Piaman tadanga langang Batabuik makonyo rami Sanak dirantau kok lai sanang Jan lupo kampuang jo nagari Makan katupek gulai bakuah Sala lauak dimakan mantari Tabuik iyolah tradisi syiah Kininyo cuma pamainan anak nagari Patuih tonja didalam taman Patah rantiang manyamba oto Saratuih tahun tabuik di Piaman Syiah indak ado surang juo do. wassalam ajoduta/59
Ahmad Ridha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: On 9/13/06, Anzori wrote: > Tradisi Tabuik sangatlah baik. Mari kito lupokan soal syiah jo suni. Ummat > Islam > memang hobi bunuh2an. Contohnyo sajo di Irak. Tapi di Pariaman, tabuik > adolah budaya nan harus dilestarikan. Karano labih positif dibandiang maagiah > sesajen ka lauik.. > Ini lagi-lagi ujian untuk konsep Adaik basandi Syara', Syara' basandi Kitabullah. Bagaimana pula bisa muncul kata-kata "Ummat Islam memang hobi bunuh2an"? Bukankah termasuk definisi orang Minang adalah Muslim? Bagaimana pula tradisi tabuik mau dipertahankan tanpa menyisihkan konsep ABS-SBK karena di situ dijelaskan: "Bahkan ada keyakinan pada sebagian masyarakat Padang Pariaman dan Bengkulu, jika tidak melakukan ritual ini mereka akan mendapat kualat." Ini sudah merupakan keyakinan yang salah. Apa ada contohnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan para shahabat beliau? Juga ritual itu seperti kebiasaan meratap jahiliyah. Juga disebutkan: "semua benda-benda di atas diarak ke laut kemudian dibuang di tengah laut, lalu mereka pulang sambil melantunkan Ali Bidaya... Ali Bidaya, Ya Ali, Ya Ali, dan Ya Husain." Ya ini sih namanya membuang sesajen ke laut. Bagaimana pula bisa dikatakan "labih positif dibandiang maagiah sesajen ka lauik.."? Lebih ironis lagi karena yang diajarkan Rasulullah pada hari Asyura adalah berpuasa. Jadi memang tradisi tabuik itu menyelisihi konsep ABS-SBK. BTW, sungguh aneh kalau kita berbangga dengan toleransi terhadap Ahmadiyah, Syi'ah dan semacamnya. Allahul musta'aan. "Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?" (QS. al-Baqarah 2:61) Akankah kita mengambil buatan manusia sebagai pengganti yang turun dari Allah? Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan. Allahu Ta'ala a'lam. Wassalaamu 'alaikum, -- Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem ========================================================= -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =========================================================