Assalamualaikum w.w. Dunsanak Arnoldison, Indah sekali dan sungguh mengharukan karangan ini. Saya harapkan diperbanyak untuk para suami dan para calon suami sebagai contoh tentang moralitas seorang suami Muslim. Wassalam, Saafroedin Bahar
----- Original Message ---- From: Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> To: palanta@minang.rantaunet.org Sent: Tuesday, August 22, 2006 10:09:52 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Who is he ? Who is he ? Kalau ada pakaian yang koyak, ia menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Ia juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga mahupun untuk dijual. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum ia menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Isterinya menceritakan "Kalau berada di rumah, selalu membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar azan, ia cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang." Pernah ia pulang pada waktu pagi. Tentulah amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana isterinya belum ke pasar. Maka Ia bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk yang bererti 'Wahai yang kemerah-merahan') Isterinya menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai suamiku." Ia lantas berkata, "Jika begitu aku puasa saja hari ini." tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya. Sebaliknya sangat marah tatkala melihat seorang suami memukul isterinya. Ia menegur, "Mengapa engkau memukul isterimu?" Lantas soalan itu dijawab dengan agak gementar, "Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasihat dia tetap degil, jadi aku pukul dia." "Aku tidak bertanya alasanmu," sahutnya "Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?" Berkatalah ia, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin, sabar dan tawadhuknya dalam menjadi kepala keluarga langsung tidak sedikitpun menjejaskan kedudukannya sebagai pemimpin. Pada suatu ketika menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabatnya, pergerakan antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuhnya itu bergeser antara satu sama lain. Sahabatnya yang tidak tahan melihat keadaan itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang, "Ya tuan, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah "Tidak, ya sahabatku . Alhamdulillah, aku sihat dan segar." "Ya tuan ... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergeselan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit..." desak sahabatnya penuh cemas. Akhirnya ia mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perutnya yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda. "Ya tuan ! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?" Lalu ia menjawab dengan lembut, "Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi aku . Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak." Ia pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor. Hanya diam dan bersabar bila kain rida'nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya. Dan dengan penuh rasa kehambaan ia membasuh tempat yang dikencing si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu. Kecintaannya yang tinggi terhadap Tuhannya dan rasa kehambaan yang sudah sebati dalam dirinya menolak sama sekali rasa ketuanan. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari Tuhan langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai mahupun dalam keseorangan. Ketika pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fizikalnya sudah tidak mampu menanggung kemahuan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh isterinya, "Ya suamiku, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?" Jawab nya dengan lunak, "Ya isteriku , bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur." Siapakah dia ? -- Dia adalah Rasululloh SAW -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem ========================================================= -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =========================================================