Assalamu'alaikum WW

...sudah saya renungi baik-baik.....

cuma.....ada satu hal yang menarik bagi saya....sehubungan dengan ikatan 
silaturahmi antara saya dengan Uni......, kalau saya boleh menganalisa 
secara bodoh.....kira-kiranya begini....

di NTU singapura dosen-nya begitu...., apakah di UniB dosennya juga begitu 
?....
sebagai contoh Uni sendiri....., untuk membuat berpikir sesuatu yang make 
sense saja ...minimal untuk saya saja belum sempurna... alangkah sedihnya 
mahasiswa anda jika membandingkan dosen-nya dengan di NTU.... hiks.......dan 
melihat kenyataan yang dihadapinya..... hiks... :-((


Wassalam
Z Chaniago - Palai Rinuak - http://www.maninjau.com
======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================





>From: hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]>
>
>Mudah-mudahan mamak Z Chaniago sato mambaco dan merenungi tulisan dibawah 
>gon. Panunjang diskusi kami nan kapatang.
>
>
>   Salam
>
>   Hanifah
>
>"M. Syahreza" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Republika , Jumat, 14 Juli 2006
>
>Soal profesionalitas dosen, kata Arfika, juga ada perbedaan amat
>besar. Di NTU, terang Arfika, dosen benar-benar helpful. Tak heran,
>mahasiswa senang sekali bertemu sang dosen. ''Mereka menganggap kita
>sebagai partner, bukan guru dan murid,'' terangnya.
>
>Mendekati waktu ujian, dosen menyediakan waktu dua jam sehari di
>kantornya. Mahasiswa bisa masuk kapan saja untuk bertanya. Di sini,
>lanjut Arfika, sidang skripsi bukan ajang 'pembantaian' . Proyek tugas
>akhir ini diartikan sebagai kerja bareng mahasiswa dan dosen, kemudian
>sang mahasiswa persentasi.
>
>Kalau ada proyek riset, sang dosen tak ragu melibatkan mahasiswanya.
>Mereka juga membantu mahasiswa melakukan funding untuk S2 atau S3.
>''Di Singapura berlaku sistem meritokrasi. Silakan belajar, usaha,
>siapa pun yang belajar dan bekerja dengan baik, maka dapat pekerjaan
>bagus. Enggak ada KKN,'' terang dia.
>
>Arfika mengaku berminat kembali ke Indonesia untuk menjadi staf
>pengajar, tapi dengan catatan. ''Kita lihat dulu bagaimana kondisinya.
>Kalau sistem pendidikannya tidak terlalu kondusif, ya mau gimana,
>bisa-bisa semua ilmu yang didapat di Singapura percuma,'' selorohnya.
>
>Menurut dia, orang Indonesia punya benih kecerdasan di atas rata-rata.
>Buktinya, ''Di NTU, orang Indonesia selalu masuk top 20 persen dari
>angkatannya. Malah tak sedikit yang masuk top lima persen, dan
>langsung diberi dana besar untuk mengerjakan proyek. Di setiap
>fakultas di NTU selalu ada orang Indonesia yang top lima persen,''
>kata dia. n imy



--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke