Assalaamu'alaikum Sutan,
   
  Sanang ambo mengikuti curito sutan ko. Iko iyo bana kejadian,
  atau memang curito. Sebab setahu ambo indak ado pesawat asing
  nan mendarat di BIM. Terakhir MAS alah bakirok. Banyak nan indah
  indah idealnya keinginan awak nan diwacanakan di RN.
   
  Wassalam
  ajoduta 

Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
      P  {  margin:0px;  padding:0px  }  body  {  FONT-SIZE: 10pt;  
FONT-FAMILY:Tahoma  }        Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
   
  Di ansua lo saketek lai, jalan taruih.... Sadang di Padang..
   
  Wassalamu'alaikum,
   
  Lembang Alam
   
   
     20. Hotel Pangeran
   
  Jam setengah delapan malam mereka sampai di hotel Pangeran. Hotel berbintang 
yang terletak di Purus atau di jalan Ir. H. Juanda. Mereka disambut oleh 
petugas receptionist yang sangat ramah dan sopan. Pohan memberitahu bahwa dia 
sudah memesan sebuah kamar untuk malam ini di hotel ini atas namanya. Petugas 
itu segera menemukan kode pemesanan kamar tersebut dan menanyakan apakah mereka 
menginginkan kamar yang menghadap ke laut atau sebaliknya. Mereka memilih kamar 
yang menghadap ke laut. Dan mereka mendapatkan sebuah kamar di tingkat empat.
   
  Sementara Aswin mengamati penampilan hotel yang tidak ubahnya hotel-hotel 
besar berbintang di manapun. Ada baliho dengan ucapan selamat datang dengan 
potret seorang gadis Minang dalam pakaian adat, setinggi aslinya, tersenyum dan 
sedang memegang carano. “Welcome to Pangeran Beach Hotel in Minangkabau 
Country”. Dan beberapa pengumuman tentang yang boleh dan yang tidak boleh. ‘The 
Dos and The Don’ts. Memang harus demikian, harus jelas sejelas-jelasnya. Dan 
running text tentang apa yang sedang ‘in’ malam ini. Menu utama di restoran, 
acara di assembly hall. Dan pengumuman, ’just for your information that we do 
not serve any liquor and alcoholic drink in this hotel’. ’Just for your info,’ 
jadi tegas-tegas saja bahwa itu bukan sesuatu kekurangan atau kekeliruan dan 
oleh karenanya tidak ada dan tidak perlu minta maaf. Agak sedikit ‘keras’ 
mungkin, tapi berterus terang.
   
  ‘Ada pertunjukan apa malam ini di sini?’ tanya Pohan kepada petugas 
receptionist waktu petugas itu menyerahkan kunci kamar.
   
  ’Randai,’ jawab Aswin. ’Randai Rambun Pamenan. Dengan penjelasan cerita yang 
akan dibacakan dalam bahasa Inggeris, di mulai jam delapan tiga puluh, di hall 
di lantai ini,’ Aswin menjelaskan dengan rinci, karena dia sudah melihat dan 
membaca informasi di running text info.
   
  Petugas itu tersenyum dan membenarkan keterangan Aswin.
   
  ’Bapak menyukai pertunjukan randai?’ tanya petugas receptionist itu pula.
   
  ’Ya, saya suka,’ jawab Aswin.
   
  ‘Selamat menikmatinya pak. Dan selamat menikmati pelayanan kami. Lift ada di 
sebelah sana. Tolong beritahu kami kalau bapak memerlukan bantuan,’ ujar 
petugas itu sambil tersenyum.
   
  ‘Terima kasih,’ jawab Aswin.
   
  Mereka menuju lift untuk naik ke lantai empat.
   
  ’Kamu mau makan di luar?’ tanya Pohan.
   
  ’Kalau makan di luar, kemana? Apa yang khas di Padang ini?’ tanya Aswin.
   
  ’Banyak restoran di sini. Tinggal pilih kamu mau makan apa. Selain masakan 
Minang juga ada masakan Cina, masakan Jawa, masakan Thailand atau masakan 
Eropah,’ jawab Pohan.
   
  ’Bagaimana kalau kita makan di hotel ini saja? Aku ingin juga menonton lagi 
randai Rambun Pamenan,’ usul Aswin.
   
  ’Terserah kamu,’ jawab Pohan.
   
  Dan mereka dapatkan kamar yang menghadap ke laut. Laut yang terlihat temaram 
dari balik jendela. Di bawah cahaya bulan. Lamat-lamat terlihat pula api di 
perahu nelayan di tengah laut sana.
   
