Mokasih da Son, tapi ambo raso lun tuntas do apo yang dipatanyoan urang-urang di palanta.
Jadi baa manuruik da Son mengenai turunnyo rato pusako tinggi ko ka kaum padusi, apokah masih relevan, ataukah iko sabananyo batantangan jo agamo awak? Mokasih Afan (24+, Jakarta) -----Original Message----- From: Arnoldison [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 April 2006 5:13 To: Afandri Adya Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Pembagian Harta Warisan Adat merupakan hasil akan budi manusia pada saat itu dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan sosial untuk komunitas bersangkutan (lokal). Oleh karena itu ijtihad yang dihasilkan yang berupa ketetapan adat itu sifatnya sangat tergantung kemampuan berpikir dan situasi yang dialami dan dilihat oleh mereka yang membuat. Seperti halnya dalam komunitas daerah lain Indonesia, ada kepemilikan aset yang dimiliki secara serikat (dimiliki berkelompok) cuma saja penurunannya yang berbeda kalau dalam adat minang maka harta pusaka tinggi itu diturunkan kepada kemenakan dari garis keturunan ibu. Adanya perbedaan antara harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah dalam masyarakat minang sebetulnya sudah merupakan pemecahan persoalan antara keharusan kepatuhan terhadap nilai-nilai agama dan penyesuaian dengan kondisi budaya setempat. Secara umum adanya harta pusaka tinggi merupakan suatu bentuk proteksi supaya suatu suku tidak kehilangan assetnya, sekaligus sebagai modal bagi kelangsungan suku tersebut. Pembagian tersebut merupakan suatu bentuk penyelesaian pertikaian wilayah antar suku , dulu kala mungkin bisa timbul peperangan antar suku dalam memperebutkan wilayah, tapi dengan adanya pembagian hak atas wilayah hal tersebut bisa dihindarkan. Pada perkembangannya lalu harta pusaka tinggi ini terbagi-bagi menjadi bagian yang kecil-kecil yang diberikan kepada kaum-kaum. Mengapa diturunkan kepada anak perempuan ? Karena perempuanlah yang tinggal dirumah, karena kaum laki-laki lebih banyak waktunya meninggalkan rumah (merantau). Bagi laki-laki yang tidak merantau disediakan tanah dari pihak isterinya untuk digarap. Dengan konsep kepemilikan demikianlah yang melindungi daerah Sumatra Barat dari krisis lahan seperti di Jawa, yang makin lama semakin sempit. Konsep kepemilikan yang demikian itu juga yang terhindarkan masyarakatnya dari ketidakpunyaan tanah lagi seperti terjadi pada masyarakat Betawi yang sekarang terpinggirkan. Permasalahannya apakah hal tersebut masih relevan dengan keadaan sekarang ? Jawabannya terletak bukan karena kaidah adat tak lekang karena panas dan tak susut karena hujan, karena yang demikian berlaku untuk kaidah filosofisnya saja yaitu 'akal budi' sedangkan hal hal yang bersifat teknis bisa disesuaikan keadaan jaman, yang lekang dan tak susut adalah bahwa orang minang haruslah memiliki akal budi sepanjang jaman. Namun sampai sekarang saya melihat adat minang dan agama Islam sebagai sesuatu yang dapat dirujukkan dan adat bisa merupakan implementasi dari sendi nilai agama. Wallahu 'alam bis showab Arnoldison Wednesday, April 19, 2006, 6:44:22 PM, you wrote: AA> Assalamualaikum wr wb AA> Dh, urang palanta rantaunet AA> Sato lo ambo seketek AA> Untuk harato pusako urang Minang ko ya sabana unik, di dalam adaik wak ado AA> nan disabuik AA> harato pusako tinggi jo harato pusako randah. AA> Kalo manuruik wak, harato pusako randah tu yo bana-bana harus dibagi AA> manuriuk patuik nyo agamo wak, yaitu agamo Islam, nan lah banyak ditarangkan AA> oleh sanak sekalian. Dan iko ampia sadonyo satuju. AA> Kini nan acok manjadi masalah bagi wak sekalian adolah, ba a wak AA> mampalakukan pembagian rato pusako tinggi. Nan satau ambo, rato pusako AA> tinggi pangalolaannyo jatuah kapihak padusi dan ndak buliah di jua kacuali AA> ada sabab musababnyo nan alah ditarangkan sabalunnyo. AA> Kalo ambo mancaliak, rato pusako tinggi ko diposisikan sabagai harato wakaf AA> dari urang-urang nan terdahulu, nan ma inyo bapasan, untuak pangalolaannyo AA> jatuah ka tangan pihak padusi. Syarak agamo pun ndak mangatur jaleh AA> bahasonyo rato wakaf ko harus di bagi-bagikan manuruik faraidh, justru rato AA> wakaf ko harus bisa ba manfaaik banyak bagi urang. Jadi jan posisikan rato AA> pusako tinggi ko sabagai rato nan bisa diwariskan, tapi posisikan rato AA> pusako tinggi ko sabagai rato wakaf nan ndak bisa di bagi-bagi, dan AA> dipagunoan untuak ka maslahatan urang banyak. Sampai di siko wak mancaliak AA> sabananyo ndak ado partantangan antaro syariat Islam jo adaik Minangkabau. AA> Wallahualam bi shawab. AA> Afan (24+, Jakarta) AA> -------------------------------------------------------------- AA> Website: http://www.rantaunet.org AA> ========================================================= AA> * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, AA> silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting AA> * Posting dan membaca email lewat web di AA> http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages AA> dengan tetap harus terdaftar di sini. AA> -------------------------------------------------------------- AA> UNTUK DIPERHATIKAN: AA> - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply AA> - Besar posting maksimum 100 KB AA> - Mengirim attachment ditolak oleh sistem AA> ========================================================= -- Best regards, Arnoldison mailto:[EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem ========================================================= -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =========================================================