Hati hati,
Ayam mati,
badabiah...

Dari SUARA PEMBARUAN DAILY 29 Sept 2006 kito baco.
Sumber di http://www.suarapembaruan.com/News/2006/09/29/index.html
--------------------------------------------------------------------------------

Waspadai Peredaran Daging Ayam Bangkai
[JAKARTA] Sebanyak 450 ekor bangkai ayam potong dari penampungan ayam broiler di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (28/9), dimusnahkan petugas Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur. Hal itu untuk mencegah diperjualbelikannya ayam tiren (mati kemaren, Red) itu di pengecer, maupun di sejumlah pasar tradisional.

Menurut Kasudin Peternakan dan Perikanan Jaktim, Djawil Hidjah, di Jakarta Timur setiap hari sedikitnya 4.000 ekor ayam mati di tempat penampungan. Dari jumlah tersebut, ditengarai cukup banyak ayam bangkai atau ayam tiren dijual di sejumlah lokasi penjualan tidak resmi dengan harga miring.

Kebutuhan ayam untuk Jakarta Timur saat ini, mencapai 400.000 ekor/hari atau setara dengan 360.000 kg daging. Dari jumlah itu, sekitar satu persen mati saat distribusi dari pemasok ke penampungan.

Seharusnya, ayam mati itu langsung dibakar di penampungan untuk mencegah penjualan daging ayam ilegal. Namun sayangnya, cukup banyak pedagang daging ayam tidak resmi menjual ayam bangkai tersebut ke konsumen dengan harga murah.

Razia ayam bangkai, juga dilakukan oleh Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Pusat. Belum lama ini, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakpus memusnahkan 457 ayam bangkai, yang berasal dari penampungan ayam Cempaka Putih dan Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat

Menurut Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Hasil Peternakan dan Perikanan Sudin Peternakan Jakpus, Husna Darmawan, pembakaran dilakukan untuk menghindari jual-beli ayam mati di pengecer. Selain itu, ayam dibakar agar masyarakat tidak mengonsumsi ayam bangkai.

Secara keseluruhan, pasokan ayam potong di 16 lokasi penampungan di Jakpus mencapai 15.700 ekor setiap hari.

Sementara itu, Staf Pengajar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Irma Isnatia Arief mengatakan, ayam bangkai sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, ia meminta masyarakat berhati-hati atau curiga jika menemukan pedagang yang menjual ayam potong dengan harga miring.

"Belilah ayam potong yang tidak basah, tidak ada warna kebiru-biruan," ujarnya. Ayam bangkai mempunyai ciri-ciri seperti warna kebiru-biruan dan berbau. Dagingnya biasanya berwarna pucat. Kandungan air pada daging tersebut tinggi, sehingga kondisi daging terlihat membengkak.

Penjual daging yang berasal dari ternak yang mati sebelum disembelih, biasanya tidak berani menjual dagangannya dengan cara digantung, seperti pedagang daging pada umumnya.

Pada umumnya, daging itu diberi formalin agar tetap utuh. Mengenai ciri-ciri untuk ayam formalin, warna daging mengkilat tidak dihinggapi lalat, dan jika dipegang terasa kenyal.

Ciri lainnya, rongga tubuh bagian dalam binatang bangkai berwarna kehitaman, demikian pula organ-organ tubuh, seperti usus, hati, dan ginjal. Selain itu, jika dagingnya ditekan akan terasa lembek dan mengelurkan lendir.[L-11]



--------------------------------------------------------------------------------
Last modified: 29/9/06

--Sjamsir Sjarif
X___________________________________________Sjamsir Sjarif
Indonesian Translator, Interpreter, and Cultural Consultant
        335 Gault St. #1, Santa Cruz, CA 95062, USA
Email: [EMAIL PROTECTED]     Tel. (831)-426-1333 Fax (831)426-8907
                               http://www.usindo.net/hambo
                                             Member of:
ATA,     American Translators Association http://www.atanet.org/
NCTA, Northern California Translators Association http://www.ncta.org/
IPA,      Indonesian Professional Association   http://www.ipanet.org/
=======================================================  

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.407 / Virus Database: 268.12.9/458 - Release Date: 9/27/2006
--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke