Wa'alaikum salam wr. wb. Nal,

Dunia transportasi kita memang tidak siap dengan dinamika perkembangan 
masyarakat yang cepat saat ini.

pesawat tua dengan jam terbang uzur dipaksa terbang secara konsisten 
kereta api dengan muatan penuh tanpa perawatan
kapal tua hasil rekondisi dipakai tidak sesuai peruntukan,

kalau di jakarta, lain lagi
bawa mobil saat jam sibuk rasanya seperti menunggu godot
bawa motor mesti siap-siap mengadu nyali dan nyawa

kalau pembenahan tidak segera, kecelakaan demi kecelakaan hanya akan menjadi 
suatu rutinitas dan statistik belaka.

turut berduka,

wassalam
erwin z 



On Wednesday 07 March 2007 11:50, Ronal Chandra wrote:
Assalamu'alaikum Dunsanak,

Tak tau saya harus mulai dari mana menulis email ini, entah apa yang salah 
pada bangsa ini. Pagi pagi sekali 10 menit ketika pesawat garuda meledak saya 
mendapatkan telpon dari seorang teman, seketika saya langsung membuka laptop 
dan mencari tau apa yang terjadi.

Bebarapa waktu yang lalu saya pernah berdiskusi dimilis ini tentang jatuh dan 
hilangnya Adam Air, saya katakan bahwa umur dalam pesawat bukan menjadikan 
patokan bahwa pesawat itu layak atau tidak layak terbang, Organisasi yang 
diikuti tiap tiap operator juga bukan jaminan.

Yang saya justru menjadi bertambah sedih sepertinya kita semua tidak belajar 
dari apa yang terjadi, semua pihak pihak terkait berlomba lomba mencari 
kambing hitam. Lion jatuh di solo menyebabkan banyak orang meninggal 
pemerintah langsung membekukan ijin baru airlines padahal setahu saya saat 
itu banyak airlines baru yang antri mendapatkan ijin.

Namun kemudian apa yang terjadi rentetan malapeta transportasi terjadi silih 
berganti. Adam air hilang kemudian diikuti dengan penyoknya badan pesawat 
Adam Air membuat pemerintah mengkandangkan 7 pesawat boeing 737 milik adam 
air. Aneh kenapa selalu pemerintah mencari kambing hitam tidak menyelesaikan 
masalah dari akar permasalahan.

Sekarang kejadian sama garuda, semua opini dimasyakarat berantakan, selama ini 
masyakarat selalu dibodohi dengan kata kata (pesawat murah, umur pesawat dan 
lainnya)masyarakat tidak diberikan edukasi tentang transportasi ini. 
Masyarakat dibuat bagaikan bola pimpong kesana kemari tanpa diberikan arahan.

Ketika operator LCC low cost carrier banyak menghadapi masalah dengan 
kejadiannya, semua orang memilih garuda untuk berpergian, pemerintah sebagai 
institusi yang paling diharapkan masyarakat tidak melakukan edukasi dan juga 
perbaikan dalam pengelolaan management transportasi justru tidak melakukan 
apapun.

Akhirnya apa yang dikhawatirkan banyak pelaku bisnis diindustri transportasi 
ini terjadi, Garuda dengan nomor penerbangan GA 200 dengan pesawat B737 seri 
400 meledak, kandas sudah semua opini masyarakat yang akan diikuti oleh 
hilangnya kepercayaan masyarakat dalam bertrasnportasi (sebagai catatan 1997 
garuda seri 400 pun pernah hancur dimedan dan menelan korban jiwa seluruh 
penumpangnya).

Hal terburuk adalah rentatan kejadian ini akan membuat industri ini kembali 
kejaman batu, kejaman dimana industri ini tidak laku dan tidak memiliki nilai 
jual, hal ini tentunya akan membawa dampak makro terhadap kondisi ekonomi 
bangsa ini dan hal ini akan memicu bola salju yang akan menyebabkan 
perekonomian kita kembali terpuruk.

Saya berharap kejadian ini membuat persaingin antar operator lebih sehat dan 
membuka mata masyakarat bahwa bertransportasi yang aman tidak hanya dilihat 
dari harga yang murah, umur pesawat karena berdasarkan dari confrence 
international LCC disingapore beberapa waktu lalu budget airline bukan hanya 
terjadi diindonesia tapi sudah lebih dahulu dilakukan didaratan eropa dan 
trus berkembang.

Saya juga berharap pemerintah mau untuk menyelesaikan masalah ini dari akar 
permasalahan tidak lagi mencari kambing hitam yang justru kembali akan 
merugikan masyarakat pengguna. Kepada para operator diharapkan bisa bersaing 
lebih sehat.

Salam hormat
Ronal Chandra


============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >300KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================
  • ... Ronal Chandra
    • ... Erwin
    • ... defnil
    • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang

Kirim email ke