Uang Korupsi Itu Merusak Anak Saya

 *) Jamil Azzaini (16/08/2006 - 12:58 WIB)

 Jurnalnet.com (Jakarta): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan
 bahwa   korupsi di Indonesia sudah terlalu besar dan diluar kontrol. Korupsi 
sudah
 merasuki semua sendi kehidupan dan telah terjadi baik di eksekutif,
 legislatif maupun yudikatif. Pernyataan presiden yang disampaikan pada
 cara    Presidential Lecture di Istana Negara pada Rabu, 2 Agustus 2006, itu
 mengisyaratkan bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia masih jauh dari
 harapan.

 Kendati pelaku korupsi tampak tak terjamah, tapi yakinkah kita bahwa
 mereka   benar-benar lolos dari jerat hukum? Ngomong-ngomong soal korupsi saya
 ingin  berbagi cerita.

 Suatu hari, saya diundang untuk berbicara di depan staff dan pimpinan
 sebuah  perusahaan  ternama.  Pada kesempatan tersebut saya berbicara
 tentang   "hukum  kekekalan  energi",  yang  intinya,  menurut  hukum
 kekekalan energi dan semua agama, apapun yang kita lakukan pasti akan
 dibalas sempurna kepada kita di dunia. Dengan kata lain, apabila kita
 melakukan  "energi  positif"  atau  kebaikan  maka kita akan mendapat
 balasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan "energi
 negatif"  atau  keburukan  maka  kitapun akan mendapat balasan berupa
 keburukan pula.

 Ketika  sesi  tanya  jawab,  salah seorang pimpinan di perusahaan itu
 mengkritik   pedas   "hukum   kekekalan  energi".  Walau  saya  sudah
 menjelaskan  dengan  eragam  argumen  ilmiah  dan contoh-contoh dalam
 kehidupan  nyata,  dia  tetap tidak yakin. Sampai kami berpisah, kami
 masih pada pendapat masing-masing.

 Tujuh  bulan  berlalu,  pimpinan  itu  tiba-tiba  menelpon saya. "Pak
 Jamil, saya ingin bertemu anda," ujarnya singkat.

 Karena  penasaran,  undangan  dari  beliau saya prioritaskan. Singkat
 kata, pada waktu dan tempat yang telah disepakati kami bertemu.

 Rupanya beliau tiba lebih dulu di tempat kami janjian. Begitu saya datang,
 beliau segera menyambut dengan sebuah pelukan erat. Cukup lama beliau
 memeluk saya. "Maafkan saya pak Jamil. Maafkan saya," ucapnya, sambil
 terisak dan terus memeluk saya. Karena masih bingung dengan kejadian ini
 saya diam saja.

 Setelah  kami  duduk, beliau membuka percakapan. "Saya sekarang yakin
 dengan  apa  yang  pak  Jamil dulu katakan. Kalau kita berbuat energi
 positif maka kita akan mendapat kebaikan dan bila kita berbuat energi
 negatif maka pasti kita akan mendapat keburukan," ujarnya.

 "Bagaimana ceritanya sekarang kok bapak jadi yakin?" tanya saya.

 "Selama  saya menjabat pimpinan di perusahaan itu, saya menerima uang
 yang  bukan  menjadi  hak  saya.  Semuanya saya catat. Jumlahnya lima
 ratus dua puluh enam juta rupiah," katanya.

 Sembari  menarik napas panjang beliau melanjutkan bercerita. Kali ini
 tentang anaknya.

 "Anak saya sekolah di Australia. Karena pengaruh pergaulan, dia terkena
 narkoba. Sudah saya obati dan sembuh. Ketika liburan, dia ke Amerika dan
 Kanada. Tidak disangka, disana dia bertemu dengan teman pengguna narkobanya
 ketika di Australia. Anak saya sebenarnya menolak menggunakan lagi. Namun
 dia dipaksa dan akhirnya anak saya kambuh lagi, bahkan makin parah, pak."
 Selama bercerita, beliau tak henti mengusap pipinya yang basah dengan air
 mata yang terus meleleh seperti tak mau berhenti.

 "Pak Jamil tahu berapa biaya pengobatan narkoba dan penyakit anak saya?"
 Tanpa menunggu jawaban saya, lelaki separuh baya itu berkata lirih,
 "Biayanya lima ratus dua puluh enam juta rupiah. Sama persis dengan uang
 kotor yang saya terima, pak!"

 Beliau tertunduk dan menggeleng-gelengka n kepala disertai isak tangis
 yang  makin keras. Dengan terbata lelaki itu berkata, "Uang korupsi itu telah
 merusak anak saya, pak. Saya menyesal. Saya bukan orang tuayang baik. Saya
 telah merusak anak saya, pak!"

 Saya peluk erat lelaki itu. Saya biarkan air matanya tumpah.
 Tangisnya semakin keras....

 Wahai saudara, haruskah menunggu anak kita menjadi pengguna narkobadan
 sakit  untuk berhenti korupsi?

 Keterangan Penulis:
 Jamil Azzaini adalah Senior Trainer dan penulis buku Best Seller.
 KUBIK LEADERSHIP; Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup.




--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke