--- Sjamsir Sjarif <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Waalaikumsalam.Wr.wb.

Kelihatan sekali dari berbagai pertanyaan mak Ngah
kepada saya mak Ngah ko urangnyo pintar. Saya percaya,
ketika sekolah dulu dapat rangking terus.

Subhanallah,.jujur, saya ngak bohong, Allah berikan
saya instink yang kuat, sudah terlintas dihati saya
kala itu, bahwa akan ada yang bingung dan bertanya
pada saya kenapa saya menyebutkan akar dalam dua hal
berbeda. Ini sengaja memang saya ungkapkan, agar ada
pertanyaan lanjut mengenai bahasa Arab ini. Saya ingin
memperlihatkan betapa bahasa Arab itu sangat kaya.

Sekarang waktunya saya akan jawab :

Begini mak Ngah, didalam bahasa Arab itu sebagaimana
rumah punya bilik-bilik, tata bahasa Arabpun
berbilik-bilik pula. Kalau mak Ngah perhatikan redaksi
kata saya, tentu ngak ada yang salah sebenarnya.

Dalam bahasa Arab terbagi tiga : Isim, Fi'il, Huruf.
Sebenarnya sebelum mempelajari apa yang telah kita
pelajari sebelumnya, ketiga ini dulu yang harus saya
jelaskan. Tapi tak mengapa, langsung lompat naik kelas
aja.

Ntar kalau ada waktu insyaAllah, saya tidak
menjanjikannya, kita mulai dari awal sekali. Apa itu
isim, fi'il, huruf, serta cabang-cabang(pembagiannya).

Dari tiga diatas itu kita mengenal didalam bahasa
Arab, apa yang disebut dengan nahu, serta sharaf.

Nahu adalah undang-undang=qawaidatau istilah bahasa
langitnya grammar.

Sementara sharaf, berasal dari akar kata : "
Sha-ra-fa" berpalingan, atau pertukaran dari satu
kata-kekata lain namun itu keitu juga sumbernya.

Yang sering mak Ngah tanyakan adalah mengenai sharaf.
belum undang-undangnya, maka betullah dikatakan da
Sutan, masih banyak yang perlu dipelajari oleh ummat
islam ini. Benar sekali kata-kata itu.

Mak Ngah, dalam bahasa Arab, ada istilahnya fi'il
tsulasi(terdiri dari asal kata tiga huruf), ruba'i,
khumasi dan fi'il mujarrad.

Mungkin, mak Ngah berpedoman bahwa akar kata itu satu
saja, seperti pohon yah..akarnya satu.(sebenarnya
kalau dipikir-pikir pohon ada yang akarnya banyak
yah..ada yang akar tunggal, akar serabut, akar apa
lagi,.lupa deh,.pelajaran IPA SD sih..).

Mungkin seperti itulah bahasa Arab itu mak Ngah.

Mak Ngah,.saya sisipkan jawabannya, biar ngak
ngambang.Yang diatas untuk pemahaman saja.


> 
> 2. Tanyo kaduo manganai istilah "akar", ambo adokkan
> ka Rangkayo Rahima.
> >" Tafarraqa ","yatafarraqu" ( fi'il mudhari'=
> present
> >tense )akar katanya adalah : " Farraqa ",( bentuk
> past
> >tense) dan Farraqa ini sendiri asal katanya adalah
> : "
> >Fa-Ra-Qa ".

Ini benar, seperti yang saya sampaikan.
kalau langsung saya jawab bahwa akar kata dari
tafarraqa adalah " fa-ra-qa ", salah saya mak
Ngah,..karena  dalam bahasa Arab, penambahan satu
huruf akan menambah artinya. 

Harus bertangga-tangga. 

Seperti begini lho mak Ngah. Anak asalnya dari bapak
kan,,..? Ngak mungkin saya langsung bilang anak
asalnya dari kakek atau nenek, bukankah asal ayah kita
juga berasal dari kakek/nenek?, pasti saya akan jawab
dulu, saya berasal dari ayah/ibu saya, ibu/ayah saya
berasal dari kakek/nenek. Bisa difahami ngak mak Ngah.

Ngak mungkin saya langsung menyatakan saya adalah anak
kakek/nenek, tetapi saya adalah cucu nenek kakek saya,
bukankah begitu mak Ngah..?

lain hal, kalau yang ditanya tentang ayah/ibu saya,
pasti akan saya jawab langsung ayah dan ibu berasal
dari nenek/kakek saya. Sama dengan keadaan akar kata
farraqa, asalnya fa-ra-qa.

Jadi Tafarraqa tadi= cucu

Farraqa= ibu/ayah.

Sementara kakek/ neneknya adalah fa-ra-qa,

 yang terdiri dari kata tsulasi tadi(tiga huruf).

Bisa ngah difahami yah,..? 


> 
> Nan sabana "akar" ("root", "urek", apo istilah
> Arabnyo?) di siko kan jaleh
> cuma "Fa-Ra-Qa" tu sajo kan? Tapi dalam mambari
> contoh ko
> Rangkayo Rahima tampaknyo mapalenggekkan isitilah
> "akar" ko:
> Tafarraqa akarnyo Farraqa,  Farraqa akarnyo
> "Fa-Ra-Qa".
> 

Saya kira sudah terjawab dengan penjelasan diatas
tadi.

> Bukankah sagalo bantuak kato Arab nan barisi
> "Fa-Ra-Qa" tu,
> "akar" atau "urek"nyo cuma ciek, dimonopoli oleh
> "Fa-Ra-Qa" tu sajo?

Benar,.tapi bukankah masing-masing punya akar
tersendiri juga, anak asalnya ayah, ayah asalnya
kakek.


> Nan lain-lain adolah "bantuak" (apo Caro Arabnyo?)
> nan dalam
> Bahaso Inggirih biaso disabuik  "form" atau "stem
> form" dan ditandoi jo
> Huruf Rumawi dari I sampai X, bahkan dilanjuikan ka
> XI sampai XV.

Mungkin lain kali mak Ngah, karena bahasa Arab itu
sendiri punya pembagian-pembagian, dan punya
atasan-atasan, walau pada akhirnya bermuara pada yang
satu. tetapi tetap dalam penjelasannya, kita harus
menyebutkan sesuai dengan tangga-tangganya, agar tidak
rancu dalam pengertian, atau pemahamannya kelak.

Walau sebenarnya bisa aja sih, bagi yang ingin cepat,
tetapi kurang tepat, kalau orang yang ahli bahasa Arab
benar, akan teliti sekali dalam hal ini. Kalau saya
ujian, saya jawab to the point saja, bisa kena, dan
jatuh nilai saya disana. kalau satu point ini salah,
banyak soal dalam hal ini, bisa-bisa gagal saya.
Allahua'lam.

Wassalam. Rahima.






                
____________________________________________________ 
Yahoo! Sports 
Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football 
http://football.fantasysports.yahoo.com

_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke