Untuk pembanding bagi yang lagi belajar sabar....untuk yang sudah bisa sabar 
semoga bisa lebih sabar lagi...
Dari kawan subalah

Kesabaran Made In Jogya
  www.aksicepattanggap.com
   
  Alon-alon waton kelakon, nampaknya ungkapan ini masih melekat dalam kehidupan 
sehari-hari orang Jogyakarta. Setidaknya hal itu tercermin dalam sikap 
orang-orang yang berkendara di jalan raya, terutama para pengguna mobil. 
Sepekan berada di Jogyakarta, ternyata orang Jakarta harus banyak belajar 
bersabar di jalan raya. Betapa tidak, nyaris semua pengendara mobil di Kota 
Pelajar ini lumayan tertib dengan kecepatan laju yang tak lebih dari 80 km/jam. 
Tak hanya itu, bisa dibilang hampir tak ada kendaraan saling salip di jalan 
raya, termasuk angkutan umum. 
   
  Sungguh, ini seperti di dalam mimpi saja. Kemana pun kami pergi hampir selalu 
menemui masalah di jalan raya yang berkenaan dengan persoalan ugal-ugalan, 
hingar bingar klakson dan aksi sok jagoan saling salip antar pengemudi. 
Sehingga kenyataan itu sempat menciptakan sebuah gumam, "Kota mana di Indonesia 
yang tak dihiasi aksi ugal-ugalan?"
   
  Ternyata masih ada. Jawaban itu pun menyeruak sudah di Jogyakarta. Bayangkan, 
kami yang terbiasa membawa kendaraan di atas kecepatan rata-rata 150 km/jam 
harus menunggu kendaraan di depan yang berjalan santai seolah jalan miliknya 
sendiri. Awalnya lumayan kesal dibuat menunggu karena jalan sepanjang Kaliurang 
tak terlalu lebar untuk menyalip. Sekali berniat menyalip, kendaraan dari arah 
berlawanan langsung menghidupnya lampu dim tanda mereka tak mengizinkan. Ah, 
setelah dua hari di Kaliurang barulah kami sadar, "ini Jogyakarta bung, punya 
aturan main sendiri". Dan sebagai pendatang, sudah semestinya mengikuti roll of 
play yang berlaku. 
   
  Nyatanya, nikmat juga bersabar dalam berkendara. Lebih rileks, lebih santai, 
tidak stress dan meminimalisir kecelakaan. Kalau pun ada kecelakaan di 
sepanjang jalan Kaliurang, itu pun lebih banyak dialami oleh pengguna motor. 
Bisa dimaklumi, lantara kebanyakan pengguna motor adalah mahasiswa dan berlatar 
belakang berbagai daerah. Boleh jadi, mahasiswa yang asal Kota lain selain 
Jogyakarta, masih menyimpan kebiasaan lamanya berkebut di jalan. Meski sudah di 
wilayah "orang sabar" pun tetap saja ngebut-ngebutan. 
   
  Satu lagi. Jangan aneh kalau model 'kesabaran' made in Jogyakarta ini pun 
jadi pegangan para sopir angkot. Kalau Anda ingin merasakan nikmatnya 
berangkot, tanpa berhenti sembarangan, tanpa ugal-ugalan, saling salip dan 
kebut, boleh jadi di Jogyakarta lah Anda bisa mendapatkannya. Seringkali bisa 
didapat pemandangan yang tak pernah Anda dapatkan di Jakarta, dua hingga tiga 
angkot berjalan beriringan dan tak ada yang saling menyusul. Kecuali angkot di 
depan mendapatkan penumpang. Ooh, sungguh seperti sedang berada di sebuah 
negeri di awan. 
   
  Jadi, jangan heran kalau di tengah ancaman meletusnya Gunung Merapi pun 
sebagian besar warga tetap sabar dan tenang. "Sepertinya yang mau meletus itu 
kepalanya orang-orang di bawah," ujar Mbah Marijan sewaktu kami mengunjunginya 
Sabtu (29/4). Seperti halnya Mbah Marijan, warga lainnya pun nampak tenang dan 
tak tegang menghadapi bencana yang menjelang. "Yang penting sekarang banyak 
berdzikir, menyebut asma Allah dan meminta keselamatan kepada-Nya," pesan Mbah 
Marijan lagi. 
   
  Sempurna sudah. Ternyata, tak hanya Malioboro, Dagadu, Bakpia Pathuk dan 
Lumpia yang asli Jogyakarta. Kesabaran made in Kota Pelajar ini pun teramat 
indah untuk dinikmati bahkan dijadikan oleh-oleh pulang ke Jakarta. Pasti 
nikmat. Semoga. 


wassalam
Reza
29 --> 30
--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke