assalamu'alaikum wr. wb. kalo buliah manambahkan, di sektor jasa sebenarnya orang minang tidaklah ketinggalan benar. yang jadi persoalan adalah di sektor produksi, sebagaimana persoalan indonesia keseluruhan,
orang jawa agak lebih beruntung karena industri2 besar terkumpul di lokasi ini, sehingga mau tidak mau industri kecil pendukung pun akan tumbuh dan tetap bertahan seiring peningkatan kekayaan industriawan. mungkin juga dengan keberadaan industri besar dan kecil yang telah lama ini telah mengubah kultur mereka, yang mungkin dulunya tidak semaju kultur minang yang lebih mudah beradaptasi. ini satu faktor. faktor lain, salah satu faktor industri yang cukup vital tapi juga bermasalah di minang adalah soal lahan. jika kita mempermasalahkan ketidaksuburan lahan, nampaknya itu sudah ketinggalan zaman, karena ini zaman teknologi modern. selain itu jika pun tidak dapat digunakan untuk agrobisnis, lahan kritis pun masih dapat digunakan untuk industri non pertanian. di kalimantan saja orang masih mau memanfaatkan lahan gambut. memang ada sebagian industri yang tidak membutuhkan lahan besar, seperti industri hiburan, hitech, tapi ini sudah sangat maju. sementara kita lihat negara-negara sangat maju seperti jepang pun masih mencari lahan-lahan untuk kelangsungan industrinya ke penjuru dunia. bagaimana dengan sektor jasa perdagangan, dalam iklim kompetisi sekarang, sektor jasa harus didukung sektor produksi. kita melihat perdagangan kaum cina di kawasan kota, jakarta, sebenarnya telah mati suri sejak krismon lalu. namun seiring dengan peningkatan industri di cina dengan produk murahnya, perdagangan cina pun cerah lagi. tidak hanya produk elektronik yang murah, barang-barang tekstil murah pun masuk ke Indonesia. orang cina menggeliat lagi bahkan menguasai tanah abang. kita yang ketinggalan teknologi tidak lagi dapat bersaing, sementara cina dengan jejaringnya mulai menguasai kembali. jadi, benang merahnya adalah mungkin kita harus fokus ke sektor produksi yang sejalan dengan sektor perdagangan. dan salah satu jalannya seperti yang dikatakan sanak proto ya, menciptakan, mengundang, dan memberi kesempatan entrepreneur dari mana pun. para pedagang harus mulai berpikir ekspansi ke sektor produksi sehingga menjadi industriawan. untuk pemda ya harus memfasilitasi pembentukan industriawan itu, bukan sibuk menjual gala. demikian dulu, mohon maaf sebelumnya. wassalamu'alaikum erwin, 34 On Friday 01 September 2006 15:11, proto_melayu wrote: > samo2 da Sutan ambo hanyo mengungkapkan nan taraso di banak sajo dan > memang masih jauah dari realitas ndak usah angkek tangan sagalo > da..malu lo ambo deknyo... > -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =========================================================