Misi Ke Ranah
   
  Sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Begitulah acara pulkam kami 
diminggu kedua Februari ini. Acara keluarga terjalani, agenda pertemuan dengan 
gubernur, suratkabar dan LSM terlaksana dan ikut pula ber-tabuk-ria di 
Pariaman. Di Medan dan Aceh disamping acara keluarga, juga melihat lokasi 
bencana tsunami dan menyerahkan sumbangan dari masyarakat Indonesia di Amerika. 
Sementara di Jakarta ikut temu darat warga Rantaunet.
   
  Dengan dipandu oleh senior RN, Mak Sati (Sjamsir Alam) dan didampingi oleh 
rang-dapua RN, Miko Mikardo, webmaster RN Ephi Lintau dan tokoh LSM Sumbar Budi 
Kurniawan, pertemuan saya atasnama MinangUSA Foundation dengan gubernur Sumbar, 
Gamawan Fauzi, pemred Padang Ekpress dan Harian Singgalang dan konsorsium LSM 
Sumbar berjalan lancar.
   
  Esensi pertemuan dengan ketiga komponen pembangunan ranah adalah ingin 
menyampaikan begitu pedulinya anak rantau terhadap ranahnya. Namun kepedulian 
itu kok kelihatannya kurang tertanggapi oleh sanak diranah. Beberapa contoh 
kepedulian itu seperti adanya milis dan website Minang yang dimotori oleh 
perantau, baik secara perorangan, kelompok dan organisasi. Teknologi informasi 
sebagai wahana interaksi kepedulian itu kurang terpakai di ranah. Kalaupun 
terpakai cuma seadanya. Keinginan rantau untuk membantu pembangunan ranah, 
terkendala karena tidak adanya informasi tentang ranah yang tersedia di dunia 
maya.
   
  Kekurangan membuka diri dengan teknologi dan dunia luar, juga tercermin dari 
prilaku sanak diranah yang masih banyak “barajo dihati, basutan dimato”. Contoh 
kongkritnya adalah banyak terjadinya pemerasan terhadap pendatang di bandara 
dan objek wisata. Tentu semua ini sangat merusak citra Minangkabau dan 
menghambat jalan pembangunan daerah untuk setara dengan daerah lain.
   
  Kalau ranah menyadari berbagai kekurangan diatas, kemudian ada keinginan 
untuk memperbaiki diri, maka tidak mustahil partisipasi luar akan mengalir ke 
ranah untuk segala bidang kehidupan. MinangUSA Foundation sendiri akan bekerja 
keras untuk mengalirkan dana sosial yang banyak menganggur ditangan berbagai 
yayasan di AS.
   
  Gubernur, pemred surat kabar serta LSM sungguh menyadari kekurangan yang 
disebut diatas. Gubernur sendiri menargetkan dalam 2006 ini, Sumatera Barat 
sudah bisa online dan bisa diakses didunia maya. Sementara tantangan dari 
rantau Amerika untuk menampilkan tradisi Tabuik di festival musim bunga di 
Washington, DC ditanggapi positip dan bersedia mengirimkan misi yang akan 
dipimpin langsung oleh walikota Pariaman.
   
   
  Wassalam
  Dutamardin Umar
--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
Berhenti, berhenti sementara dan konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke