Assalamualaikum.Wr.Wb.

Dunsanak semoga dirahmati Allah.

Dulu saya sempat baca artikel ttg sakit Asma. namun
karena saat itu saya merasa penyakit yang saya alami
ini ringan, dan jarang kambuh, kecuali kambuh kalau
pakaian saya sempit, atau kalau sudah sedikit gemuk
badan itu(walau masih kategori sedang2 aja, namun bagi
kondisi tubuh saya ngak bisa menerima kali),atau udara
dingin, atau punya problema yang sangat berat,
penyakit ini kambuh dan saya sulit sekali bernafas,
sering dibantu dengan pernafasan pakai mulut, padahal
saya tahu itu ngak baik. Bernafas harus pakai hidung,
yang lebih selamat. Hanya saja kalau sudah terpaksa
sekali saya harus pakai mulut.

Saya ingin bertanya pada dokter disini, atau siapa
saja yang bisa memberikan solusi atau info. Kenapa
bisa sampai terjadi penyakit Asma, bagaimana cara
penanggulangannya, pencegahannya, dan pengobatannya.
Apa yang tidak boleh dilakukan, atau dimakan oleh
orang yang berpenyakit Asma ini.

Kalau penyakit anemia saya, lumayan bisa ditanggulangi
dengan makan penambah darah. Dan setiap hari saya
minum susu segar, juga sering makan hati, daging
merah. Tapi seiring dengan kesibukan terkadang muncul
juga penyakit itu.

Ternyata penyakit asma ini menurun keanak saya yang
nomor dua dan terakhir ini. Anehnya saya dan suami
punya penyakit sama, yaitu asma ini. Hal ini
mempergampang menurun ke anak.

Kata orang sering kepantai atau makan hati daging
onta. Apa benar begitu.? Sampai saat ini saya belum
pernah makan hati atau daging onta itu sendiri, karena
memang baunya luar biasa.

Entah kenapa berapa bulan ini disamping problema yang
sangat secret sekali telah saya lalui, namun perasaan
saya masih belum tenang juga, serasa ada yang
mengganjal dihati. Ternyata ibu saya sudah sakit
selama seblan, dan ini disampaikan ponakan saya. Saya
langsung menelpon kerumah. Benar ibu saya sakit, mohon
doa agar beliau cepat sembuh. 

Saya belum mau kehilangannya, sebagaimana yg pernah
saya alami ketika kehilangan ayah saya, ketika saya
baru setahun di Kairo. Saya ingin cepat ke Indonesia.
Pantesan sudah lama saya kangen sekali pulkam, mungkin
ibu saya merasakan perasaan yang sama saya rasakan.
Ibu saya sudah sering tanya kapan saya pulang ke
Indonesianya? Sudah dari tahun yang lalu.


Hal gelisah, rindu dan ingat ortu ini pernah saya
alami ketika setahun di Kairo. Ternyata perasaan itu
tak jauh meleset. Ayah saya sakit kanker sudah
lama(setahun, semenjak kepergian saya ke Kairo), namun
tak disampaikan kesaya, kakak2 menjaga perasaan saya,
ayah selalu menyebut-nyebut nama saya, setiap minta
tolong pada kakak2 saya yang dipanggil nama saya.
Sampai detik beliau meninggal barulah disampaikan pada
saya bahwa ayah saya telah meninggal dunia. 

Betapa hancurnya perasaan hati saya kala itu, karena
saya adalah anak kesayangan ayah saya, anak yang tak
pernah kena pukul, tak pernah kena marah, karena saya
selalu patuh dan memijit, menjaga serta menemani ayah
makan. Semenjak kepergian saya ayah merasa kehilangan,
sampai menderita sakit, padahal yang suruh saya
sekolah keMesir adalah beliau sendiri, cita-cita saya
cuman mau jadi dokter, beliau ingin saya jadi ulama,
saya harus patuh dan turti keinginan ortu saya, karena
beliau maukan anaknya sekolah agama sampai
keakar-akarnya.

Belum sempat beliau melihat saya berhasil, namun telah
mendahului saya. Betapa hancurnya hati. Petir bagai
menggelegar mendengar ayah telah tiada. Pelampiasan
saya hanya dengan menyayangi suami dan menyayangi
setiap lelaki yang saya kenal dekat. Itu hakikat
perasaan sedih. Serasa belum sempat saya membalas budi
beliau sudah meninggalkan saya, akhirnya lampiasannya
kelelaki yang saya kenal itulah.( dan ini terjadi
setelah ayah meninggal, sebelumnya saya ngak bisa
menyayangi lelaki).

Pernah suatu ketika ayah teman saya datang ke Kairo.
Dan ia sakit parah. Anak kandungnya cuek padanya dan
tak mengurusinya. Saya melihat lelaki tua terbaring
dikasur tanpa ada perhatian dari anak kandung sendiri,
merasa teriris hati, seakan-akan badan dan jiwa saya
disayat-sayat pisau tajam melihat kenyataan itu. Dia
yang diberikan ayah hidup, dan bisa mengunjunginya
sampai ke kairo, namun mencueki ayahnya, tak
mengurusinya. Sementara saya yang sangat menyayangi
seorang ayah, telah begitu cepat dipanggil Allah.

 Luka,.benar-benar luka perasaan saya kala itu,
sehingga saya mengurusinya, mengompres keningnya yang
panas luar biasa, memasakkannya makanan, namun tak
bisa memegang atau memijitnya sebagaimana yang biasa
saya lakukan pada ayah kandung saya, karena
bagaimanapun lelaki tua yang terbaring itu bukan ayah
kandung saya, tetapi ayah teman saya sendiri. Jadi
bukan muhrim saya. Dan saya masih punya batas-batas
untuk menjaganya. Saya ajak cerita2, setelah ia mulai
sembuh, sementara anaknya sendiri pergi entah kemana.

Setelah beberapa hari sembuh benar dari sakitnya,ayah
teman tersebut, beliau pergi umrah. Di depan ka'bah
beliau berdoa, menangis tersedu2 sampai temannya yang
ikut umrah bersamanya bertanya. " Kenapa sampai nangis
begitu sekali?"

Ayah tua itu menjawab : " Saya ingat si Rahima, saya
menginginkan anak seperti ia, namun saya tak
mendapatkan anak sepertinya, malah anak sendiri ketika
saya sakit dinegeri orang ia pergi entah kemana-mana,
rahima yang mengurusi saya sampai saya sembuh benar,
sekarang saya mendo'akan untuknya agar dapat jodoh
yang baik dan shalih, serta bahagia hidupnya dunia dan
akhirat ".

Teman bapak itu bertanya : " Kenapa tidak anak sendiri
yang dido'akan?". 

" Entahlah,.yang terbayang diwajah saya di depan
multajam dan keliling ka'bah ini hanya wajah si
rahima,.kenapa wajah anak saya sendiri tidak
kebayang.? betapa sakitnya hati saya dicuekin anak
kandung sendiri ".

Saya mendengar cerita itu sedih ingat ayah kandung
saya. Saya marah dan kesal pada teman saya sendiri,
kenapa begitu sekali pada ayahnya. Katanya ia malu
punya ayah yang pakai kain sarung, kayak orang kampung
itu. Naudzubillahimindzalik!. Ini benar-benar terjadi.


Saya yang menginginkan ayah untuk bisa berbuat baik
dan membalas jasa beliau, telah dipanggil Allah,
sementara ia ayah masih hidup diabaikan begitu saja.
Inilah realita hidup manusia !. Berada diatas
serpihan-serpihan duka, bagaimana merajut
serpihan-serpihan hidup diatas luka-luka yang perih !.


Wassalam. Rahima. 




                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 

____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke