Assalamu'alaikum wr wb, Sanak Ridha...perdebatan mengenai fungsi rekursif, terminating condition, atau bagaimana pembagian harta menurut aturan yang 'islami' ini masih bisa dipanjangkan lagi, tapi kalau diperdebatkan terus bisa menjelar off-track kemana-mana. Sehingga jangan sampai karena perbedaan sudut pandang dan pola pikir ini bisa membuat dua buah telur burung balam satu induk satu sarang bisa berubah menjadi satu ekor sikok dan satu ekor balam (ini kemana lagi perginya :-) ).
Kalau meminjam istilah nobelist Richard Feynman, the Caltech big guy ( http://www.chessbase.com/newsdetail.asp?newsid=3052) " if a topic could not be explained in a freshman lecture, it was not fully understood yet'. Jadi teranglah kalau saya belum fully understand topik ini dan back-off dulu sesuai dengan kata Mak St. Sinaro... wassalam, .ari On 4/19/06, Ahmad Ridha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > On 4/19/06, Ari NGT <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Very interesting.. Sanak Ridha...email saya maksudnya..."pembagian HPT > > sesuai aturan adat itu lah yang islami, sehingga jika HPT dibagi > sebagaimana > > layaknya HPR justru tidak islami" ..gitu. > > Rekursif yang saya maksudkan adalah rekursif yang menjadi istilah umum > dalam > > komputer science..untuk fungsi yang memanggil dirinya sendiri. You can > find > > more exact description on the web. Ini ibarat anda berdiri diantara dua > > cermin yang sejajar..you would see your image mirrored infinetely... > > > > Itulah yang saya pertanyakan. Karena bahkan sebuah fungsi rekursif pun > harus punya terminating condition, sehingga analogi cermin yang > takhingga pun kurang tepat (namun sebenarnya juga ada batasan akhir > yang terlihat). Lebih aneh lagi kalau dibawa ke hukum waris. Waris > hanya terjadi jika pemilik meninggal dunia sehingga tidak ada kejadian > rekursif takhingga yang dibayangkan itu. > > > Jika Samsimar mendapat warisan HPT dari ibunya, tanah itu milik dia, > dalam > > artian bahwa adiknya Rosnidar dan juga kakaknya Zukhyar yang telah > mendapat > > bagian masing-masing tidak dapat mengutak-atiknya selama pemakaiannya, > > apalagi orang lain termasuk yang sesuku pun. Tetapi miliknya itu > bersifat > > conditionally, artinya kalau Samsimar meninggal tidak mendapat suami > ataupun > > anak laki-lakinya.. Karena dengan cara begitulah Samsimar mendapatkannya > > dulu. Saya pikir ini cara yang paling adil untuk ini. Orang islam selain > > harus adil tentu tidak mau mendapatkan sesuatu yang bukan haknya. > > > > Jadi HPT milik manusia atau milik lembaga? Jika milik manusia, apa > yang menghalangi mengikuti hukum waris Islam? Benar bahwa orang Islam > harusnya tidak mau menerima yang bukan haknya; Jika dikatakan masalah > hak, siapa yang menetapkan yang berhak dan yang tidak berhak? Tidakkah > Allah Ta'ala yang paling patut menentukannya? Oleh karena itu, jika > memang masalah HPT ini menyelisihi hukum waris Islam, berarti itu > bukan haknya. Ataukah jadi tidak mengapa karena "terlanjur"? > > Jika milik lembaga sebagaimana dikatakan Bu Eva, ini lain cerita. > Mungkin ada yang dapat memberi keterangan tentang harta lembaga? > > Wassalaamu 'alaikum, > -- > Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim > (l. 1400 H/1980 M) > > -------------------------------------------------------------- > Website: http://www.rantaunet.org > ========================================================= > * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi > keanggotaan, > silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting > * Posting dan membaca email lewat web di > http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages > dengan tetap harus terdaftar di sini. > -------------------------------------------------------------- > UNTUK DIPERHATIKAN: > - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply > - Besar posting maksimum 100 KB > - Mengirim attachment ditolak oleh sistem > ========================================================= > -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =========================================================