Website: http://www.rantaunet.org ==========================================
Assalamu'alaikum W W.... Tarimomakasih Ben, alah mamposting tulisan Pak Wisran Hadi ko.... Selain baliau adalah BUDAYAWAN Minang, baliau juga adalah bagian dari ahli waris (pihak istri baliau) Banyak hal nan diketengahkan dalam tulisan tersebut, dan butuh perenungan sangat "sangat" dalam untuk membangun kembali Ustano BASA. Pun banyak hal nan selama ini tak pernah kita ketahui tentang keberadaan USTANO tersebut yang ternyata telah berubah jadi "BERHALA". Kita memang patut bersedih atas ludes nya USTANO BASA tersebut, tapi jika pola pikir kita masih seputar "membangun kembali" dengan dalih asset wisata. Rasanya kita perlu malu. Seorang WISRAN HADI, (yang saya yakin lebih tahu dibanding kita "para perantau" tentang keberadaan USTANO BASA), berbicara dengan gamblang tentang bagaimana fungsi USTANO itu selama ini. Ada maksiat, ada penzaliman terhadap hak tanah ulayat kaum ahli waris, pun ada premanisme berkerah putih, dan banyak yang lain yang tak pernah kita tahu selama ini. Tak pelak, inok ranuang yang sangat mendalam perlu kita lakukan sebelum berbuat. Tak sekadar "membangun kembali" dan hanya untuk palapeh candu raun tentunya. Tarimo kasih Pak Wis....(walau baliau mungkin indak jadi member di palanta ko) Mudah2 an tulisan Pak WISRAN HADI, bisa jadi bahan perenungan bagi kami.... Wassalam W W Arief Rangkayo Mulia 37 tahun Pada tanggal 07/03/04, proto_melayu <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Website: http://www.rantaunet.org ========================================== `Berhala' Ditembak Patuih Oleh: Wisran Hadi http://www.hariansinggalang.co.id/isi_berita/Komentar/5maret_komen.php Kita mulai dari amsal dan analogi. Seorang tua yang sudah sakit berpuluh tahun tanpa dapat diobati lagi akhirnya meninggal. Secara emosi, semua orang menangis karena kehilangan, terutama orang-orang dekatnya. Semua memuji-muji segala kebaikan dan jasa-jasanya. Sebaliknya, secara logika dan akal sehat, memang sebaiknya orang tua itu meninggal, karena tak mungkin lagi dapat diobati. Hal ini sangat diketahui oleh para dokter ahli dan mereka juga meprediksi kemungkinan hari wafatnya. Bahkan guru mengaji di surau menganjurkan; sembahyangkan jugalah orang tua itu walau semasa hidupnya tidak sembahyang. Selanjutnya, analogi. Ciri-ciri dari sesuatu benda yang dapat menjadi berhala adalah; Pertama, sesuatu benda itu (batu-batu, bangunan dlsbnya) yang dianggap dapat membuat orang berbangga diri, pede tanpa alasan yang dapat dicerna pikiran. Kedua, benda tersebut dibuat bersama-sama, seindah dan semegah mungkin diiringi dengan berbagai hal difilsafat-filsafatkan. Ketiga, benda tersebut tidak dapat mengembangkan kecerdasan pikiran dan kedamaian jiwa. Keempat, bila ada orang yang tidak setuju dengan benda itu dianggap sebagai musuh yang kemudian disingkirkan, kalau perlu dibunuh. Lalu, apakah Istano Basa Pagaruyung yang terbakar baru-baru ini seamsal orang tua yang sakit dan lalu mati itu atau seperti analogi dari pengertian berhala itu tadi? Jawabnya; ya! Terutama semenjak Istano Basa Pagaruyung itu dijadikan objek wisata. Semenjak Istano Basa Pagaruyung menjadi objek wisata; - terjadinya komersialisasi (karcis masuk, uang parkir, penyewaan pakaian dan kuda, penjualan makanan dan souvenir). Rata-rata - Istano Basa itu menghasilkan Rp. 600.000,- setahun sementara yang diserahkan ke pemda kurang dari sepertiganya. Semua pemasukan itu tanpa diaudit sama sekali. - Benda-benda "sejarah" yang dipajang di sana tanpa melalui penilaian dan diklarifikasi secara ilmiah. - Pelecehan hak sejarah dan warisan tanah ulayat suatu kaum. - Premanisasi, sindikasi pertanahan untuk mencaplok tanah ulayat suatu kaum antara aparat pemda dengan oknum-oknum yang mengatas namakan dirinya ninik mamak, tokoh masyarakat dllnya. - Politisasi adat. Istano Basa tersebut telah dijadikan tempat bermain dan berkolaborasi antara beberapa pejabat pemerintah dengan lembaga adat terutama dalam prosedur pemberian gelar adat kepada tokoh-tokoh politik. - Dampak negatif dari pariwisata yang tidak pernah dipikirkan apalagi dicegah. Tidak menjadi rahasia lagi bagaimana ketidakberdayaan pengelola bangunan itu terhadap tekanan orang-orang tertentu dalam hal akhlak dan moral tang terjadi. Maka, ketika Istano Basa itu ditembak patuih, disela-sela isak tangis dan haru terhadap tragedi tersebut, banyak masyarakat mengatakan (dalam hati, tentu) — biarlah terbakar daripada menjadi sarang dosa terhadap penipuan-penipuan dan rusaknya moralitas masyarakat. Para aristek dan budayawan mengatakan (dalam hati juga tentu) memang sebaiknya