dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
From: dutamardin umar 
Date: Sun, 6 Feb 2005 10:02:36 -0600
Subject: [forum-iki] Catatan Tercecer: Dengan HNW Di airport

Assalaamu'alaikum WW.,

Sesal karena tak bisa hadir mendengar HNW di Usindo dan KBRI,
memaksa saya untuk ikut mengantar beliau di airport. Apalagi
Dulles Airport cuma tetangga saya, maka jadilah saya pagi
itu berbicara banyak dengan VVIP, ketua MPR Republik Indonesia,
lembaga tertinggi itu.

Waktu saya sampai di bandara, HNW yang diantar oleh Dubes dan
staf sedang dalam proses check-in di first-class counter. Kebetulan
HNW sedang sendiri, saya langsung menghampiri. Selama 4 hari
di DC dengan acara yang padat, kelihatan beliau agak capek.
"Wah, ustad belum habis jetleg dari Indonesia, sudah harus
jetleg lagi nanti di Jakarta", saya membuka pembicaraan.
Pembicaraan selanjutnya berkisar sekitar musibah tsunami di Aceh
dan calon dubes di Amerika pengganti Bapak Sumadi yang akan
pensiun. Soal Aceh, beliau meminta agar kita di AS ini yang secara
ekonomi lebih beruntung, harus terus memberi perhatian dan membantu.
Soal adopsi/anak asuh, beliau berpendapat sebaiknya dari SD sampai
SLA anak Aceh biar tetap saja dididik di Aceh. Dengannya secara
kultur mereka tetap dalam ke-Acehannya yang kental ke-Islamannya.

Soal dubes, beliau belum dengar siapa yang akan ditunjuk oleh SBY.
Beliau sependapat, bahwa penunjukkan dubes sesuai dengan misi
yang tugaskan. Saya mencontohkan dipenghujung tahun 80-an sampai
diawal 90-an tiga jenderal berturut-turut jadi dubes. Saat itu AS memang
sedang mesra dengan TNI. Kita banyak dibantu dengan senjata dan 
latihan militer. Kemudian menyusul berturut-turut  ekonom, dimana saat
itu kita sedang perlu IMF dan WB. Di era perang dengan terorisme ini,
sebaiknya Indonesia sebagai negara Muslim terbesar sebaiknya
memiliki dubes yang bisa merespon dengan tangkas dan bijak isu
miring tentang Indonesia yang dikaitkan dengan teroris, hanya karena
mayoritas Indonesia adalah Muslim. Menjadi Indonesia di AS sekarang
tidak mudah, saya tambahkan. Waktu NSEER jadi target. Tidak diterima
bertugas pada federal job, karena dia Indonesia. Dalam wacana memang
pemerintahan Bush bilang tak ada masalah dengan Islam. Tapi dalam
praktek dilapangan berbeda. Umat Islam di AS merasakan itu. Bahkan
saudara non-Islam juga merasakan, karena dia Indonesia. Melihat HNW
serius dengan isu yang saya lontarkan, terus saya masuk kekriteria
calon dubes, sebaik saat ini seorang intelektual yang dapat berbicara
diberbagai forum. Beliau manggut-manggut setuju. Saya langsung sebut
nama seperti Cak Nur. Rasanya kesehatan beliau tak memungkinkan,
kata HNW. Saya sebut nama AR, dijawabkan enggak mungkinlah.
Kan beliau mantan ketua MPR. Saya uber lagi, mungkin PKS punya
calon yang pas. Beliau berfikir agak lama, kemudian menjawab
mungkin Nur Mahmudi barangkali ya? Saya bilang, saya belum melihat
beliau cukup teruji diforum-forum terbuka. Saya sebut nama Azyumardi
Azra. Beliau jawab, boleh juga dia itu. Cuma mau enggak dia, tanya
HNW balik. Insya Allah soal dubes di AS ini akan saya bicarakan
dengan SBY, tambah beliau. Sekalian pembicaraan terputus, karena
sudah ada sign proses check-in selesai.  Sayang saya tak sempat
menyebut nama yang disebut Mas Christianto Wibisono dalam
tulisannya di SP: Gunawan Muhamad dan Nono Anwar Makarim.

Beliau pamitan dengan semua pengantar. Dipeluk dan diadu pipi
ala PKS. Dari dubes sampai ke supir dipeluk. Malah kepada supir
yang menemani HNW selama 4 hari ditawarkan agar nanti kalau
ke Jakarta mampir kerumah beliau.

Dengan dikawal petugas keamanan bandara, HNW memasuki pintu khusus,
tak perlu antri dan buka sepatu. Sementara 3 orang stafnya tetap melalui
jalur umum. Saya yakin HNW tidak bisa menikmati privelege ini. Tapi
karena dia sekarang "bapak bangsa" (kata pembawa acara subuh),
terpaksa nurut saja. 

Maaf, kalau ada yang tak berkenan, saya membuka saja pembicaraan
4 mata ini. Karena di era keterbukaan ini, sebaiknya tak ada yang ditutupi.

wassalam
d-umar




____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Reply via email to