http://www.padangekspres.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=13929
   
   
        Menyorot Pengoperasian Kereta Api Sibinuang, Perlu Perhitungan Secara 
Matang            Rabu, 21-Februar1-2007, 07:33:23
Telah dibaca sebanyak 9 kali                Kerinduan masyarakat Sumbar 
mendengar nyanyian “Mak Hitam” setiap hari memang sudah terbayar menyusul 
beroperasinya Kereta Api Sibinuang, (15/2) lalu. Namun, pengoperasian itu tak 
lantas mampu menyelesaikan semua persoalan.        Rommi Delfiano—Padang 

Enam hari lalu KA Sibinuang telah menjajaki jalur Padang-Pariaman. Entah 
sosialisasi belum maksimal, atau pertimbangan teknis kurang matang, yang pasti 
sejak dioperasikannya KA itu jumlah penumpang memang belum mengembirakan. 
Pantauan koran ini, Senin (19/2) lalu, hanya satu penumpang yang naik kereta 
api ini melalui stasiun Simpangharu, sedangkan melalui stasiun Tabing tak 
satupun penumpang naik. 

Memang Kepala Stasiun Simpangharu Al Mendrofa berkilah, kondisi ini akibat 
cuaca kurang mendukung dan belum sepenuhnya kebijakan itu tersosialisasi. 
Pasalnya, KA ini baru beroperasi beberapa hari lalu, jadi masyarakat banyak 
yang tidak tahu. Namun, ia tetap optimis pengaktifan itu sebuah langkah maju. 

Pengaktifan jalur kereta ini setiap hari boleh dibilang menjadi langkah maju. 
Apalagi bicara sejarah, kejayaan perkeretaapian di Sumbar jangan disebut lagi. 
Hampir semua daerah yang strategis dilewati jalur kereta api, sebut saja 
Padang, Padangpanjang, Bukittinggi, Payakumbuh dan lainnya. 

Sekjen MPKAS (Masyarakat Pencinta Kereta Api Sumbar), Yulnofrins Napilus 
menaksir jumlah aset PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) bernilai triliunan 
rupiah. Ini jugalah salahsatu penyebab MPKAS berupaya mengaktifkan kembali 
perkeretaapi di Sumbar, paling kurang untuk kereta wisata. 

Bak gayung bersambut, keinginan ini tidak bertepuk tangan. Gubernur Sumbar 
Gamawan Fauzi menyambut baik aspirasi itu. Apalagi sejak tak beroperasinya lagi 
kereta api jalur Sawahlunto-Padang, (2002, red), otomatis jalur kereta api yang 
masih aktif adalah jalur Bukitputus Indarung ke Teluk Bayur (sekitar 17 Km) dan 
jalur kereta api wisata dari Padang-Padangpariaman (55 Km) yang hanya satu kali 
seminggu. Terlebih lagi munculnya wacana di direksi PT KA pusat untuk menutup 
aset triliunan rupiah dari daerah operasi Sumbar karena merugi sejak tahun 
2002. 

Jadilah pengaktifan KA Sibinuang setiap hari, langkah awal untuk mengaktifkan 
kembali sejumlah jalur. Direncanakan 8 April 2007 mendatang, jalur 
Padang-Padangpanjang diaktifkan lagi, selanjutnya jalur Padang-Solok dan 
Padang-Sawahlunto. 

Di balik itu, pengaktifan jalur kereta api bukan tidak menuai polemik di tengah 
masyarakat. Apalagi biaya pengoperasiannya untuk beberapa tahun harus disubsidi 
melalui APBD Kota Padang dan Padangpariaman. Subsidi akan dihentikan kalau 
pengaktifan jalur ini mencapai titik impas (break event point/BEP). Tak 
tanggung-tanggung Kota Padang mesti mengalokasikan anggaran sebesar Rp600 juta 
dalam APBD 2007. 

Kendati mendukung, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Padang Farizal 
menilai perlu dilakukan pengkajian secara komprehensif. Apakah memang kebutuhan 
masyarakat terhadap modal kereta api bagi masyarakat Padang maupun 
Padangpariaman sudah membesar. Sehingga, banyak penumpang pulang pergi dengan 
kereta api. Kalau tidak, kebijakan itu akan bersifat seremonial atau nostalgia. 

Pandangan itu tak terlepas besarnya anggaran dikeluarkan untuk pengoperasian 
kereta api itu. Untuk biaya operasional satu kali jalan saja menghabiskan biaya 
sampai Rp1,2 juta. Atau total biaya perbulan mencapai Rp 100 juta. Itu pun 
belum termasuk biaya perbaikan jalur dan perngeluaran rutin lainnya. 

Padangan sama diungkapkan anggota DPRD Sumbar pemilihan Pariaman Djonimar Boer. 
Kebijakan itu mesti perlu lebih dimatangkan lagi. Selain tidak didukung data 
konkrit berapa besar masyarakat yang membutuhkan. Tanpa perhitungan ini, 
pengaktifan jalur itu setiap hari bukannya mendatangkan keuntungan malah 
sebaliknya. Apalagi jumlah penduduk Sumbar masih sedikit, sehingga belum 
terlalu membutuhkan angkutan massal. (***)

Sukseskan Pulang Basamo 2008
visit: www.west-sumatra.com
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Kirim email ke