Assalamu'alaikum.w.w.

  ...Kito sambuang pulo sampai habih...

Yang pertama nikmatul jaza’
Nikmat karena balasan Allah swt.
Kita beramal-beramal-beramal...
"Wamay yattaqillaha yaj’allahu makhrajan, 
wayarzuqu min hai tsulah yah tasib"

Orang yang bertaqwa kepada Allah, Allah beri jalan
keluar. Dan diberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka. Ini biasa disebut orang 
"ayat seribu dinar". 
Rezeki datang dari Allah, tapi rezeki itu tidak hanya
uang. Tidaak...
Rezeki sehat, rezeki lapang... Itu yang paling mahal.
Maknanya, kalau kita lapang, bisa beramal, itulah
nikmat Allah. 
Kalau sibu..sibuk.. sibuk.., cari duit...cari duit
cari duit.. sibuuk, makan pun tak sempat, apa
nikmatnya ?.
Hanya nikmat mata melihat uang, uangpun tidak ada, 
yang dilihatnya hanya angka saja, di buku bank. 
Pernah tuan-tuan melihat uang satu miliar ?, tidak
pernah.., yang dilihatnya hanya angka saja di buku
bank... sibuukk.. apa nikmatnya ?. 
Itu sebabnya orang yang sibuk dengan dunia ini, dia
tidak akan merasa nikmat beribadat. 
Nikmat beribadat tidak dapat.., berangan-angan tinggi,
gairah sudah tidak ada,.. sibuuk aja. Pernah saya
katakan : "Tanam padi tumbuh lalang, tanam lalang 
tak tumbuh padi".
Paham tidak ?...
   Tanam padi, nanti lalang akan tumbuh..
Cari akhirat, dunia akan datang…
Tanam lalang tak tumbuh padi.
Coba tanam lalang,.... tumbuh padi ?... tidak mau dia.
Ndak mau... Orang gila yang bilang mau.
Cari dunia, akhirat tak dapat.
Artinya kalau sibuk dengan dunia, nikmat beramal sudah
tak ada.
Sembahyang mau cepat-cepat aja. Pantang imam lambat,
nggak enak dia.  Kalau imam lambat...
  Bismilaaaaahir rahmaaaaanir rahiiiiiiiim
  Alhamdulilaaaaah hirrabbi; ‘aaaa laamiiiiiiiin
Gimana ?...
Makmum di belakang,...  Galadia imam ko mah..
Aaa...
Itu nikmatul jaza’.
Kalau sehat badan alhamdulillah.
Nabi saw. pernah bersabda..
   Mau beramal waktu sehat, waktu lapang, waktu
senggang, waktu muda.
Jangan sudah tua baru mau beramal
"Saya kalau sudah tua mau sembahyang di mesjid"...
Aaiii sudah tua,... sudah pensiun,.. 
Alaa... kena stroke pula..
Eloklah waktu muda,.. banyak beramal...masih kuat.
Bangun malampun kuat, kalau sudah tua ?..
Aaii.. nggak kuat dah.. nggak kuaat..
.. baru mau beramal ?.
Jangan tunggu tua,.. lagi pula belum tentu tua...
 belum tentu.
Apa ahli falsafah berkata,.. mengapa tak ada orang 
tua ?. Karena muda-muda sudah mati... tak adalah 
yang tua.
  Itu sebabnya beramal waktu lapang, waktu sehat,..
waktu muda...
Jangan sudah tua renta baru bicara,..
 "saya kalau sehat lah,.. mau saya ke Mekah..."
Eeh waktu muda dulu ?,... ndak pergi apa sebab ?.
Ke London sampai, ke Tokyo sampai, ke Los Angeles
sampai, ke Santa Crus sampai, ke Toronto sampai...
ke Dueselldorf sampai....
Alaa... mau ke mekah ?... waktu sehat lah.
Ada uang berangkat ke Mekah segera, kalau sudah tua...
payah.