  Sesudah mandi mereka turun lagi ke lantai dasar. Ke restoran yang 
menghidangkan masakan Eropah. Restoran itu sedang ramai-ramainya. Ada segala 
bangsa yang sedang makan di sini. Bau harum masakan tercium menitikkan selera.
   
  ’Aku ingin mengetahui bagaimana kwalitas masakan Eropah mereka,’ ujar Aswin.
   
  Atas saran Aswin mereka memesan T bone steak dengan mashed potato. Di daftar  
menu tertera bahwa ada T bone jenis lokal dan ada yang diimpor dari New 
Zealand. Yang terakhir ini harganya lebih dua kali lipat.
   
  Waktu pelayan menulis pesanan mereka yang semula diminta dua T bone impor, 
Pohan minta agar yang satunya yang lokal saja.
   
  ’Kenapa? Minta saja yang New Zealand dua-duanya,’ cergah Aswin.
   
  ’Kamu bilang untuk membandingkan. Mari kita bandingkan sekalian perbedaan 
kwalitas impor dengan lokal, ’ jawab Pohan.
   
  ’Kalau begitu biar aku makan yang lokal,’ usul Aswin.
   
  ’Tidak, kita bagi keduanya. Kita cicipi baik yang lokal maupun yang impor 
sama-sama,’ kata Pohan pula.
   
  ’OK,’ kata Aswin singkat, sambil tersenyum.
   
  Dan mereka ngobrol sambil menunggu pesanan datang. Sambil memperhatikan juga 
tamu-tamu hotel yang ramai itu. Yang terlihat berwajah puas dan gembira. 
Menikmati makan malam mereka masing-masing.  Macam-macam bahasa terdengar. Dan 
pelayan restoran ini sibuk melayani  para tamu. Berjalan tergesa-gesa ketika 
menyampaikan pesanan ke dapur dan begitu pula ketika kembali membawa hidangan. 
Wajah pelayan inipun terlatih untuk senantiasa ramah dan tutur kata mereka 
sangat sopan santun. 
   
  ’Coba kamu perhatikan. Restoran ini penuh. Di setiap tempat yang kita 
kunjungi selalu banyak pelancong. Kamu tahu tidak, berapa kira-kira jumlah 
turis yang datang ke sini setiap harinya,’ ujar Aswin.
   
  ’Yang aku tahu ada sepuluh sampai lima belas penerbangan yang datang langsung 
dari luar negeri setiap hari pada hari-hari biasa seperti sekarang. Dari 
Malaysia dan Singapura masing-masing dua penerbangan. Dari Bangkok, dari Hong 
Kong, dari Tokyo, dari Seoul, dari Syanghai dan dari Perth masing-masing satu. 
Dari Abu Dhabi, dari Kuwait, dari Jeddah, dari Brunai dari Manila dua sampai 
tiga kali seminggu. Kalau masing-masing pesawat membawa 300 orang saja, berarti 
tiap hari ada sekitar 3000 sampai 4500 orang yang datang. Makanya hotel-hotel 
selalu penuh dan hotel-hotel baru banyak yang sedang dibangun,’ jawab Pohan.
   
  ’OK. Berarti sekitar 1.5 juta orang per tahun. Sudah cukup banyak. Tapi aku 
yakin bisa bertambah banyak lagi. Prospek pelancongan di negeri ini sangat 
bagus. Karena memang tempat ini sangat layak dikunjungi,’ Aswin menganalisa.
   
  ’Benar sekali. Itu pulalah yang sedang aku rintis. Ikut mengembangkan 
pariwisata negeri ini,’ jawab Pohan.
   
  Pesanan mereka datang. Dua T bone steak, saus jamur dengan pure kentang, 
lokal dan import. Hampir tidak ada bedanya. Dan seperti usul Pohan, mereka 
memotong dan membagi dua dagingnya. 
   
  Aswin mencicipi kedua bahagian itu bergantian.
   
  ‘Perfect. Yang impor sedikit lebih empuk dan memang sedikit lebih tasty. 
Bagaimana pendapatmu?’ tanya Aswin.
   
  ‘Akupun merasakan yang impor sedikit lebih empuk. Tapi rasa menurutku tidak 
ada bedanya,’ jawab Pohan.
   
  Mereka nikmati makan malam itu dengan santai sambil meneruskan obrolan. Dan 
Aswin memperhatikan di kiri kanan, orang-orang asing itu menikmati makan malam 
mereka tanpa ’wine’, tanpa problem. Mereka minum lemon tea, atau air mineral. 
Happy happy saja. No problemo. Aswin juga minum lemon tea dingin sementara 
Pohan memesan Aqua saja. Dan mereka nikmati pula es krim coklat bercampur 
dengan vanila. Nyaman sekali.
   
  Tiba-tiba lamat-lamat terdengar suara saluang. Dari hall tempat randai. 
Berarti acaranya segera akan dimulai. Benar saja, hari sudah jam setengah 
sembilan. Mereka tidak tergesa-gesa.
   
  ’Biar saja mereka mulai. Nggak apa-apa kita datang terlambat. Pertunjukannya 
akan berlangsung sampai jam sebelas,’ ujar Pohan.
   
  ’OK. No problem. Kita habiskan dulu es krim ini. Kamu masih mau minum teh 
atau kopi?’ tanya Aswin pula.
   
  ’Ah nggak usah. Aku sudah cukup dengan ini saja,’ jawab Pohan.
   
  Akhirnya mereka selesaikan juga rangkaian makan malam. Dan sekarang mereka 
beranjak ke hall tempat pertunjukan randai. Sudah terlambat sepuluh menit. 
Pemain randai sudah ber heip tah – heip tah sambil menepuk celana galembong 
mereka.
   
  Ramai yang menonton randai. Kursi penuh sampai ke belakang. Aswin dan Pohan 
masih mendapat tempat duduk tapi agak jauh di bagian belakang. Aswin menyimak 
baik-baik setiap untaian cerita yang disampaikan dalam bahasa Inggeris. Jadi 
bertambah paham dia dengan pertunjukan randai yang dimainkan. Tapi kata-kata 
pemain randai atau penyair dalam pengantar randai itu hampir tidak ada yang 
dimengertinya. Lamat-lamat dia fahami cerita tentang seorang ibu janda yang di 
pinang oleh seorang bangsawan asing tapi si ibu itu menolaknya. Dia kemudian 
diculik dan di bawa ke negeri orang asing itu untuk dipaksa menikah. Karena dia 
tetap menolak, ibu janda itu di penjarakan. Dia mempunyai seorang anak yang 
bernama Rambun Pamenan. Rambun Pamenan yang sudah beranjak dewasa, pergi 
mencari ibunya ke negeri yang jauh itu dengan bertanya ke sana ke mari, sampai 
akhirnya menemukan negeri tempat ibunya dipenjarakan. Rambun Pamenan menempuh 
hutan rimba, menyeberangi lautan untuk mencapai negeri itu.
 Dan dia berhasil membebaskan ibunya lalu membawanya pulang kembali ke kampung 
halaman mereka.
   
  Cerita itu yang dimainkan dalam randai. Dengan syair dan pantun, diiringi 
bunyi saluang jo rabab. Dan celana galembong yang berlapoh-lapoh. Setiap kali 
satu adegan berganti, penyair membaca pantun yang sama yang sampai-sampai Aswin 
hafal. Balam timbago tigo gayo, murai barapak ateh pintu, salam takzim dari 
ambo, kaba baraliah tantang itu. Tentu saja perlu bantuan Pohan untuk 
menterjemahkan arti pantun peralihan adegan yang sudah dapat dihafalkan Aswin 
itu.
   
  Asyik juga menonton randai. Dan mereka betah duduk sampai acara itu selesai 
jam sebelas kurang sepuluh menit. Barulah mereka masuk ke kamar untuk tidur.
   
  ’Besok pagi apa acara kita?’ tanya Aswin waktu mereka masih di lift.
   
  ’Habis sarapan kita ke Teluk Bungus untuk menyelam. Kita akan di sana sampai 
sekitar jam sepuluh, lalu berangkat menuju Solok untuk terus ke Danau Kembar. 
Jadi sehabis sarapan kita langsung check out saja dari hotel ini,’ usul Pohan.
   
  ’OK. Hari berikutnya yang mudah-mudahan akan banyak kejutan lagi. Seperti 
hari ini. Seperti hari-hari kemarin,’ kata Aswin.
   
  Mereka sudah sampai di kamar untuk segera tidur.
   
                                                                          *****

  
---------------------------------
  Call friends with PC-to-PC calling -- FREE. Try it now! Sukseskan Pulang 
Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================


Sukseskan Pulang Basamo 2008
visit: www.west-sumatra.com
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Kirim email ke