Assalamu'alaikum.w.w.

......... mari kita sambung  agak sedikit...

.... cerita saidina 'Umar ni panjang. Kalau dia naik
kuda, dipegangnya telinganya, diam kuda itu, tidak
berbunyi lagi. Takut dengan saidina 'Umar. 

  Sebelum saidina 'Umar masuk Islam, 
Nabi saw. berdo’a "Yaa Allah, 
Islamkan salah satu diantara dua 'Umar",
Ya'ni Umar bin Khattab dan 'Amru bin Hisyam (Abu
jahal). 
('Umar dengan 'Amru, sama-sama tiga huruf 'ain mim
raa, ditelinga dan tulisan kita tidak sama, tapi bagi
orang Arab keduanya sama,.. sama-sama 'Umr atau 'amr).

Umar bin khattab yang terpilih.  Sebelum Islam ia 
adalah penentang paling kuat. Suatu hari dia membawa 
pedang terhunus, berjumpa kawan "Kemana engkau 
wahai Umar",  
"Aku mau mencari Muhammad"
"Alaaa engkau hendak mencari Muhammad, adik engkau pun
 masuk Islam sudah". 
'Umar malah terus ke rumah adiknya. Ketika itu 
adiknya sedang membaca Al-Qur-an, ditamparnya..
...berdarah.. Sesudah itu agaknya dia menyesal, 
lalu katanya "Mana Qur-an yang engkau baca tadi", 
kata adiknya "mandi dulu baru layak membaca
al-qur-an". Umar patuh pergi mandi, kemudian setelah
mandi di bacanya 
"Thaahaa…..  maa anzalna 'alaikal qur-aana
litasyqaa.........  dst". 
Kemudian katanya, "alangkah indahnya al-qur-an". 
Bila disebut demikian, adik iparnya keluar.... 
tadi sembunyi. "Mana Muhammad ?" katanya.
   Umar yang keras membaca surat Thaha menjadi lembut.
Kitapun kalau mau melembutkan anak kita, lembutkan
isteri kita, baca surat thaha, tiup tengah malam. Tapi
kalau orang rumah sudah tahu, ditiupnya kita.... 
lembek pula kita.
  "Mana Muhammad ?", katanya. Lalu ditunjukkan tempat
Nabi di rumah Arqam bin al arqam, 'Umarpun pergi. 
Sampai di sana Nabi saw. sedang mengajar. Para sahabat
lari bersembunyi, 'Umar sudah datang. 
Tinggal Nabi seorang saja.  Begitu hebatnya 'Umar.
Para sahabat takut tidak mau mencari masalah.
Kata Nabi saw "Inkunta khairan fataqaddam, 
wa inkunta syarran fantasiru"
  Nabi lebih hebat, tidak takut dan gentar sedikitpun.
   "Inkunta khairan fataqaddam"
Kalau engkau mau berbuat baik, aa datanglah.
  "Wa inkunta syarran fantasiru"
Kalau engkau mau berbuat jahat, jangan masuk.
   Nabi hebat...,  
'Umarpun datang.
"Asyhadu alla ilaaha ilallaah, wa-asyhadu anna
Muhammadar rasulullaah",
para sahabatpun takbir "Allahu akbar"
Makbul do'a Nabi.
Begitu hebatnya 'Umar.
Umar merupakan seorang pemimpin yang  banyak membuat
pembangunan negara. Karena zaman Abu Bakar ra. sibuk
dengan perang. Umar yang membuat pembaharuan. Uang
pensiun kita itu dibuat Umar. Katanya, "adalah menjadi
suatu kezhaliman kita mengambil tenaga mereka di waktu
muda dan membiarkan mereka terlunta-lunta di masa
tua". 
Lalu diberikan pensiun.
    Diperintahkannya sekretarisnya, "siapa saja rakyat
yang ingin berjumpa silahkan masuk, jangan
ditahan-tahan"
Di kita, kadang-kadang sekretaris pula yang ngawur..
tidak boleh masuk...Bos tidak begitu sekretarisnya
yang lebih. Sampai sekarang orang Arab begitu. Kalau
ramai yang datang, yaa masuk semua. Kalau kita ?...
baru jadi lurah... aa payah.. apalagi camat... atau
bupati. 
  Begitulah saidina 'Umar menjadi pemimpin. Katanya 
"kita ini khadam kepada ummah" artinya pelayan
masyarakat. 
Suatu hari dia sedang tidur-tidur istirahat di mesjid,
datang orang membangunkannya.
"... hei .. bangun-bangun.."...…"kenapa ?" 
"..antarkan saya ke rumah khalifah"
'Umarpun bangun berjalan, orang itu tidak kenal. 
Sampai ke rumah nya orang itu berkata.
"Saya bukan mau ke rumah anda, saya mau jumpa
khalifah"
"..eh,.. sayalah khalifah".
Orang itu kaget,.. dia tak kenal toke dia.
'Umar memang tak ada pengawal, tak ada sekuriti, 
tak ada gad (guard). Selain berani dan gagah, orang 
takut sama dia, dia 'adil. Orang kalau mau bunuh,..
bunuhlah.., dimana-manapun bisa mati. Tapi orang
sekarang takut mati. Dulu ketika saya kecil-kecil,
ketika pertama kali Presiden Soeharto datang ke
Padang, berbaris lah kami menunggu di sepanjang jalan.
Sekolah sengaja dihentikan, pakai bendera merah putih
satu seorang. Berpeluh-peluh berpanas-panas menunggu,
dan kebetulan SD di Damar,... berjalan pula ke simpang
ujung gurun. Hampir dua jam menunggu, berpanas-panas
berpeluh-peluh, yang ditunggu rupanya lewat dengan
mobil dengan cepat, hampir-hampir tidak kelihatan
mukanya. Yang hebatnya, tentara hampir setiap sepuluh
meter dari tabing sampai ke gubernuran, dengan senjata
lengkap. Tidak pula hanya di pinggir jalan, tapi
sampai ke parak-parak di belakang rumah ada tentara.
'Umar tidak begitu, kalau sudah ajal, tak dapat 
dijaga oleh tentara. Itu sebabnya Abu luk-luk dengan
mudah menikamnya ketika jadi imam shalat subuh dan dia
syahid.
   
**"Dan pada suatu masa, terjadilah gempa bumi dalam
negeri Madinah, seolah-olah mau runtuh gunung-gunung,
maka ditampar oleh Amirul Mukminin 'Umar bin Khattab
akan bumi, maka katanya "Diam engkau hai bumi". 
‘Umar bin Khattab ada dalam 'adil, dan berhentilah 
gempa itu"**

Artinya suatu hari terjadi gempa di Madinah,.. 
'Umar tepuk bumi. Umar menegakkan keadilan,.. berhenti
gempa itu.  Gimana ?... bisa agak-agak ?.
Ditepuk bumi... diam hai bumi... diam bumi.
Kalau gempa lagi di Padang, 
Gubernur bisa buat begitu ?... he he 
... bisa... kalau 'adil... ndak bergarah tu.
Zaman itu 'Umar belum disebut sebagai wali, karena
wali kemudian. Umar disebut sebagai khalifah saja,
lebih tinggi daripada wali.

... aaa lah panjang pula... beresok pula lagi...

Wabillahil hidayah wat taufiq

Wassalam

St. Sinaro


                
---------------------------------
Ring'em or ping'em. Make  PC-to-phone calls as low as 1¢/min with Yahoo! 
Messenger with Voice.
--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Reply via email to