Assalamu'alaikum WW

Ambo labiah maliek dari produktifitas SDM....

Pernah ambo baco di Tabloid Suara Afta baraso jam karajo petani di Sumatera 
Barat rato-rato hanyo 3 jam sahari......, jadi seandainyo operator pabrik 
karajo 8 jam sahari tiok bulan dapek UMR.....kalau 3 jam sahari tantu nan 
dapek kiro-kiro 3/8 dari UMR..

Ciek lai adolah 'sense of belonging'.....kalau versi adat zaman 
daulu...maolah tanah ulayat ataupun mampaduo hasianyo hanyo untuak 
kamanakan.....tantu labiah elok ka rantau jadi urang merdeka......

Kalau soal tanah...dek tanah indak ado raso kepemilikannyo.....tantu iyo 
ndak raso rugi dek ba bapabiarin aje.....


Wassalam
Z Chaniago - Palai Rinuak - http://www.maninjau.com
======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================





>From: Anzori <[EMAIL PROTECTED]>
X-OriginalArrivalTime: 31 Aug 2006 04:26:20.0172 (UTC) 
FILETIME=[9BCD7CC0:01C6CCB5]
>
>Di Sumatra Barat sangat banyak tanah ulayat. Tanah milik adat dan kaum 
>keturunan turun temurun. Tanah ini indak buliah diganggu atau 
>diperjualbelikan oleh pribadi anggot kaum.
>   Kemiskinan sangat erat kaitan dengan kepemilikan tanah. Banyaknya tanah 
>ulayat tidak menjamin kaum pemilik tanah itu kaya. Kenayataannya di Sumbar 
>80 % kaum berada pada garis kemiskinan, walaupun tanahnya banyak. Tidak ada 
>korelasi kepemilikan tanah dengan kemiskinan, karena si Sumabr masyarakat 
>miskin bukan karena tidak punya tanah, tapi disebabkan oleh hal lain 
>seperti :
>   1. Tanah tidak produktif
>   2. Masyarakat malas menggarap tanah dengan alasan tidak ada modal
>   3. Tanh tidak bisa dimnafaatkan oleh orang lain (investor) karena 
>pemilik tanah tidak bersedia menyewakan atau menjual tanah tersebut.
>   4. Masyarakat merasa tidak kehilangan kesempatan-apa2 walaupun tanahnya 
>menganggur.
>   Jadi kemiskinan yang ada disebabkan oleh rendahnya produktivitas sumber 
>daya dan sumber alam. Hanya sebagian masyarakat yang produktif. Contohkan 
>pedagang sayur, mereka tidak butuh modal besar untuk berdagang sayur, namun 
>mau berusaha untuk survive walaupun bangun jam 4 pagi, naik kendaraan ke 
>pasar kemudian berjualan sampai sore, pulang ke rumah dengan mendapatkan 
>sedikit keuntungan. Itulah pahlawan kehidupan.
>   Zaman dulu saya masih ingat, betapa banyak orang-orang separuh baya 
>berjualn tikar pandan dari kampung ke kampung di berbagai kabupaten hanya 
>untuk mendapatkan sedikit keuntungan. Sekarang suasana itu sudah hilang, 
>karena sudah digantikan oleh tikar plastik buatan taiwan.
>   jadi kalau dikatakn di nagari-nagari rakyat miskin, kita perlu tanyakan, 
>berapa hektar tanah di nagari tiu yang menganggur. Karena tanah bukitpun 
>bisa ditanam.
>   Kalau kita ingin melihat nagari miskin kita akan mendapatkan korelasi 
>positif, bahwa semakin banyak tanah yang menganggur berarti semakin miskin 
>nagari itu, perlu penelitian.
>
>   Sebenarnya rakyat indonesia harus bersyukut bahwa mereka tidak punya 4 
>musim, shingga sepanjang tahun bisa menanam apa saja di tanah yang ada.
>
>   Bayangkan kalau misalnya 1/4 wilayah sumbar yang tidak menghasilkan 
>apa-apa disewakan kepada pemerintah singapura, kira-kira mereka mau nggak? 
>Beigutlah kita, punya tanah tidak bisa berproduksi. Tidak punya tanah hanya 
>mengeluh.
>   Mudah-mudahan bisa jadi pemikiran bersama.



--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Reply via email to