 
simeulue, faktor yang membuat pulau ini selamat adalah ; karena terlalu dekat 
dengan gempa
gelombang yang terjadi belum begitu tinggi, pulau simeulue di dikelilingi oleh 
hutan mangrove (bakau) jadi sebelum gelombang menuju pantai telah dipecahkan 
oleh hutan tersebut sehingga 
kekuatan penghancur dari gelombang telah berkurang dan faktor yang paling kita 
yakini adalah
kekuasaan Allah.
Begitu mungkin dari ambo, cuman yang perlu ditekankan disiko adalah reboisasi 
jangan hanya di pegunungan saja, tapi di pantai2 sangat penting juga..karena 
survey membuktikan.....
 
Wass W W
M. Gunawan Budi Utama (30)
(Indo Sulit Air jo Padang)


Sjamsir Sjarif <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kutipan Sjamsir Sjarif.
Dari Riau Pos Senin, 03 Januari 2005 kita baca:

Simeulue Selamat karena Kisah Nenek Moyang
Senin, 03 Januari 2005
Simeulue adalah keajaiban. Pulau ini amat dekat dengan episentrum gempa 
pemicu tsunami di Aceh dan Sumut. Namun, korban jiwanya paling sedikit. 
Kabupaten berpenduduk sekitar 65 ribu orang itu hanya sekitar 60 kilometer 
dari episentrum gempa. Jauh lebih dekat dibandingkan dengan Meulaboh atau 
Banda Aceh yang lebih dari 140 kilometer. Laporan JPNN, Banda AcehKORBAN 
di sini tidak ribuan. Enam orang meninggal dan satu hilang. Hanya nama-nama 
korban di pulau dengan 135 desa itu yang bisa diidentifikasi satu demi 
satu. Tidak anonim seperti di tempat-tempat lain yang tewas ribuan. Warga 
memang banyak mengungsi, yakni 73.015 orang.

Keselamatan warga itu menjadi yang terpenting. Memang, banyak rumah rusak, 
yakni 7.263 unit. Sebanyak 62 unit gedung pemerintah dan sekolah hancur. 
Begitu pula 168 unit masjid rusak. Jembatan dan jalan belum terdata dan 
kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke pedalaman.

Semula banyak orang yang mempunyai kerabat di Simeulue dilanda kecemasan 
luar biasa. Misalnya, Safruddin Ngulma, direktur LSM Peduli Indonesia, yang 
tinggal di Trawas, Mojokerto, Jatim. Selama sepekan dia mencari informasi 
ke sana kemari. Dia nyaris pasrah karena belum berhasil mengontak 
keluarganya di tengah kekalutan pemberitaan media.

Ahad kemarin usaha Safruddin membuahkan hasil. 'Saya benar-benar mendapat 
rahmat Allah yang teramat besar, berhasil berbicara lewat telepon dengan 
adik saya (Ibnu Aban GT Ulma Simeulue, wakil bupati Simeulue),'' katanya.

Keduanya berbicara cukup lama, sekitar 15 menit. Dari pembicaraan tersebut, 
dia mendapat gambaran yang lengkap dan pasti tentang korban dan kerugian di 
pulau yang berada di lepas Pantai Meulaboh itu akibat diterjang tsunami 
pada Minggu pagi, 26 Desember 2004.

'Keluarga besar kami, baik di Kota Sinabang (ibu kota Kabupaten Simeulue) 
dan di Desa Ulul Mayang (Kecamatan Teupah Selatan), tidak ada yang menjadi 
korban dalam musibah tersebut. Di Desa Ulul Mayang juga tidak ada bangunan 
yang hancur,'' kata aktivis lingkungan itu.

Keajaiban terjadi di Kota Sinabang. Air masuk ke kota tidak dalam bentuk 
gelombang, tetapi naik seperti air pasang. Yang membedakan, pergerakan air 
naik cepat dan ketinggian air mencapai dua meter. Tidak seperti air pasang 
biasa sehingga relatif tidak merusak kota. Ada beberapa bangunan rusak, 
termasuk sentral telepon. Tetapi, kerusakan itu disebabkan gempa 
berkekuatan 8,9 skala richter sebelum tsunami datang.

Banyak dugaan penyebab Simeulue menderita korban jiwa paling sedikit. Salah 
satunya, hampir semua pantainya berdekatan dengan bukit-bukit. Karena itu, 
dalam waktu singkat, warga sudah bisa lari ke tempat aman. Hal tersebut 
bisa dilihat dari dokumentasi video yang ditayangkan televisi, yakni 
penduduk berlarian menuju bukit ketika terjadi gempa.

Namun, yang paling menyelamatkan adalah kisah nenek moyang turun-temurun. 
Safruddin menyebut, pada 1907, terjadi tsunami (dalam bahasa Simeulue 
disebut smong) yang membawa korban sangat besar, 1.800 korban jiwa.

Uniknya, tragedi 1907 itu menjadi sejarah yang diajarkan turun-temurun 
dalam cerita tutur. Maka, timbullah pelajaran praktis prosedur keselamatan. 
Wargatermasuk anak kecilsudah tahu, jika terjadi gempa besar dan permukaan 
air laut di pantai tiba-tiba surut secara drastis, itu merupakan isyarat 
alam bahwa akan segera terjadi smong. Warga tidak boleh dekat ke laut, 
tetapi harus segera mengungsi. 'Itu ajaran nenek moyang kami,'' katanya.

Kabupaten beribu kota Sinabang itu memang langganan gempa. Gempa 
sebelumnya, misalnya, pernah terjadi pada November 2002. Gempa berskala 6,5 
skala richter ini juga tak menimbulkan korban jiwa, meski banyak bangunan 
yang rusak serta memaksa penduduk mengungsi. Waktu itu, tak terjadi tsunami.

Untuk peristiwa 26 Desember, bila ajaran nenek moyang tersebut dilupakan, 
bisa-bisa lebih parah. Sebab, desa-desa pantai diterjang tsunami agak 
parah, yakni Desa Gudang/Kawat, Labuhan Bajau, Ulul Asin, Nasrehe, Salang 
(kondisinya habis), Maodil, Lantik, Salur (tersisa satu masjid dan satu 
MCK), Laayon (tinggal masjid dan dua rumah), Desa Ganting dan Kuala 
Makilometerur nyaris hancur total. Bayangkan bila penduduknya tidak mengungsi.

Kini kabupaten dengan 135 desa itu menghadapi problem karena ribuan 
pengungsi tersebut. Mereka pun membutuhkan pertolongan segera untuk pasokan 
kebutuhan sehari-hari, BBM, obat-obatan, serta perbaikan fasilitas umum.

Walau sebagain wilayah Pulau Simeulue diterjang tsunami, jadwal perjalanan 
50 calon jamaah haji dari Simeulue tidak terganggu. Sejak Selasa, 28 
Desember 2004, mereka sudah tiba di Sabang. Tadinya, mereka berangkat dari 
Uleulheue. Namun karena tempat itu hancur, mereka dialihkan ke 
Sabang.(mam/jpnn)





Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.296 / Virus Database: 265.6.5 - Release Date: 12/26/2004
____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________
                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - 250MB free storage. Do more. Manage less.
____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Reply via email to