Tolong dibaca aturan di footer dibawah
--------------------------------------

 
  Pengorbanan Seorang Ibu 
   
 
  Jalannya sudah tertatih-tatih/ karena usianya sudah lebih dari 70 tahun/ 
sehingga kalau tidak perlu sekali/ jarang ia bisa dan mau keluar rumah// 
Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan/ ia harus tinggal di rumah jompo/ 
karena kehadirannya tidak diinginkan// Masih teringat olehnya/ betapa berat 
penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut// Ayah dari anak 
tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas 
perbuatannya// Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi 
yang belum dilahirkan/ karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri 
yang hamil sebelum nikah/ tetapi ia tetap mempertahankannya/ oleh sebab itu ia 
diusir dari rumah orang tuanya// 
  Selain aib yang harus di tanggung/ ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk 
membiayai hidupnya// Ketika ia melahirkan putrinya/ tidak ada seorang pun yang 
mendampinginya// Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari 
siapapun juga/ yang ia dapatkan hanya cemohan/ karena telah melahirkan seorang 
bayi haram tanpa bapak// Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat 
yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri// Ia 
berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk 
putrinya seorang/ oleh sebab itulah putrinya diberi nama Kasih// 
  Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus 
menjahit sampai jauh malam/ karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia 
bisa dapatkan// Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan 
restaurant// Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya 
sekolah putrinya yang tercinta// Ia tidak mau menikah lagi/ karena ia masih 
tetap mengharapkan/ bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik 
kembali kepadanya/ di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada 
putrinya// 
  Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan 
studinya diluar kota// Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak 
dari seorang konglomerat // Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih 
mempunyai orang tua// Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah 
kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai 
babu pencuci piring di restaurant// Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon 
suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia// 
  Pada saat putrinya menikah/ ia hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya 
pada saat upacara pernikahan di gereja saja// Ia tidak diundang/ bahkan 
kehadirannya tidaklah diinginkan// 
  Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang 
putera/ ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah 
mempunyai seorang cucu// Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan 
menggendong cucunya/ tetapi ini tidak mungkin/ sebab ia tidak boleh menginjak 
rumah putrinya// Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan/ agar ia bisa 
mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya/ 
karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya/ 
ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga 
putrinya// 
  Ia merasa bahagia sekali/ karena lamarannya diterima dan diperbolehkan 
bekerja disana// Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya/ 
tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari 
keluarga tersebut// Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan/ bahwa ia 
permohonannya telah dikabulkan// 
  Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui 
siapa dirinya dirumah tersebut/ akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa 
bekerja lagi// Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia 
ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah 
jompo// 
  Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri 
kesayangannya// Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung 
untuk putrinya/ dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan 
bantuannya// 
  Pada suatuhari .../ ia jatuh sakit lagi/ tetapi ini kali ia merasakan bahwa 
saatnya sudah tidak lama lagi// Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat// 
Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia/ ialah untuk 
bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi// Di samping itu ia ingin 
memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya/ 
sebagai hadiah terakhir untuk putrinya// 
  Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun 
dengan lebatnya/ jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar 
rumah lagi/ karena di luaran sangat dingin/ tetapi Nenek tua ini tetap 
memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya// 
  Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah 
putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di 
mana putrinya tinggal// Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? 
Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: 
"Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu/ apakah kamu 
tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus/ ialah pintu di belakang 
rumah!" 
  "Nak/ Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan 
hadiah untukmu// Ibu ingin melihat kamu sekali lagi/ mungkin yang terakhir 
kalinya/ bolehkah saya masuk sebentar saja/ karena di luaran dingin sekali dan 
sedang turun salju// Ibu sudah tidak kuat lagi nak!" kata wanita tua itu// 
  "Maaf saya tidak ada waktu/ di samping itu sebentar lagi kami akan menerima 
tamu seorang pejabat tinggi/ lain kali saja// Dan kalau lain kali mau datang 
telepon dahulu/ jangan sembarangan datang begitu saja!" ucapan putrinya dengan 
nada kesal// Setelah itu pintu ditutup dengan keras// Ia mengusir ibu 
kandungnya sendiri/ seperti juga mengusir seorang pengemis// 
  Tidak ada rasa kasih/ jangankan kasih/ belas kasihanpun tidak ada// Setelah 
beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi/ ternyata ada orang mau pinjam 
telepon di rumah putrinya "Maaf Bu/ mengganggu/ bolehkah kami pinjam teleponnya 
sebentar untuk menelpon ke kantor polisi/ sebab di halte bus di depan ada 
seorang nenek meninggal dunia/ rupanya ia mati kedinginan!" 
  Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja/ tetapi juga 
perasaannya// Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang 
putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya// 
   

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >100KB.
2. Email dengan attachment.
3. Email dikirim untuk banyak penerima.
================================================

Kirim email ke