terbakar supaya tidak terjadi kesalah pahaman pengertian terhadap berbagai bangunan adat di Minangkabau dan pemelintiran nilai-nilai budaya. Menurut para ulama pula, masyarakat Minangkabau perlu bertobat (karena sudah banyak dosa agaknya). Dan menurut para investigator (terutama pers dan mass media) menganggap, perlunya diumumkan secara terbuka dan terperinci kepada publik melalui mass media tentang benda-benda sejarah yang berjumlah 4500 itu (dan termasuk sebuah botol wisky dalam sebagian daftar yang diumumkan melalui surat kabar. Ruponyo rajo Minangkabau tu sajak dulu lah minum wisky mah Kaje! ) Penjelasan mengenai benda-benda yang dianggap benda sejarah itu sangat perlu, sebab, jika tidak, maka masyarakat akan menganggap hal sebagai pembohongan publik dan pembohongan terhadap sumber sejarah. Apalagi pihak asuransi perlu mengklarifikasinnya. Sebab ujungnya adalah pada jumlah asuransi bangunan itu yang berjumlah 3,3 milyard yang harus dibayarkan. Membangun kembali Lumrah adanya, ketika emosi terpancing karena kebakaran itu, semua orang termasuk gubernur mengeluarkan statement; perlu dibangun kembali sesegera mungkin. Emosi yang tinggi, selalu membuat pikiran tak berdaya. Maka, setiap orang lupa untuk mengkritisi dirinya. Namun, ketika emosi telah turun dan logika mulai berjalan normal, barulah timbul berbagai pemikiran; - Istano basa perlu dibangun kembali berdasarkan kebenaran sejarah (kalau istana atau tidak istana apa rujukannya dan bagaimana bentuknya) - Perlu dibangun kembali tanpa melecehkan hak waris dan hak tanah ulayat kaum ahli waris yang dizalimi selama ini (bahagian utama dari hak asasi manusia) - Perlu dibangun kembali, untuk pembinaan kecerdasan, keilmuan, kebudayaan dan agama, tidak hanya berdasarkan selera pariwisata yang lebih suka berdusta dan membuat cerita-cerita aneh-aneh terhadap objek-objek wisata. -Menyusun kepanitiaan pembangunan dan pengelolaan dari tenaga-tenaga ahli, bukan pejabat-pejabat yang kebetulan ditugaskan untuk itu. Tenaga-tenaga yang berdedikasi dan jujur untuk menghindari penyimpangan dana masyarakat. -Membasmi praktek-praktek premanisasi (kolaborasi antara oknum aparat pemda dengan orang-orang tertentu, terutama dalam usaha pencaplokan tanah masyarakat secara tidak sah) -Pengawasan yang ketat terhadap sistem keorganisasian pengelola, komersialisasi objek dengan pengawasan dari akuntan publik, pengawasan terhadap nilai-nilai budaya, benda-benda sejarah oleh para pakar dan ahli dibidangnya masing-masing (untuk menghindari botol wisky masuk ke dalam daftar inventaris), sanksi-sanksi yang jelas dan tegas (sanksi jabatan dan sanksi hukum) bagi setiap pelanggaran tanpa kecuali. -Tingkah laku pengelola untuk dapat berlaku ramah, berakhlak dan bermoral, serta punya pengetahuan yang memadai tentang adat, budaya, sejarah dan agama. Masyarakat Minangkabau saat ini sangat memerlukan tindakan-tindakan yang rasional dan jujur, karena mereka telah letih dengan berbagai perlakuan oknum-oknum pejabat yang korupsi, yang a moral dan arogan. Dengan hilangnya sebuah berhala orang Minang ini, semoga orang Minang yang sekarang tidak membangun berhala yang baru lagi. Dosa yang tak dapat diampuni adalah syirik. Salah satu tanda dari syirik itu adalah, memberhalakan benda-benda. Semoga kita terlepas dari kesyirikan dan kemunafikan. Amin ya Rabbal Alamin. *** Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008. ============================================================ UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi. - Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika: 1. Email ukuran besar dari >300KB. 2. Email dikirim untuk banyak penerima. -------------------------------------------------------------- * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config * Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di: http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2 dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas. ============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008. ============================================================ UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi. - Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika: 1. Email ukuran besar dari >300KB. 2. Email dikirim untuk banyak penerima. -------------------------------------------------------------- * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config * Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di: http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2 dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas. ============================================================