mamak, uda, uni yo dunsanak sadonyo, 

sambil manunggu waktu babuko puaso, ngabuburit istilah bahaso 
sundanyo,  malala lah pulo ka dunia maya, dari kawan dapek website 
lembaga belanda yg banyak mengumpulkan gambar2 lama Indonesia dulu, 
alamatnyo  http://www.kitlv.nl , dari halaman muka ambil option 
image , beko kalua menu searching, tingga dimasukkan sajo namo tampek 
nan awak inginkan.

lai cubo ambo masukkan kata padang , bukittinggi dan minangkabau. 

akhirnya keluarlah list gambar2 keadaan ranah minang di jaman 
saisuak, khususnya jaman penjajahan belanda sekitar abad 18 dan 
19 ,banyak dan lengkap juga gambar nya.

dari gambar2 terlihat betapa indah nya ranah minang sejak dulu kala, 
muaro di padang , lembah anai dan bukittinggi.

walau dalam satu sisi kita tak setuju dg penjajahan belanda tsb , 
namun pada sisi lain , ambo kagum juga dg usaha mereka membangun 
berbagai fasilitas infrastruktur yg termasuk hebat pada jaman nya , 
dan tak bisa juga kita tandingi saat ini , spt jembatan kereta api 
dan terowongan di area sekitar lembah anai , jalan ke padang 
panjang , pelabuhan teluk bayur ( emma haven namanya waktu itu ) dan 
tambang batu bara ombilin di sawahlunto.

terbayang betapa besar investasi yg ditanamkan pemerintah belanda di 
ranah minang saat itu , berarti sebenarnya mereka telah mendapat 
lebih besar lagi dari tambang batu bara ombilin dan tanam paksa kopi 
dll.

spt jembatan kereta api dan terowongan di lembah anai, saya kira itu 
kerja konstruksi sipil yg hebat sekali , jalan kereta parahyangan 
jalur jakarta bandung yg berkelok menembus dataran tinggi parahyangan 
pun tak sehebat itu.

sayang sekali ,itu semua sekarang terbengkalai jadi besi tua

pada gambar2 kota Padang, terlihat rapih dan indah, pertemuan batang 
arau / batang palinggam dg pantai di daerah muaro, indah sekali dg 
lanskap alam nya , dengan bangunan2 kantor dagang sepanjang sungai 
tsb. di sana lah berkantor perusahaan dagang belanda dan gudang2 nya 
yg menjual kembali hasil alam sumbar saat itu, kopi, tembakau dll.

Bukittinggi ( fort de kock ) waktu itu terlihat tertata dg rapih , 
bagaikan kota taman , bersebelahan tg tangsi tentara di dekat benteng.

bisa dikata pada abad -19 , sumatera barat saat itu, menjadi daerah 
yg sangat maju di sumatera , hal ini memberi dampak juga majunya 
pendidikan anak negeri dan aktivitas ekonomi nya.

Bisa jadi majunya banyak orang minang dalam pendidikan ,pentas 
politik, sastra dll, pada awal abad 20, adalah akibat dari kemajuan 
pada akhir abad 19 tsb , dan hal tsb tak berulang lagi, karena 
kondisi nya pun telah berubah

sehingga urang awak maju waktu itu, bisa jadi semacam blessing in 
disgue ( berkah terselubung ) dari penjajahan belanda di sana , 
karena kalau melihat lagi ke masa lalu, ranah minang tak begitu hebat 
sejarahnya , bila di banding Aceh dg kerajaan samudra pasainya ,  
palembang dg sriwijaya atau kerajaan melayu di pesisir timur 
sumatera. kesimpulan sementara ambo, urang minang samo sajo yo yang 
lain nyo, indak ado labiah nyo

teringat lagi, gambar2 lama tsb , betapa hebatnya ,betapa maju nya 
sebuah negeri, itu akan jadi cerita lama juga, semuanya akan jadi 
fana , penduduknya akan mati juga, begitu pula lah kira2 cerita anak 
cucu kita kelak, kalau membicarakan kita2 saat ini

Tak ada yg abadi di dunia ini,  tak ada yg perlu dibangga bangga 
kan , 
semua itu hanyalah permainan hidup belaka, sia sia lah kalau hanya 
mengejar kehebatan duniawi.

mungkin itu kiro2 hikmah, manjalang buko puaso ko

wassalam 

Hendra M
Banduang

Alam maya terkembang jadi guru

http://hdmessa.multiply.com





Website http://www.rantaunet.org
_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
____________________________________________________

Kirim email ke