-----Original Message-----
From: Goenardjoadi Goenawan
Sent: 12 Oktober 2006 15:59


halo sahabat,

sering kita merasa bahwa kesempatan orang lain selalu lebih besar.
Rasanya kita tidak pernah merasa cukup.  Dengan segala macam yang kita
peroleh kita amsih saja merasa bahwa hidup orang lain selalu kelihatan
lebih enak.

saya pernah ketemu teman kerja yang Magang dari Perancis.  Dia
(perempuan) mengatakan bahwa hidup di Indonesia lebih dinamis, lebih
hidup.  Di sana (Perancis) kalau jalan-jalan naik bus kota isinya orang
pada tua-tua... dan harus emndahulukan orang tua, rasanya sungguh banyak
biaya negara untuk mengurusi pensiunan.

Jadinya negara seperti negara pensiunan.  Apalagi lihat bangunan di
Jakarta, setiap bulan muncul gedung baru.  Disana kalau bikin gedung
baru bisa masuk penjara kalau belum ada ijin merobohkan bangunan kuno.

Bangunan kuno?  kita pikir bangunan kuno itu eksotis, itu karena di
sebelahnya ada bangunan modern, maka jadi eksotis, namun kalau seluruh
Paris atau Amsterdam atau Den Haag isinya gedung kuno, yah hanya bagus
buat difoto saja.  Kenyataannya, di setiap gedung jarang ada lift.
Belanja di toko naik lantai 3 naik tangga.

Kita merasa hidup di Indonesia rasanya tidak ada kepastian hukum.  Coba
bayangkan sebulan saja kita di Singapore, kita bisa masuk penjara...
kita merokok di tempat umum masuk penjara, makan permen karet masuk
penjara, meludah di Bus kota, masuk penjara, iseng merusak cat mobil
orang lain, langsung masuk penjara.

Kita pikir, seperti di Indonesia kita bisa kabur kalau sudah melanggar
lampu merah. Di Singapore kita tidak bisa transaksi di Bank atau ke luar
negeri kalau belum membayar tilang.

Lalu kita pikir, kartu kredit bisa diakalin karena kita kenal Eggi
Sujana, di Singapore kalau kita tidak membayar kartu kredit, jangan
harap kita bisa membuka tabungan.

Di Amerika kita bisa belanja di Hypermarket kredit (Bayar bulanan), atau
bisa dikembalikan dalam beberapa hari kalau tidak cocok, namun
bayangkan, kita bisa masuk penjara kalau binatang peliharaan kita tidak
terurus.  Disini kita memperjuangkan HAM, disana yang ada
Perikebinatangan.  Hak-hak binatang jelas ada undang-undangnya.

Bayangkan kalau di depan rumah kita ada kucing yang kurus kering dan
kita bingung mau dikasih makan, eh ternyata dilaporkan tetangga sebelah
dan polisi datang, he he masuk penjara atau denda.

Kita pikir di Tokyo cewek cantik-cantik, kenyataannya di Tokyo sesorang
yang sukses (Manajer) hari ini bisa mati 2 hari lagi kalau kena PHK.
Karena disana orang tidak sanggup bayar sewa rumah (mahal sekali), dan
jangan harap bisa numpang rumah teman atau saudara, karena masing-masing
sudah kesusahan dan ego nya tinggi, maka dia akan merasa malu kalau
dibilang gagal, dan lebih baik mati kedinginan di kolong jembatan.

Kita pikir kolong jembatan di akarta enak banyak angin paling juga
banyak nyamuk.  Kolong jembatan di Tokyo temperaturnya bisa minus 2
derajat celsius.  Kita pakai segala macam jaket, jas, selimut juga masih
nembus.

Kita pikir orang Jakarta egois, ternyata di Tokyo yang banyak adalah
toko-toko jasa pemeliharaan kecantikan binatang.  Kolam renang untuk
binatang peliharaan, salon anjing, salon kucing, bahkan acara TV untuk
anjing.  Isinya ikan-ikan di akuarium.

Kita pikir kita bisa beli kucing lucu atau minta tetangga.  Di Tokyo
anjing dan kucing jarang yang asli, kebanyakan robot.

Di Hong Kong banyak cewek cantik-cantik, apalagi kalau jalan cepat
banget, rasanya seperti kita mengejar Bus di Cawang. Kenyataannya di
Hong Kong banyak pasangan yang menunda pernikahan karena tidak mampu
membeli rumah bahkan mencicil.  Apartemen model rumah susun saja
harganya Rp 2 Milyar cicilannya Rp 10 juta per bulan.  Makanya kalau
makan bersama cewek di Hong Kong pastikan bayar sendiri-sendiri.  Teman
saya orang Singapore bikin perjanjian nikah, siapa yang bayar listrik,
bayar susu, bayar uang sekolah, bayar pembantu, bayar masak, bayar
rekreasi, bayar popok bayi, tidak semua ditanggung suami, biasanya 50-50
termasuk yang cuci baju.  Cuci baju sih oke paling tinggal masukin
Electrolux tapi setrika?

Di Jakarta kita bisa banyak memperoleh segala macam dibayar dengan kasih
sayang.

Happy weekend!

salam,
Goenardjoadi Goenawan



--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke