Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu Ambo pernah shalat di Masjid ini tanggal 8 April yang lalu, dan keadaannyo memang bana-bana menyedihkan. Walaupun begitu pengurus Masjid tampaknyo tetap istiqamah menjalankan kegiatannya, termasuk juga menolong pengungsi dari Nias, yang ketika itu diumumkan kepada jamaah Jum'at untuk dibantu. Semoga persoalan Masjid iko dapek segera disalasaikan. Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu Muhammad Arfian [EMAIL PROTECTED] 090-6149-4886 "Isy Kariman Aw Mut Syahidan" Senin, 16 Mei 2005 21:01:00 Masjid Kebanggaan Warga Padang Terlantar Laporan: Khairul Jasmi Padang-RoL -- Masjid Nurul Iman yang sebelumnya menjadi kebanggaan warga Kota Padang, sejak setahun terakhir ini dalam kondisi porak-poranda. Hal ini karena proses renovasi yang dilaksanakan pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini, terhenti di tengah jalan. Yang membuat kondisinya makin menyedihkan, adalah karena lokasi masjid berada di pusat Kota Padang, atau berjarak 300 meter dari Balaikota. Dalam kondisi seperti ini, jamaah hanya bisa melaksanakan shalat lima waktu di bagian tengah yang sumpek. Sementara untuk melaksanakan Shalat Jumat, kondisinya lebih menyedihkan lagi karena jamaah harus bersembahyang di antara puing-puing masjid yang telah dihancurkan. Menurut Ketua MUI Sumbar Prof Nasrun Harun kepada Republika, Rabu (16/5), penghentian proses renovasi masjid tersebut, terjadi karena pihak DPRD Provinsi Sumatera Barat mencoret anggaran renovasi. Meski demikian, Ketua DPRD Sumbar, Masful, yang ditemui di tempat terpisah, membantah pernyataan itu. ''DPRD bukannya tidak mau menganggarkan. Tapi masalahnya karena pemerintah bekerja sesuka hatinya sendiri,'' jelas dia. Renovasi Masjid Nurul Iman ini, mulai dilaksanakan saat Zainal Bakar masih menjabat sebagai Gubernur Sumbar dua tahun lalu. Dia menilai renovasi masjid itu amat penting, karena di wilayah Sumbar dinilai tidak ada masjid yang refresentatif. Padahal Minangkabau dikenal sebagai daerah yang kuat menjalankan syariat Islam. Zainal kemudian merangkai proyek masjid itu dengan empat proyek besar lainnya. Yakni, pembangunan jalan layang Kelok Sembilan, pembangunan bandara internasional, pembangunan fly over di Duku yang kini juga terbengkalai, dan perluasan pelabuhan Telukbayur yang kini belum terlaksana. Untuk keseluruhan proyek renovasi itu, Pemprov Sumbar menetapkan anggaran Rp 35 miliar yang dilaksanakan secara bertahap. Pada dua tahun pertama, proses renovasi Masjid Nurul Iman itu, bisa berjalan lancar. Pada tahun pertama, Pemprov Sumbar menganggarkan dana Rp 5 miliar. Namun pada tahun kedua, pembangunan masjid itu digugat DPRD setempat sehingga rencana anggaran Rp 5 miliar pun untuk melanjutkan revonasi tersebut ditolak. DPRD akhirnya hanya menyetujui anggaran Rp 1 miliar yang dialokasikan untuk mengembalikan kondisi bangunan masjid seperti kondisi semukla. _____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________