Salamaik da, jan lupo oleh2 dari Berlin tu, di tunggu, heheheeee..... ---------------------------------------------------------------------------------------- 08 November 2005, Transparency International *Khairiansyah Salman Menerima Penghargaan Integrity Award 2005 *
I'edul Fitri 1426 H, kembali ke fitrah adalah momentum untuk membuka lembaran baru, lembaran fitrahnya manusia. Manusia yang telah bergelut untuk menahan diri dengan puasa selama 30 hari penuh seolah telah terlahirkan kembali di hari nan fitri tersebut. Ibarat puasa, beberapa saat upaya pemberantasan korupsi di Indonesia akhirnya dihargai oleh komunitas gerakan anti korupsi dunia, Transparency International yang bermarkas di Berlin. Keberanian Khairiansyah Salman untuk (bekerja sama dengan KPK) membongkar tindak pidana korupsi milyaran rupiah bukanlah keputusan mudah. Tidak cukup sekedar kejujuran saja, namun selain itu dibutuhkan niatan yang lurus dan kuat, keberanian yang tinggi, mental baja, dan tentu saja berani menghadapi cemoohan dari lingkungan sekitar yang kurang menyenanginya. Dan keberanian tersebut ternyata telah membuahkan hasil dengan telah berlangsungnya proses pengadilan, bahkan ada yang telah menerima keputusan hukum tetap. Integrity Award pertama kali diperkenalkan oleh Transparency International pada tahun 2000 dengan tujuan untuk memberikan penghargaan bagi tekad, keberanian dan tindakan nyata individu-individu ataupun organisasi dari berbagai penjuru dunia dalam usahanya untuk memberantas korupsi. Persyaratan untuk dinominasikan pada prinsipnya harus memenuhi 3 hal, yakni: 1. Melakukan tindakan yang memiliki pengaruh yang sangat signifikan, atau memiliki dampak yang sangat signifikan, dengan besaran nilai korupsi negara atau bahkan regional. 2. Tindakannya bisa menarik perhatian dan patut ditiru dalam upaya pemberantasan korupsi di belahan dunia lain. 3. Tindakannya haruslah imaginatif, inovatif atau keberanian dan mendapat rekognisi luas secara internasional. Penghargaan international ini bukan sembarang penghargaan, mengingat proses seleksi yang dilakukan menghabiskan waktu lebih dari 6 bulan ini diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh belahan dunia yang dilakukan secara berjenjang dan melewati proses ketat. Tim juri yang berjumlah 6 orang berasal dari kalangan yang memiliki integritas sangat tinggi dari berbagai negara seperti Claudio Weber Abramo (Ketua TI-Brasil), dengan anggota antara lain Susan Cote Freeman (Inggris), Eva Joli (Pemenang Integrity Award 2001, special adviser pemerintah Norwegia untuk Pemberantasan Money Laundering Internasional), John Makumbe (Zimbabwe), Sion Asidon (Marocco) dan Hugette Labelle (Kanada). Menghargai prestasi yang amat mengagumkan ditengah pesimisme dan sinisme pemeberantasan korupsi di Indonesia, TI-Indonesia secara langsung maupun tidak langsung telah melakukan verifikasi ke berbagai pihak, sebelum menyodorkan nama Khairiansyah Salman untuk dimasukkan ke dalam proses seleksi internasional di bawah dewan juri di Berlin. Proses verifikasi telah dilakukan baik ke instansi tempat ia bekerja, di lingkungan sekitar di rumahnya di Pamulang, hingga ke lingkungan ia beraktivitas. Meskipun ada beberapa orang yang bersikap sinis namun tidak sampai menggugurkan bobot integritas yang telah lama dimilikinya. Tentu saja hal ini sempat "mengagetkan" keluarga ketika proses investigasi dan verifikasi dilakukan ditengah "hiruk pikuk" pemberitaan media yang sempat "gaduh" bahkan sempat merepotkan anggota keluarga dan juga tetangga. Bersama Khairiansyah Salman, warga dunia lainnya juga mendapatkan penghargaan serupa yakni Abdou Latif Coulibaly (wartawan, pengarang buku yang membongkar praktik korup jalannya roda pemerintahan dan menelanjangi prakterk tender KKN dari Senegal) dan sebuah kelompok Movement for Quality Government (yang menekan pemerintah untuk keterbukaan, kejujuran, akuntabel dan efektivitas jalannya roda pemerintahan di Israel, melalui usaha-usaha pembentukan aturan baru atas kepatuhan prinsip-prinsip pelayanan publik yang berpihak kepada warga, membuat "kode etik" bagi para politisi, mengungkap walikota yang korup, mengukur tingkat korupsi secara periodik, dll). Ditengah issu keamanan yang sangat ketat adalah tidak mudah melakukan gerakan pemberantasan korupsi di Israel. Ketiga penerima award telah diperas dari 5 finalis lainya. Bertiga akan menerima penghargaan Integrity Award pada hari Jumat 11 November 2005 di Berlin, Jerman pada pukul 20.30 waktu setempat. Kami yakin, meskipun ini bukanlah penghargaan international pertama yang diterima putra-putra Indonesia, dengan diakuinya keberanian Khairiansyah Salman oleh Gerakan Anti Korupsi Internasional, mudah-mudahan hal ini menambah semangat pemberantasan korupsi di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan kita. Akhirnya kami mengucapkan selamat kepada Sdr. Khairiansyah Salman, dan selamat juga kepada KPK, dan bagi gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia. Transparency International Indonesia Rezki wibowo Todung Mulya Lubis Deputi Direktur Eksekutif Ketua Dewan Pengurus Kontak person: 1. Anung Karyadi : 0811-147-737 2. Rezki Wibowo : 0811-961-660 http://www.ti.or.id/news/details.php?newsID=399 Website http://www.rantaunet.org _____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ____________________________________________________