  Yang kedua nikmatul bala…
Nikmat juga... tapi cobaan..
Ingat ... ayat tentang nabi Sulaiman as.
"Inilah kurnia Tuhanku kepadaku, untuk mencoba aku, 
mau syukur atau mau kufur".
   Nabi Sulaiman as,.. apa yang tidak ada ?
.. semua ada.
Istana ada, terbang dengan awan bisa,.. isteripun
ramai,..pemerintahan luas, dari matahari terbit sampai
matahari terbenam. Tapi nabi Sulaiman as. beramal
juga, Walaupun senang lenang, kaya raya, Sultan pula. 
Kita kadang-kadang,.. duit tidak ada ramai yang ke
surau,
Uang sudah banyak..., slow... lambat.
Bicarapun sudah lain,.. dapat jadi anggota DPR pula…
Aii ... kalau ditegur,.. apa kabar tuan ?…
... huk huk huk... saya rasa bahwa .... 
ha ha ha  batuk dulu dia.
Ustad jadi anggota DPR lebih hebat lagi…
Apa kabar ustad ?
.. eeh mana ustad ni ?... mana ustadz ?
tak mengaku pula dia ustadz,... iko pulo modenyo kini.
Itu nikmatul bala tu.
   Tuhan beri dia pangkat, dia lupa pangkat itu
sebentar. Besok kalau mati... orang tidak akan 
memanggil pangkat itu, orang akan panggil nama dia 
juga.
"Wahai si anu bin si anu..."
Adakah malaikat munkar nangkir tahu ?.
E... ini kayak anggota DPR ni ... 
Aa ???… digebuknyo buliah...
Itu nikmatul bala...

Yang ketiga Nikmatul istidraj..
Artinya Tuhan beri dia... aaa engkau ambilah dulu..
Kadang-kadang bila kita senang.. kita rasa Tuhan 
sayang...
".. idzaa mabtalahu rabbuhu fakramahu wana’amahu,
fayaquulu rabbi akraman"
Apabila Tuhannya mengujinya lalu Allah memuliakannya
dan memberinya kesenangan,
Maka dia berkata : "Tuhanku telah memuliakan aku".
"wa-ammaa idzaa mabtalahu faqadara ‘alaihi rizqahu,
fayaquulu rabbii ahaanan"
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi
rezekinya maka dia berkata : "Tuhanku menghinakan
aku".
Kita ini bila dapat nikmat,.. berkata Tuhan sayang
pada kita...
Kalau kita susah,... Tuhan tak sayang pada kita...
Sebenarnya Tuhan sayang...
Para sahabat pernah berkata.. "Kami lebih mudah bila
Tuhan coba dengan susah daripada senang".
Kalau susah,.. kan do’anya panjang, malampun bisa
bangun.
Kalau senangkan payah,.. mau bangun malam... alaaah...
Kadang-kadang lebih baik susah.
...Itu nikmatul istidraj..
Jadi ada musibat ada nikmat..
Orang beriman bila ditimpa musibah..
"Aladzii naa idza ashaabahum musibah,.. qaaluu
inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun"
Kalau kena musibah, sebut inna lillah..
Perlu diingat menyebut inaa lillah ini tidak  
untuk yang mati saja.
Jatuh dari sepeda pun musibah, sebut innalillahii..
dst.
Orang kita... marah dia.
Satu orang berkata anaknya jatuh dari sepeda
"Kemarin anak saya jatuh dari sepeda"
"Inalillahi ..."
"eee  belum mati lagi .."
Sebenarnya harus disebut, tapi orang kita... modelnya
sudah begitu.

Kalau kita boleh simpulkan,... begitulah…
Musibah-musibah ini sebagai pengajaran bagi
orang-orang Islam,
Yang kedua untuk melapangkan jalan ke sorga bagi orang
Islam.
Orang kafir gimana ?...
Dunia ini istidraj....
Engkau ambillah dulu, senang-senanglah dulu.
Seperti fir’aun,.. itu sebabnya fir’aun tidak 
mati-mati...
Mengapa Allah tidak memberi azab dari awal. Padahal
dia jahat...
Lawan Nabi Musa as. Tapi akhirnya ditenggelamkan.
Orang-orang kafir kita lihat,... biarlah mereka, ..
mereka sudah kafir...
Allah memberi tangguh sampai hari kiamat.
Tapi kita,... mesti berhati-hati... kalau salah
 banyak.., siksaan Allah akan datang
"Kuntum khaira ummati ukhrijat linnaas.
Kamu sebaik-baik kaum yang diturunkan diantara
manusia..
.. Tapi ada kerjanya,... menyuruh berbuat baik, 
mencegah kemungkaran..beriman kepada Allah.
Kalau tidak,... tak dapat predikat khairaa ummah..
Malah jadi sejahat-jahatnya…
Kita mesti suruh orang mengerjakan kebaikan
Dan mencegah kemungkaran ... Ini penangkal datangnya 
bala Allah.

.... Sampai di siko se dulu kito tamatkan...


Wa billahil hidayah wat taufiq

Wassalam

St. Sinaro


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke